HUBUNGAN TEMAN SEBAYA, CITRA TUBUH DAN POLA KONSUMSI DENGAN STATUS GIZI REMAJA PUTRI
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Abstrak
Teman sebaya dan citra tubuh merupakan faktor yang dapat menyebabkan remaja putri merasa kelebihan berat badan dan merasa tidak puas terhadap bentuk tubuhnya. Remaja tersebut akan menerapkan perilaku makan yang tidak sehat yang akhirnya berdampak pada status gizi yang buruk. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan teman sebaya, citra tubuh dan pola konsumsi dengan status gizi remaja putri SMAN 1 Kupang. Metode penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan rancangan cross sectional study. Populasi penelitian adalah seluruh siswi yang ada di SMAN 1 Kupang dan sampel penelitian sebesar 88 responden yang diperoleh dengan teknik simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang mempunyai hubungan dengan status gizi remaja putri yaitu teman sebaya sedangkan variabel yang tidak mempunyai hubungan yaitu citra tubuh dan pola konsumsi. Upaya peningkatkan pengetahuan remaja tentang diet yang benar sangat diperlukan agar tidak mudah terpengaruh oleh teman sebaya dan melakukan diet yang salah.
Abstract
Peers and body image are factors that caused adolescents to feel overweight and dissatisfied toward her body shape. Then adolescents will ted to eat unhealthy food that results in a low nutritional status. The aim of this study was to analyze the relationship of peer, body image, and consumption pattern with nutritional status of adolescents at SMAN 1 Kupang. Research method used was analytical survey with cross sectional study design. The population of this study was all students in SMAN 1 Kupang and sample of this study was 88 respondents selected by using simple random sampling technique. Peers were significantly related to nutritional status of adolescents. While the variables that had no relationship were body image and consumption pattern. The efforts to increase knowledge about proper diet is necessary for adolescents so that they could not easily affected by peers and have wrong diet.
##plugins.themes.academic_pro.article.details##
References
Almatsier, Sunita. 2004. Penuntun Diet Edisi Baru, Cetakan ke Dua. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Dahlan, M. Sopiyudin. 2008. Langkah-Langkah Membuat Proposal Penelitian Bidang Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: Egung Seto.
Kementerian Kesehatan RI. 2010. Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia No. 1995/Menkes/SK/XII/2010 tentang Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. diunduh dari gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2011/11/buku-sk-antropometri-2010.pdf pada tanggal 15 Desember 2015.
Kementerian Kesehatan RI. 2013. Angka Kecukupan Gizi diunduh dari gizi.depkes.go.id/download/Kebijakan%20Gizi/Tabel%20AKG.pdf pada tanggal 12 Maret 2016.
Kementerian Kesehatan RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar 2013. diunduh dari www.litbang.depkes.go.id. pada tanggal 15 Desember 2015.
Khomsan, Ali. 2002. Pangan dan Gizi untuk Kesehatan. Bogor: Rajawali Sport.
Kurnianingsih, Yulianti. 2009. Hubungan Faktor Individu dan Lingkungan terhadap Diet Penurunan Berat Badan pada Remaja Putri di Empat SMA Terpilih. Skripsi. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
Proverawati Atika, Erna K. Wati. 2011. Ilmu Gizi untuk Keperawatan dan Gizi Kesehatan. Yogyakarta: Maha Medika.
Riyanto, Agus. 2011. Metode Kesehatan Masyarakat. Bandung: Maha Medika.
Susila, Suyanto. 2014. Metodologi Penelitian Cross Sectional. Klaten: Bossscript.
Widianti, Nur. 2012. Hubungan antara Body Image dan Perilaku Makan dengan Status Gizi Remaja Putri di SMA Theresia Semarang. Jurnal. Semarang: Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.