HUBUNGAN KEBISINGAN DAN TEKANAN PANAS DENGAN STRES KERJA PADA PEKERJA BAGIAN SPINNING
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Salah satu faktor penyebab stres kerja adalah kondisi lingkungan kerja. Ruangan yang panas menyebabkan tidak nyamannya seseorang dalam bekerja. Kebisingan memberikan andil dalam munculnya stres kerja, sebab beberapa orang sangat sensitif terhadap kebisingan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kebisingan dan tekanan panas dengan stres kerja pada pekerja bagian spinning PT. Sinar Pantja Djaja Semarang. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh pekerja bagian spinning 1 dan 3 PT. Sinar Pantja Djaja yang bekerja pada shift pagi berjumlah 216 orang. Sampel penelitian berjumlah 68 orang diambil dengan menggunakan teknik proportional sampling. Instrumen penelitian berupa sound level meter, questemp, dan kuesioner. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat (menggunakan uji kruskal wallis). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu ada hubungan antara kebisingan dan stres kerja dengan nilai sig (p value) sebesar 0,008 (p<0,05) dan ada hubungan antara tekanan panas dengan stres kerja dengan nilai sig (p value) sebesar 0,037 (p<0,05). Saran yang diberikan untuk pekerja yaitu seharusnya pekerja memiliki kedisiplinan dalam menggunakan alat pelindung diri saat bekerja. Untuk perusahaan sebaiknya selalu menyediakan alat pelindung diri bagi pekerja dan sanksi bagi pekerja yang tidak menggunakan alat pelindung diri saat bekerja.
This study aims to find out is there a relationship between posture by learn motion on elementary school students classes V and VI in Batang District in 2011. Data collection methods used are test survey methods. Furthermore, the data obtained is processed using percentage descriptive analysis and to link these two variables with product moment correlation. The results showed that the posture of elementary school students was moderate as 85.95%, 37.3% learn motion very well, and the correlation between posture and learn movement the boys and girls showed a significant relationship to the significance level of 0.191 by 1%. A very low correlation values indicate that the learn motion between students with each other according to the needs of a variety of motion in performing daily activities that also have affected the posture of each child. Based on the research can be concluded that there are positive and significant relationship between body posture with learn motion in V and VI grade students in elementary school in Batang District in 2011.##plugins.themes.academic_pro.article.details##
References
Soekidjo Notoadmodjo, 2005, Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta.
Sudigdo Sastroasmoro dan Sofyan Ismael, 1993, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta: Binarupa Aksara.
Suma’mur P.K., 1996, Hygiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja, Jakarta: Gunung Agung.
Tarwaka, dkk., 2004, Ergonomi untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Produktivitas, Surakarta: Harapan Press.
Tri Budiyanto dan Erza Yanti Pratiwi, 2010, Hubungan Kebisingan dan Massa Kerja terhadap terjadinya Stres Kerja pada Pekerja di bagian Tenun Agung Saputra Tex Piyungan Bantul Yogyakarta, (online), diakses tanggal 14 Januari 2014, (journal.uad.ac.id/index. php/KesMas/article/download/1178/594)
Tulus Winarsunu, 2008, Psikologi Keselamatan Kerja, Malang: UMM Press.