Electronic Traffic Law Enforcement: Is it Able to Reduce Traffic Violations? Law and Technology, Criminal Law, Law and Society
Main Article Content
Abstract
The practice of law enforcement on traffic violations committed by law enforcement officers is currently not enough to satisfy the expectations of the community. Problems often occur in current law enforcement practices, including vulnerability to corruption and convoluted bureaucracy in dealing with the process of law enforcement, especially for traffic violations. The practice of law enforcement itself cannot only be shackled in the current legal rigidity, in this condition a legal breakthrough or legal progression is needed, so that our law can adjust to the times and demands of society. The E-TLE (Electronic Traffic Law Enforcement) system created by the Semarang Traffic Police Unit is a breakthrough in law in law enforcement practices that are applied to traffic violations in the City of Semarang in order to bring a fast, precise, clean and transparent law enforcement system. In this context, progressive legal theory is used to create a breakthrough in progressive law enforcement in the E-TLE Satlantas Polrestabes Semarang system against traffic violations in the city of Semarang.
Article Details
References
Aji, W. P. (2018). Pelaksanaan Tilang Elektronik CCTV (E-Tilang CCTV) oleh Satlantas Polrestabes Semarang Terhadap Pengguna Sepeda Motor di Wilayah Kota Semarang. Dissertation. Kudus: Universitas Muria Kudus.
Assofa, A. (1996). Metode Penelitian Hukum. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Atmasasmita, R. (2012). Teori Hukum Integratif. Yogyakarta: Genta Publishing.
Beazley, H. (2003). Voices from the margins: Street children’s subcultures in Indonesia, Children’s Geographies 1(2), 181-200.
Christianto, H. (2011). Penafsiran Hukum Progresif dalam Perkara Pidana. Mimbar Hukum 23(3), 479-500.
Cooke, M. (2000). Five arguments for Deliberative Democracy. Political Studies 48(5), 947-969.
Department of Population and Civil Registration of Semarang City. (2015). Statistik Kota Semarang, http://dispendukcapil.semarangkota.go.id/statistik/total-penduduk-kota-semarang/2015-03-02, accessed on January 30, 2019.
Duile, T., & Bens, J. (2017). Indonesia and the “Conflictual Consensusâ€: A Discursive Perspective on Indonesian Democracy. Critical Asian Studies 49(2), 139-162.
Habermas, J. (1992). Autonomy and Solidarity: Interviews with Jürgen Habermas. London: Verso.
Habermas, J. (1984). Habermas: Questions and Counterquestions. Praxis International 4(3), 229-249.
Hapsari, M., & Suteki, S. (2019). Rekonstruksi Program Perlindungan Dasar Melalui Program Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang dan Lalu Lintas. Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia 1(1), 64-77.
Harahap, I. S., Gajah, N., & Harahap, N. O. (2019). The Proposed Progressive Law Enforcement Model: A Case Study of the Indonesian Law System Development. International Humanities Studies 6(2), 27-37.
Harman, F. B. (2009). Demokrasi Deliberatif, Menimbang Negara Hukum dan Ruang Publik dalam Teori Diskursus Jurgen Hebermas. Yogyakarta: Kanisius.
Hartanto, S., Utari, I. S., & Arifin, R. (2019). Implementation of Penal Mediation in the Perspective of Progressive Law (Study at the Semarang City Police Department). IJCLS (Indonesian Journal of Criminal Law Studies) 4(2), 161-188.
Hidayat, M. F. (2019). Learning in Deliberative Democracy. JISIPOL: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 3(3), 61-68.
Joewono, T. B., Vandebona, U., & Susilo, Y. O. (2015). Behavioural causes and categories of traffic violations by motorcyclists in Indonesian urban roads. Journal of Transportation Safety & Security 7(2), 174-197.
Kelly, M., Foucault, M., & Habermas, J., eds. (1994). Critique and Power: Recasting the Foucault/Habermas Debate. Cambridge, MA: MIT Press.
Kelly, M. (1990). Jürgen Habermas: Morality, Society and Ethics: An interview with Torben Hviid Nielsen. Acta Sociologica 33(2), 93-114.
