PENYESUAIAN SOSIAL PADA PENYANDANG TUNARUNGU DI SLB NEGERI SEMARANG

Authors

  • Yanuar Umi Solikhatun Author

Keywords:

Adolescent; deaf; social adjustment

Abstract

Kecacatan dalam pendengaran menyebabkan remaja tunarungu tidak mampu memahami suatu kejadian atau kebutuhan secara tepat. Remaja tunarungu berpangkal pada gangguan yang dialami dari kesulitannya menyampaikan pikiran, perasaan, emosi, gagasan, kebutuhan, dan kehendaknya pada orang lain, sehingga kebutuhan mereka tidak terpuaskan secara sempurna. Keterbatasan dalam pendengaran menyebabkan remaja tunarungu tidak mampu berkomunikasi dengan baik. Adanya gangguan komunikasi secara tidak langsung remaja tunarungu juga mengalami kesulitan dalam berinteraksi sehingga remaja tunarungu menjadi terisolasi atau merasa dikucilkan oleh lingkungan sosialnya karena sulit baginya untuk dapat menyesuaikan dirinya pada lingkungan sekitar. Penelitian ini bertujuan mengetahui penyesuaian sosial khususnya remaja tunarungu. Subjek penelitian (N= 5) adalah murid SMALB di SLB Negeri Semarang. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara (terhwadap subjek, guru, 5 orang teman subjek dan 5 orang tua subjek) dan tes psikologi DAM (Draw A Man). Hasil penelitian yang dipaparkan secara deskriptif kualitatif menunjukan bahwa subjek pada penelitian ini cenderung memiliki rasa kurang percaya diri dan minder. Kurangnya rasa percaya diri, inilah yang memunculkan sikapnya di masyarakat. Hal ini menunjukan bahwa remaja tunarungu lebih senang berkumpul dengan komunitasnya yaitu sesama penyandang tunarungu sehingga penyesuaian sosial remaja tunarungu menjadi terhambat. Simpulan dari penelitian ini adalah rasa kurang percaya diri yang dimilikinya membuat remaja menjadi minder, sehingga penyesuaian sosial remaja menjadi terhambat. 

Downloads

Article ID

8724

Published

2024-07-10

Issue

Section

Articles