PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PERILAKU DALAM PENANGGULANGAN MALARIA DI KELURAHAN SUKARAMI KOTA BENGKULU
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Indonesia merupakan salah satu negara yang masih berisiko terhadap malaria dengan prevalensi sebesar 1,4% dan angka insiden sebesar 0,3% dengan angka Annual Parasite Incidence (API) tahun 2015 sebesar 0,85%. Provinsi Bengkulu memiliki angka prevalensi sebesar 1,5% dan angka insiden sebesar 5,7% dengan angka API sebesar 2,03% yang menduduki urutan ke-6 angka API terbesar di seluruh Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap terhadap perilaku dalam penanggulangan Malaria. Penelitian ini merupakan observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Sampel dipilih secara acak. Analisis data dilakukan dengan uji regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan tentang malaria terhadap perilaku penanggulangan malaria (p value= 0,001; OR=4,237), tetapi tidak terdapat hubungan yang signifikan antara sikap tentang malaria terhadap perilaku penanggulangan malaria (p value = 0.392). Proporsi pengaruh variabel pengetahuan dan sikap terhadap variabel perilaku penanggulangan malaria sebesar 17,9%.
Indonesia has a risk of Malaria with the prevalence of 1.4%, incidence rate of 0.3%, and Annual Parasite Incidence (API) rate in 2015 of 0.85%. Bengkulu Province had prevalence rate of 1.5% and incidence rate of 5.7% with API rate of 2.03% which ranked 6th highest API ratein Indonesia. The purpose of this study was to determine association between knowledge and attitude with behavior in Malaria prevention. This research was analytical observational study with cross sectional design. Sample was randomly selected. Data were analyzedwith logistic regression test. The results showed that there was significant association between Malaria knowledge with Malaria prevention behavior (p value = 0,001; OR = 4,237), but there was no significant association between Malaria attitude with Malaria prevention behavior (p value = 0.392). The proportion of knowledge and attitude variables’ influence to Malaria prevention behavior variable was 17,9%.
##plugins.themes.academic_pro.article.details##
References
Ernawati, K., Soesilo, B., Duarsa, A. 2011. Hubungan Faktor Individu Dan Lingkungan Rumah Dengan Malaria Di Punduh Pedada Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung Indonesia 2010. Makara Kesehatan, 15 (2): 51–57
Kementrian Kesehatan RI. 2016. InfoDatin Malaria. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI
Layan, P.D., Akili, R.H., Rombot, D.V. 2016. Hubungan antara Pengetahuan dan Sikap dengan Tindakan Pencegahan Penyakit Malaria di Wilayah Kerja Puskesmas Bacan Timur Kabupaten Halmahera Selatan 2016. Pharmacon Jurnal Ilmiah Farmasi-UNSRAT, 5 (4)
Manalu, H.S.P. & Sukowati, S. 2011. Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Masyarakat terhadap Malaria di Kota Batam. Media Litbang Kesehatan, 21 (2): 47–54
Razakandrainibe, R., Thonier, V., Ratsimbasoa, A., Rakotomalala, E., Ravaoarisoa, E., Raherinjafy, R., Andrianantenaina, H., Voahanginirina, O., Rahasana, T. E., Carod, J. F., Domarle, O. & Menard, D. 2009. Epidemiological situation of malaria in Madagascar: Baseline data for monitoring the impact of malaria control programmes using serological markers. Acta Tropica, 111 (2): 160–167
Thaharuddin, Soeyoko, A.H.S. 2004. Lingkungan Perumahan, Kondisi Fisik, Malaria Sabang. Manusia dan Lingkungan (Pusat Studi Lingkungan Hidup UGM), IX (November): 126–133.
Saputro, K.P & Siwiendrayanti, A. 2015. Hubungan Lingkungan Sekitar Rumah dan Praktik Pencegahan dengan Kejadian Malaria di Desa Kendaga Kecamatan Banjarmangu Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013. Unnes Journal of Public Health, 4 (2): 76-83