Analisis Kompetensi Minimum Siswa pada Materi Hidrolisis Garam Melalui Pengembangan Instrumen Tes Bermuatan AKM dengan Konteks Saintifik Daily Life
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Kemampuan literasi membaca dan numerasi di Indonesia tergolong dalam kategori rendah, sehingga pemerintah membuat kebijakan baru salah satunya berupa penerapan soal berbasis Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dalam Asesmen Nasional (AN). Hasil observasi di SMA Negeri 1 Jepon, Blora menunjukkan bahwa penerapan soal AKM belum dilakukan dalam pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kompetensi minimum siswa dengan pemberian soal AKM. Penelitian ini adalah Research and Development (R&D) dengan desain penelitian ADDIE yang terdiri atas lima tahapan yaitu Analyze, Design, Development, Implementation, Evaluation. Subjek penelitian yaitu siswa kelas XI SMA Negeri 1 Jepon, Blora. Instrumen pengumpulan data meliputi instrumen tes, lembar angket respon siswa dan guru, serta lembar wawancara siswa. Teknik analisis data penelitian meliputi, analisis kelayakan instrumen tes, kualitas tes, profil kompetensi minimum siswa, dan respon siswa. Hasil penelitian menunjukkan nilai validitas isi instrumen dari validator dipeoleh 65,3/80 dengan kriteria sangat valid dengan sedikit revisi, validitas butir instrumen 34 dari 41 butir valid, reliabilitas item instrumen 0,97 dengan kriteria istimewa, reliabilitas person 0,92 dengan kriteria bagus sekali, profil kompetensi minimum berada pada kategori cakap, respon siswa terhadap instrumen produk pengembangan memberikan respon yang positif. Simpulan instrumen produk pengembang yang teruji kelayakan, validitas isi dan valid butir, serta didapatkan respon yang positif.