HUBUNGAN ANTARA PENYEDIAAN AIR MINUM DAN PERILAKU HIGIENE SANITASI DENGAN KEJADIAN DIARE DI DAERAH PASKA BENCANA DESA BANYUDONOKECAMATAN DUKUN KABUPATEN MAGELANG

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Retno Purwaningsih

Abstract

Penyakit diare merupakan penyakit yang berbasis lingkungan. Apabila faktor lingkungan (terutama air) tidak memenuhi syarat kesehatan karena tercemar bakteri didukung dengan perilaku manusia yang tidak sehat seperti pembuangan tinja tidak higienis, kebersihan perorangan , lingkungan yang jelek, serta penyiapan dan penyimpanan makanan yang tidak semestinya, maka dapat menimbulkan kejadian diare. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara penyediaan air minum dan perilaku higiene sanitasi  dengan kejadian diare di daerah paska bencana Desa Banyudono Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang.Penelitian ini menggunakan pendekatan kasus kontrol. Populasi penelitian adalah seluruh warga Desa Banyudono yang didiagnosis diare oleh Puskesmas Dukun dan bukan penderita diare yang tinggal di Desa Ketunggeng. Sampel penelitian yaitu 29 kasus dan 29  kontrol. Hasil uji chi-square sebagai berikut: (1) Kualitas mikrobiologis air minum (p=0,033, OR=3,231); (2) Kuantitas air bersih (p=0,002, OR=5,971); (3) Kondisi fisik sumber penyedia air minum (p=0,286); (4) Kondisi fisik tempat pembuangan sampah (p=0,017, OR=3,719); (5) Kebiasaan mencuci tangan setelah buang air besar menggunakan air bersih dan sabun (p=0,035, OR=3,148); (6) Kebiasaan tempat buang air besar di jamban milik sendiri (p=0,004, OR=5,143); (7) Kebiasaan membuang sampah (p=0,594); (8) Kebiasaan menutup hidangan makanan (p=0,269)

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

How to Cite
Purwaningsih, R. (2014). HUBUNGAN ANTARA PENYEDIAAN AIR MINUM DAN PERILAKU HIGIENE SANITASI DENGAN KEJADIAN DIARE DI DAERAH PASKA BENCANA DESA BANYUDONOKECAMATAN DUKUN KABUPATEN MAGELANG. Unnes Journal of Public Health, 2(2). https://doi.org/10.15294/ujph.v2i2.2996