EVALUASI PENERAPAN ABg (AKTIF BERBAGI) SISTEM SEBAGAI UPAYA MENGURANGI ANGKA KECELAKAAN KERJA DI PT. COCA-COLA AMATIL INDONESIA CENTRAL JAVA
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
PT. Coca-Cola Amatil Indonesia Central Java (CCAI-CJ) pada tahun 2013 telah menerapkan program ABg (Aktif Berbagi) Sistem, pada tahun tersebut terdapat peningkatan kasus kecelakaan kerja di area kerja dari tahun sebelumnya sebanyak 2 kasus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran evaluasi dan rekomendasi dari kendala-kendala dalam penerapan ABg Sistem sebagai upaya mengurangi angka kecelakaan kerja di PT. CCAI-CJ. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan etnografi. Teknik pengambilan sumber informasi yang digunakan adalah teknik snowball sampling, jumlah informan awal yaitu dua orang. Hasil penelitian didapatkan masih terdapat kendala dalam penerapan ABg Sistem yaitu: pelaksanaan pengawasan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang belum berjalan konsisten. Konsistensi penerapan peraturan dan prosedur K3 yang belum optimal serta adanya sanksi yang tidak sesuai dengan prosedur penerapan ABg Sistem. Kurangnya komunikasi antara manajemen dengan pekerja dan kurangnya pemahaman pekerja tentang informasi K3. Kurangnya keterlibatan pekerja dalam pelaporan kejadian kecelakaan/kondisi berbahaya. Saran yang dapat diberikan yaitu: konsistensi pelaksanaan pengawasan K3 sesuai prosedur, sanksi yang diberikan lebih baik berupa arahan bagi pekerja untuk dapat bekerja lebih aman, melakukan komunikasi kepada pekerja sesuai dengan prosedur komunikasi internal, diadakan peningkatan kompetensi melalui pelatihan awareness K3, serta dilakukan pelatihan mengenai prosedur pelaporan kecelakaan/kondisi berbahaya kepada pekerja.
PT. Coca-Cola Amatil Indonesia Central Java (CCAI-CJ) in 2013 has implemented ABg (Aktif Berbagi) system program, there are two accident cases increase in 2013 at the working areas. The purpose of this study is to describe the evaluation and recommendation of the constraints in the implementation of ABg System as an effort to reduce the number of accidents in the workplace. This research design is a qualitative study which an ethnographic approach. Retrieval techniques used resources is snowball sampling technique, the amount of the initial informant that two people. The result showed that the application of ABg System, such as monitoring the implementation of the Occupational Health and Safety (OHS) which have not been running consistently yet. Consistency of application of rules and procedures OHS have not been optimal as well as the punishment that have not in accordance with the procedures for application of ABg System. Lack of communication between management and workers and workers' understanding of the OHS information. Lack of worker involvement in the reporting of accidents/dangerous conditions. The suggestions are: the consistency of supervision OHS according to the procedure, the better the sanctions provided as suggestion to the working to work safely, communicating to the employees in accordance with the procedures of internal communication, held competency improvement through awareness training OHS, and conducted training on reporting procedures accident/unsafe conditions to workers.
##plugins.themes.academic_pro.article.details##
References
Health and Safety Executive, 2013, Health and Safety in Manufacturing in Great Britain 2013, HSE, Inggris.
Humas dan Protokol Pemerintah Kabupaten Semarang, 2014, Pengusaha Dihimbau Utamakan Keselamatan Kerja, Kamis, 06 Februari 2014, (http://www.semarangkab.go.id/ utama/ berita/ kegiatan-pemerintahan/ 1570–pengusaha-dihimbau-utamakan-keselamatan-pekerja.html).
Jamsostek, 2012, Annual Report Building on Strengths Toward a Employment BPJS, PT. Jamsostek (Persero), Jakarta.
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, 2004, Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor: Kep. 261/Men/XI/2004 Tentang Perusahaan yang Wajib Melaksanakan Pelatihan Kerja, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia, Jakarta.
---------------------, 2010, Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor: Per. 08/Men/VII/2010 Tentang Alat Pelindung Diri, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia, Jakarta.
Occupational Health and Safety, 2013, Aktif Berbagi (ABg) Sistem, PT. Coca-Cola Amatil Indonesia Central Java, Kabupaten Semarang.
---------------------, 2013, Data Kecelakaan Kerja, PT. Coca-Cola Amatil Indonesia Central Java, Kabupaten Semarang.
Pemerintah Republik Indonesia, 1970, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja, Presiden Republik Indonesia, Jakarta.
--------------------, 2012, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Presiden Republik Indonesia, Jakarta.
Sugiono, 2010, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Alfabet, Bandung.
Tarwaka, 2008, Keselamatan dan Kesehatan Kerja Manajemen dan Implementasi K3 di Tempat Kerja, Harapan Press, Surakarta.
The Coca-Cola Company, 2012, Global Reporting Initiative (GRI) Report 2011/2012, The Coca-Cola Company.
U.S. Bureau of Labor Statistics, 2013, Number of Fatal Work Injuries 1992-2012, U.S. Department of Labor, U.S.
Wieke dkk, 2012, Pengaruh Budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja Proyek Konstruksi, Jurnal Rekayasa Sipil, Volume 6, No. 1, hlm. 83-95.
Winarsunu T, 2008, Psikologi Keselamatan Kerja, Universitas Muhammadiyah Malang Press, Malang.