OPTIMISME UNTUK SEMBUH PENYALAHGUNA NAPZA (STUDI DESKRIPTIF DI PUSAT REHABILITASI RUMAH DAMAI SEMARANG)

Masrukhin Annafi(1), Liftiah Liftiah(2),


(1) Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan , Universitas Negeri Semarang
(2) Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan , Universitas Negeri Semarang

Abstract

Pada dasarnya penyalahguna napza dapat sembuh dari ketergantungan napza. Salah satu hal penting yang dibutuhkan untuk dapat sembuh yaitu sikap optimisme. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran optimisme untuk sembuh penyalahguna napza di Pusat Rehabilitasi Rumah Damai dan untuk mengetahui faktor apakah yang mempengaruhi optimisme. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran optimisme untuk sembuh penyalahguna napza di Pusat Rehabilitasi Rumah Damai, faktor yang mempengaruhi optimisme. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan studi populasi. Populasi pada penelitian ini adalah penyalahguna napza di Pusat Rehabilitasi Rumah Damai sebanyak 24 orang. Variabel dalam penelitian ini adalah optimisme. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala psikologi, yaitu skala optimisme, angket untuk mengetahui faktor optimisme, dan pedoman wawancara bentuk tertutup dengan kepada pembina Rumah Damai untuk mengetahui peranan optimism terhadap proses penyembuhan. Skala optimisme mempunyai nilai reliabilitas sebesar 0,943. Hasil penelitian ini yaitu: l) 50% subjek memiliki optimisme tinggi dan 50% mempunyai optimisme rendah, aspek yang tertinggi yaitu aspek pervasiveness sebesar 79,73% dan aspek terendah yaitu aspek personalization sebesar 73,56%, 2) Frekuensi penyalahguna napza tentang optimisme untuk sembuh yang dipengaruhi oleh faktor egosentris sebesar 79,16%, 3) optimisme berperan dalam proses penyembuhan artinya penyalahguna napza yang mempunyai optimisme tinggi maka proses penyembuhannya akan lebih mudah dan waktu yang dibutuhkan relatif lebih cepat.
Abstract
Basically drug users to recover from drug addiction. One of the important things that needed to be able to recover the attitude of optimism. This study aimed to determine of optimism for recovering drug users at the and Rehabilitation Center Rumah Damai to find out whether the factors that affect optimism. This study aimed to determine of optimism for recovering drug users at the Rehabilitation Center Rumah Damai, factors affecting optimism. This research is descriptive quantitative research using population studies. The population in this study were drug users at the Rehabilitalion Centre Rumah Damai as many as 24 people. The variables in this research is optimism. Methods of data collection in this research using psychological scales, the scale of optimism, optimism questionnaire to identify factors, and interview guide form enclosed with the builder Rumah Damai to know the role of optimism towards the healing process. Optimism scale has a reliability value of 0.943. The results of this study are: l) 50% of the subjects had high optimism and 50% had low optimism, the highest aspect of aspects of the pervasiveness of 79.73% and the lowest aspect of the personalizattion aspect of 73.56%, 2) Frequency of drug users about optimism to recover which is influenced by the egocentric factor of 79. l6%, 3) Optimism plays a role in the healing process means that drug users who have high optimism for the healing process will be easier and the time needed reIatively quickly

Keywords

optimisme, penyalahguna napza

Full Text:

PDF

References

Adelia lra. 2008. Tipe Kepribadian Pengguna Napza.

Psikomedia. Volume 6/ No 2: Halaman l6 - 35.

Albery & Messer. 2005. Comparative Optimism About

Health and Nonhealth Events in 8- and 9-

Yeard-Old Children. Health Psychology. Volume

/ No 3: Halaman 316 -320.

Amril Amarullah. Terapi Gratis Bagi Pecandu Narkoba.

(http://nasional.vivanews. com/news /

read/ 61046terapi_gratis_bagi_pecandu_narkoba)

diunduh tanggal 27 Juni 2010.

Arikunto Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta:

PT Rineka Cipta.

Azwar Saifuddin. 2005. Metode Penelitian. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

_______________.2006. Penyusunan Skala Psikologi.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

_______________. 2008. Penyusunan Skala Psikologi.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ghufron & Risnawati. 2010. Teori-Teori Psikologi. Yogyakarta:

Ar-Ruzz Media.

Jumlah Pengguna Narkoba Di Indonesia. 2009. (http://

dunia- narkoba. blogspot.com/2009/03/

jumlah-pengguna-narkoba-di- indonesia.html)

diunduh tanggal 27 Juni 2010.

Katakan Tidak Pada Napza.2006. Majalah Figur online

Edisi V Tahun 2006.

