HUBUNGAN ANTARA KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGMUNDU KOTA SEMARANG
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan merupakan faktor risiko penyakit tuberkulosis paru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kondisi fisik rumah dengan kejadian Tuberkulosis paru (TB paru) di wilayah kerja Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang.
Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan rancangan penelitian kasus kontrol. Populasi dalam penelitian ini adalah penderita TB paru dan bukan penderita TB paru (penderita gastritis) yang berjumlah 52 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara jenis lantai (p value = 0,025 dan OR = 4,792), jenis dinding (p value = 0,035 dan OR = 5,333), intensitas pencahayaan (p value = 0,023 dan OR = 3,889), kelembaban (p value = 0,032 dan OR = 4,033) dengan kejadian TB paru. Tidak ada hubungan antara kepadatan hunian ruang tidur (p value = 0,163), luas ventilasi (p value = 0,569), dan suhu (p value = 0,337) dengan kejadian TB paru. Disarankan pada pihak-pihak terkait untuk berpartisipasi dalam mengurangi kejadian TB paru di wilayah kerja Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang.