Parental Permissiveness And Family Functions On Unwanted Pregnancy In Teenagers
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Abstract
ASFR (Age Specific Fertility Rate) in Sintang District of pregnancy on 15-19 years old teenagers was 9.85%, the highest in West Kalimantan. The aim of the study was to determine the association between parental permissiveness to teen dating behavior and the concept of family function with unwanted pregnancy in teenagers in the work area of Mensiku Health Center Sintang District. The study used a cross-sectional design with a quantitative approach. The sample in this study were 60 people. Statistical tests used the chi-square test with a confidence level of 95%. The results showed parental permissiveness (p-value = 0.004; PR = 2.176), religious function (p-value = 0.02; PR = 1.726), and reproductive function (p-value = 0.033; PR = 1.696) were associated with unwanted pregnancy. Social-cultural function, affection function, protection function, socialization and education function, economic function, environmental function were not associated with unwanted pregnancy (p value> 0.05). It was concluded that parental control, sex education, and the strengthening of religious education in the family environment were important factors associated to the incidence of unwanted pregnancy in teenagers.
Abstrak
ASFR (Age Spesific Fertility Rate) di Kabupaten Sintang pada kehamilan 15-19 tahun sebanyak 9.85%, tertinggi di Kalimantan Barat. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara permisifitas orang tua terhadap perilaku pacaran remaja dan konsep 8 fungsi keluarga dengan kehamilan tidak diinginkan pada remaja di wilayah kerja Puskesmas Mensiku Kabupaten Sintang. Penelitian menggunakan desain crosss sectional dengan pendekatan kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 60 orang. Uji statistik menggunakan uji chi square dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara permisifitas orang tua (p value =0,004; PR=2,176), fungsi agama (p value=0,02; PR= 1,726), dan fungsi reproduksi (p value = 0,033; PR= 1,696) dengan kehamilan tidak diinginkan. Variabel yang tidak berhubungan yaitu fungsi sosial budaya, fungsi cinta kasih, fungsi perlindungan, fungsi sosialisasi dan pendidikan, fungsi ekonomi, fungsi lingkungan (p value > 0,05). Disimpulkan bahwa kontrol orang tua terhadap pergaulan anak remaja mereka, sex education, dan penguatan pendidikan agama di lingkungan keluarga menjadi faktor penting yang berkaitan dengan kejadian kehamilan tidak diinginkan pada remaja.
##plugins.themes.academic_pro.article.details##
References
Andriani, G. 2013. Hubungan Faktor Personal Dengan Perilaku Seksual Remaja pada Mahasiswa Program Studi D3 Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Respati Yogyakarta Tahun 2013. Undergraduate Thesis. Yogyakarta: Universitas Respati.
Firmiana, M.E., Meithya, R.P., & Rochimah, I. 2012. Ketimpangan Relijiusitas dengan Perilaku; Hubungan Religiusitas dengan Perilaku Seksual Pra Nikah Remaja SMA/Sederajat di Jakarta Selatan. Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Humaniora, 1(4): 239-245.
Handayani, S. 2016. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Kehamilan Tidak Diinginkan pada Remaja di Kelurahan Balecatur Gamping Sleman Yogyakarta. Jurnal Kesehatan “Samodra Ilmuâ€, 7(1): 37-43.
Haryani, D.S., Wahyuningsih., & Kayat. 2015. Peran Orang Tua Berhubungan dengan Perilaku Seksual Pra Nikah Remaja di SMKN 1 Sedayu. Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia, 3(3): 140-144.
Maimunah, S. 2015. Pengaruh Faktor Keluarga terhadap Perilaku Seksual Remaja. Presented on Seminar Psikologi & Kemanusiaan, 13-14 Februari.
Niron, Y.M., Marni., & Ribka, L. 2012. Hubungan antara Pola Asuh Orang Tua dengan Perilaku Seksual Siswa SMA Negeri 3 Kota Kupang. Media Kesehatan Masyarakat, 7(1): 60-72.
Meriyani, D. A., Kurniati, D.P.Y., & Januraga, P. P. 2016. Faktor Risiko Kehamilan Usia Remaja di Bali: Penelitian Case Control, Public health dan Preventive Medicine Archieve, 4(2): 201-206.
Pulungan, F. 2012. Pengaruh Fungsi Keluarga Terhadap Pemahaman Remaja Putri Usia Sekolah Dasar Tentang Menarche (Studi Kasus di SD Negeri No 066667 Dan SD Negeri No 066433 Kota Medan). Master Thesis. Medan: Universitas Sumateraa Utara.
Putri, B.D. 2014. Peran Faktor Keluarga dan Karakteristik Remaja
Terhadap Perilaku Seksual Pranikah. Jurnal Biometrika dan Kependudukan, 3(1): 8-19.
Rochaniningsih, N.S. 2014. Dampak Pergeseran Peran Dan Fungsi Keluarga
pada Perilaku Menyimpang Remaja. Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi Dan Aplikasi, 2(1): 59-71.
Rusmanindar, A. 2014. Hubungan Peran Orang Tua Dalam Pencegahan Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD) dengan Tingkat Pengetahuan Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD) pada Siswi SMA N 1 Pundong Bantul. Undergraduate Thesis. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah.
Setiyawan, E. 2012. Disfungsi Sosialisasi Dalam Keluarga Sebagai Dampak Keberadaan Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) (Studi pada TPA Permata Hati di Desa Wonokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Yogyakarta). Undergraduate Thesis. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Yuanita, C. Ika, H & Unita, W.R. 2014. Hubungan Pola Asuh Permisif Orang Tua Dengan Sikap Remaja Terhadap Perilaku Seks Pranikah. Undergraduate Thesis. Malang: Universitas Brawijaya.