Leyh, G. (2008). Hermeneutika Hukum, Sejarah Teori dan Praktek. Yogyakarta: Nusa Media.
Marilang, M. (2017). Menimbang Paradigma Keadilan Hukum Progresif. Jurnal Konstitusi 14(2), 315-331.
Mujahidin, A. M. (2007). Hukum Progresif: Jalan Keluar dari Keterpurukan Hukum di Indonesia, Varia Peradilan, XXII(257).
Mustansyir, R. (2008). Landasan Filosofis Mazhab Hukum Progresif: Tinjauan Filsafat Ilmu. Jurnal Filsafat 18(1), 15-25.
Muthhar, M. A. (2016). Membaca Demokrasi Deliberatif Jurgen Habermas dalam Dinamika Politik Indonesia. Ushuluna: Jurnal Ilmu Ushuluddin 2(2), 49-72.
Noviani, I. G. A. K., & Astuti, P. (2017). Pelaksanaan Pengawasan Penindakan Pelanggaran Lalu Lintas Melalui Proses E-Tilang di Polresta Sidoarjo. Jurnal Novum 4(4), 167-174.
Nugraha, D. S., & Suteki, S. (2018). Politik Hukum Penanganan Konflik Perkebunan oleh Pemerintah yang Berkeadilan Sosial. Kanun: Jurnal Ilmu Hukum 20(1), 103-122.
Nurjaya, I. N. (2011). Pembangunan Hukum Negara dalam Masyarakat Multikultural: Perspektif Hukum Progresif. Jurnal Hukum Progresif 3(2), 1-28. https://doi.org/10.14710/hp.3.2.16.
Ott, K. (2012). Variants of De-growth and Deliberative Democracy: A Habermasian Proposal. Futures 44(6), 571-581.
Outhwaite, W. (2009). Habermas: A Critical Introduction. Cambridge UK: Polity.
Oquendo, A. R. (2002). Deliberative Democracy in Habermas and Nino. Oxford Journal of Legal Studies 22(2), 189-226.
Putra, R. H. W. (2020). Peran E-Tilang dalam Penindakan Pelanggaran Lalu Lintas Guna Mewujudkan Kamseltibcar Lantas di Wilayah Hukum Polres Banyumas. Police Studies Review 4(1), 373-416.
Rahardjo, S. (2007). Biarkan Hukum Mengalir, Catatan Kritis tentang Pergulatan Manusia dan Hukum. Jakarta: Kompas.
Rahardjo, S. (2007). Arsenal Hukum Progresif. Jurnal Hukum Progresif, 3(1), 1-26. https://doi.org/10.14710/hp.3.1.1.
Rahardjo, S. (2000). “Mengajarkan Keteraturan Menemukan Ketidakaturan Tiga Puluh Tahun Perjalanan Intelektual dari Bojong ke Pleburanâ€, Speech. Semarang: Faculty of Law Universitas Diponegoro, 15 December 2000.
Rahardjo, S. (2006). Hukum dalam Jagat Ketertiban. Jakarta: UKI Press.
Rahardjo, S. (2010). Penegakkan Hukum Progresif. Jakarta: Kompas.
Rahardjo, S. (2009). Hukum Progresif: Sebuah Sintesa Hukum Indonesia. Yogyakarta: Genta Publishing.
Rahardjo, S. (2006). Membedah Hukum Progresif. Jakarta: Kompas.
Rahardjo, S. (2005). Hukum Progresif: Hukum yang Membebaskan. Jurnal Hukum Progresif 1(1), 1-24.
Ravena, D. (2014). Wacana Konsep Hukum Progresif dalam Penegakan Hukum di Indonesia. Jurnal Wawasan Yuridika 23(2), 155-166.
Ridwan, R. (2018). Telaah Pemikiran Hukum Progresif Umar Bin Khatab Perspektif Indonesia. Jurnal Hukum Samudra Keadilan 13(1), 32-43.
Rodiyah, R. (2016). Ideologi Kiblat Pembaharuan Hukum Indonesia. Seminar Nasional Hukum Universitas Negeri Semarang 2(1), 65-78.