Lancastke & Boivin. 2005. Dispotional Optimism,

Trait Anxiety, and Coping: Unique or Shared

Effects on Biological Response to Fertility

Treatment. Health Psychology. Volume 24/ No

: Halaman 171-178.

Lesatri & Lestari. 2005. Pelatihan Berpikir Optimis

Untuk Mengubah Perilaku Coping pada Mahasiswa.

Jurnal Psikodinamik. Volume 7/ No 2:

Halaman 1 - 10.

Lestari Rini & Koentjoro. 2002. Pelatihan berpikir Optimis

untuk Meningkatkan Harga Diri Pelacur

yang Tinggal di Panti dan Luar Panti Sosial.

Jurnal Indigenous. Volume 6/ No 2: Halaman

- 146.

Luthans Fred. 2006. Perilaku Organisasi, Translated by

Vivin Andhika Yuwono. 2006. Yogyakarta:

ANDI copyright.

Marina, S. dan Rasni, Y. 2005. Hubungan Antara Tipe

Kepribadian Intravert- Ekstravert dan Tingkah

Laku penyalahgunaan Heroin Pada Remaja.

Jurnal Psikologi. Volume 5/ No 1: Halaman 1

- 12.

Mencari Jalan Penyembuhan llahi. 2008. (http. www.

baitonline.org_download:BAIT_edisi_7_3

_April,2008jart_1.pdf) diunduh 12 Februari

Pecando Narkoba Capai 3,3 Juta. 2010- (http ://dutamasyarakat.

com/artikel-30274-pecandu-narkobac

apai-33 - juta.html) diunduh tanggal 27 juni

Perputaran Uang Narkoba Capai 23 Triliun. 2010.

(http ://www.kabarbisnis.com/makro/Indepth/

00Perputaran_uang_ narkoba_capai_

Rp23_tri liun_.html) diunduh tanggal 27

Juni2010.

Peniwi. Wibhowo. dan Hirawan. 2003. Faktor-faktor

yang mempengaruhi kesembuhan pada pengguna

napza di luar panti rehabilitasi. Psikodimensia.

Volume 4/ No 1: Halaman 27 -33.

Rahayu, Tri I. Ardani Tristiadi A. 2004. Observasi dan

Wawancara.Malang: Bayu Media.

Rugikan Negara, BNN Terus Berupaya Basmi Pecando Narkoba.

(http ://www.suaramed ia.com/

berita-nasional/24362-qjutaan-pecandu- narkoba-

rugikan-negara- triliunanq.html) diunduh

tanggal 27 Juni 2010.

Safaria Triantoro. 2008. Perbedaan Tingkat Kebermaknaan

Hidup antara Kelompok Pengguna Napza

dengan Kelompok Non-pengguna Napza.

Jurnal Humanitas. Volume 5/ No l:Halaman 67

-79.

Sarasvita Riza. 2002. Th.VII/2. Faktor Pengasuhan

Dalam Etiologi Gangguan Yang Berhubungan

Dengan Zat (Perbandingan Antara Keluarga

Dengan Anak Penyalahguna Zat dan Keluarga

Tanpa Anak Penyalahguna Zat). Jurnal Ilmiah

Psikologi Arkhe. Volume 7/ No 2: Halaman 57

- 69.

Seligman, Martin. 2008. Menginstal Optimisme (edisi

terjemahan). Translated by Budhy Yogapranata.

Bandung: PT Karya Kita.

Susilawati. 2003. Hubungan antara Kematangan

Pribadi dan Berpikir Positif dengan Coping terhadap

Stres. Skripsi Universitas Muhamadiyah

Surakarta.

Suzanne C Segersfom. 2006. How Does Optimism

Suppress Immunity? Evaluation of Three Affective

Pathways. Health Psychology. Volume

/ No 5: Halaman 653 - 657.

Trevalga Sri. 2001. Penyalahgunaan napza di kalangan

generasi muda. Jurnal Psikologi. Volume 5/

No2: Halaman 33 - 45.

Tiga koma dua Juta orang Indonesia Pengguna Narkoba.

- (http ://berita.kapanlagi.com/hukumkriminal/

-2-juta-orang-indonesia-penggunanarkoba-

pt2wvjw.html) diunduh tanggal 27

Juni 2010.

Tim Penyusun BNN. 2007. Pencegahan Penyalahgunaan

Natkoba Sejak Usia Dini. Jakarta: Tidak diterbitkan.

Tim Redaksi KBBI. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: Balai Pustaka.

Yurliani dan Eliana. 2007. Gambaran Social Support

Pecandu Napza. Psikologia. Volume 3/ No 2:

Halaman 47 - 54

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Creative Commons License
This work is licensed under a  Creative Commons Attribution 4.0 International License.