Salsabila, F. (2018). Inovasi Program Elektronik Tilang (E-Tilang) dalam Meningkatkan Pelayanan Publik di Kepolisian Resort (Polres) Kediri. Publika 6(2), 1-7.
Sarmadi, A. S. (2012). Membebaskan Positivisme Hukum ke Ranah Hukum Progresif (Studi Pembacaan Teks Hukum Bagi Penegak Hukum). Jurnal Dinamika Hukum 12(2), 331-343.
Setiyanto, S., Gunarto, G., Wahyuningsih, S. E. (2017). Efektivitas Penerapan Sanksi Denda E-Tilang Bagi Pelanggar Lalu Lintas Berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Studi di Polres Rembang). Jurnal Hukum Khaira Ummah 12(4), 742-766.
Sufriadi, Y. (2010). Penerapan Hukum Progresif dalam Penegakan Hukum di tengah Krisis Demokrasi. Jurnal Hukum Ius Quia Iustum 17(2), 233-248.
Suteki, S. (2018). Hukum Progresif: Hukum Berdimensi Transendental dalam Konteks Keindonesiaan. Prosiding Seminar Nasional & Call for Papers Hukum Transendental.
Suteki, S. (2015). Masa Depan Hukum Progresif. Yogyakarta: Thafa Media.
Suteki, S., & Taufani, G. (2018). Metode Penelitian Hukum (Filsafat, Teori, dan Praktek). Jakarta: Rajawali Pers.
Sutrisno, E. (2015). Tracing the Performance of Law in Indonesia (A Perspective of Thomas Kuhn’s Normal Science). Journal of Law, Policy, and Globalization 37(1), 126-136.
Susilo, Y. O., Joewono, T. B., & Vandebona, U. (2015). Reasons underlying behaviour of motorcyclists disregarding traffic regulations in urban areas of Indonesia. Accident Analysis & Prevention 75(1), 272-284.
Soekanto, S., & Abdurahman, A. (2005). Metode Penelitian: Suatu Pemikiran dan Penerapan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sutrisno, S. (2020). Kebijakan Sistem Penegakan Hukum Menuju Hukum Berkeadilan. Pagaruyuang Law Journal 3(2), 183-196.
Syamsudin, M. (2011). Konstruksi Baru Budaya Hukum Hakim Berbasis Hukum Progressif. Jakarta: Kencana.
Tim SPRORA. (2015). Kapita Selekta dan Beban Biaya Sosial Korupsi. Jakarta: Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat Kedeputian Bidang Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi. https://aclc.kpk.go.id/wp-content/uploads/2018/05/buku-kapita-selekta.pdf
Utsman, S. (2008). Menuju Penegakan Hukm Responsif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Vitale, D. (2006). Between Deliberative and Participatory Democracy: A Contribution on Habermas. Philosophy & Social Criticism 32(6), 739-766.
Wahyuningsih, S. E., & Iksan, M. (2019). The Benefits of the E-Traffic Ticketing (E-Tilang) System in the Settlement of Traffic Violation in Indonesia, Proceedings 2nd International Conference on Indonesian Legal Studies (ICILS 2019). Atlantis Press.
Warassih, E. (2017). Pemikiran Hukum Spiritual Pluralistik Antologi Memperingati 40 Tahun Pengabdian di Universitas Diponegoro dan 65 Tahun Usia Prof. Esmi Warassih Pujirahayu, S.H.,M.S. Yogyakarta: Thafa Media.
Wayne, A. M. (2020). Efektivitas Penerapan E-Tilang dalam Penindakan Pelanggaran Lalu Lintas di Wilayah Hukum Polres Banyumas. Police Studies Review 4(1), 57-120.
Wulandari, E. I. (2020). Optimalisasi Aplikasi E-Tilang dalam Penindakan Pelanggaran Lalu Lintas di Polres Banyumas. Advances in Police Science Research Journal 4(1), 281-328.
Wulandari, A. S. (2020). Inovasi Penerapan Sistem E-Tilang di Indonesia. Al-Mabsut: Jurnal Studi Islam dan Sosial 14(1), 1-10.