Eksplorasi Jenis Permasalahan Klien Konsultasi Online : Potensi Pengembangan Media Digital Dalam Pelayanan Kesehatan Mental
(1) Fakultas Psikologi, Universitas Islam Sultan Agung, Semarang
(2) Fakultas Psikologi, Universitas Islam Sultan Agung, Semarang
(3) Fakultas Psikologi, Universitas Islam Sultan Agung, Semarang
(4) Fakultas Psikologi, Universitas Islam Sultan Agung, Semarang
(5) Fakultas Psikologi, Universitas Islam Sultan Agung, Semarang
Abstract
Pelayanan psikologi di Indonesia masih menerima stigma negatif dari masyarakat yang membuat mereka enggan menemui psikolog dan diperparah dengan terbatasnya layanan psikologi yang terjangkau baik dari segi finansial maupun lokasi. Untuk menjembatani hal tersebut, maka mulai bermunculan beberapa teknologi berupa situs dan aplikasi konsultasi onlinemelalui media internet. Aplikasi konsultasi onlineyang diulas di sini adalah Lift Up. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran terkait ragam permasalahan yang dapat diproses dari konsultasi online Lift Up dan menunjukkan bahwa media digital mampu memberikan akses pelayanan kesehatan mental yang mudah. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan koding dan kategorisasi data. Terdapat 144 email konsultasi yang dikategorikan menjadi 10 jenis permasalahan yaitu masalah akademik, organisasi, pekerjaan, konflik intrapersonal, konflik interpersonal, gejala gangguan psikologis, keuangan, masalah dengan hubungan transendental, gejala fisiologis, dan gejala psikologis yang berdampak pada perilaku destruktif. Pengguna aplikasi ini juga dikategorikan berdasarkan usia, yaitu <21 tahun, 21-40 tahun, dan >40 tahun. Hasilnya menunjukkan bahwa masalah yang lebih banyak dialami oleh sebagian besar subjek antara lain: masalah hubungan interpersonal (34,05 %), masalah hubungan intrapersonal (17,67 %), dangejala gangguan psikologis (17,24 %). Hasil eksplorasi ini menunjukkan bahwa media digital mampu menjadi wadah bagi masyarakat untuk mengungkapkan berbagai permasalahan psikologis. Ini menunjukkan potensi pengembangan media digital sebagai sarana pelayanan kesehatan mental di Indonesia. Hasil eksplorasi ini juga dibahas melalui perspektif perkembangan, di mana di setiap tahap perkembangan ada isu-isu psikologis tertentu yang biasa menjadi permasalahan.
Psychological services in Indonesia are still facing negative stigmas from the people which make them reluctant to go to psychologist and it doesn’t help when these psychological services are hard to attain whether financially or location wise. To mediate this problem, a number of technologies such as online consultation websites and application started to appear in the internet. The online consultation app discussed here is called Lift Up. The aim of this research was to give a general picture of the variety of problems that could be processed from the online consultation Lift Up, and show that digital media could give easier access to mental health services. The method used in this research was qualitative research using coding and data categorization. There were 144 consultation emails that was categorized into 10 types of problems, they are academic, organization, work, intrapersonal conflict, interpersonal conflict, symptomps of psychological disorder, finance, problems with trancedental relationship, physiological symptomps, and psychological symptomps that would cause destructive behaviors. The user of this app was also categorized based on their age, which are <21 years old, 21-40 years old, and >40 years old. Results showed that the most common problems the subjects had was: interpersonal relationship problems (34.05%), intrapersonal relationship problems (17.67%), and symptomps of psychological disorder (17.24%). The result of this exploration showed that digital media could become a means for the people to express their psychological problems. This proved the potential of developing digital media as a means for mental health services in Indonesia. The result of this exploration was also discussed in the perspective of developmental psychology, where in each phase of development there are certain psychological issues that has to be attend to.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Berk, L. E. (2012). Development through The Life Span (Dari Dewasa Awal sampai Menjelang Ajal). Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Chesster, A., & Glass, C. A. (2007). Online Counseling: A Descriptive Analysis of Therapy Services on the Internet. British Journal of Guidance and Counseling , 145-160.
Handidini Agusdwitanti, S. M. (2015). Kelekatan dan Intimasi pada Dewasa Awal. Jurnal Psikologi, 8(1), 18-24.
Hunt, J., & Eisenberg, D. (2010). Mental Health Problems and Help-Seeking Behavior Among College Students. Jurnal of Adolescent Health , 3-10.
Ifdil. (2013). Konseling Online sebagai Salah Satu Bentuk Pelayanan E-Konseling. Jurnal Konseling dan Pendidikan , 15-21.
Ifdil. (2011). Penyelenggaraan Layanan Konseling Online sebagai Salah Satu Bentuk Pelayanan E-Konseling. International Seminar & Workshop Contemporary and Creative Counseling Techniques: How to Improve Your Counseling Skills and to be More Creative in Counseling Session, (hal. 1-9). Bandung.
Magitojaya, G. B., Sinolungan, J. S., & David, L. (2015). Perbandingan kecemasan siswa yang melakukan perilaku kenakalan remaja di sma swadharma mopugad dan sma swadharma werdhi agung kecamatan dumoga kabupaten bolaang mongondow. Jurnal e-Biomedik , 839-844.
Mallen, M. J., Vogel, D. L., Rochlen, A., & Day, S. X. (2005). Online Counseling: Reviewing the Literature From a Counseling Psychology Framework. The Counseling Psychologist , 819-870.
Maslichah Raichatul Janah, H. R. (2014). Emotion Regulation to Reducing Aggresive Behavior in Resolving Interpersonal Conflict on Student SMK. Jurnal Pendidikan Administrasi Publik dan Bisnis, Sosial dan Politik, 9(1), 56-62.
Ninawati, F. I. (2005). Gambaran Kesejahteraan Psikologis Pada Dewasa Muda Ditinjau dari Pola Attachment. Jurnal Psikologi, 3(1), 44-64.
Oldehinkel, A. J., Hartman, C. A., Ferdinand, R. F., Verhulst, F. C., & Ormel, J. (2007). Effortfull Control as Modifier of the Assosiation between Negative Emotionality and Adolescents Mental Health Problems . Developement and Psychopathology , 523-539.
Papalia, D. E., Old, S. W., & Feldman, R. D. (2008). Human Development. Jakarta: Kencana.
Rochlen, A. B., Zack, J. S., & Speyer, C. (2004). Online Therapy: Review of Relevant Definitions, Debates, and Current Empirical Support. Journal of Clinical Psychology , 269-283.
Santrock, J. W. (2011). Live-Span Development. New York: McGraw-Hill.
Sofiah, L. S. (2012). Religiusitas, Kecerdasan Emosional dan Kenakalan Remaja. Jurnal Psikologi, 7(2), 562-584.
Stifel, S. W., Brown, J. A., Jimerson, S. R., & Dowdy, E. (2013). Integrating Email Communication with Counseling at School . School Mental Health , 110-118.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Torres, C., Otero, P., Bustamante, B., Blanco, V., Diae, O., & Vizquez, F. L. (2017). Mental Health Problems and Related Factors in Ecuadorian College Students. International Journal of Environmental Research and Public Health , 2-14.
Vogel, D. L., Wade, N. G., & Hackler, A. H. (2007). Perceived Public Stigma and the Willingness to Seek Counseling: The Mediating Roles of Self-Stigma and Attitudes Towards Counseling. Journal of Counseling Psychology , 40-50.
Widiasavitri, R. D. (2016). Hubungan Antara Trust dengan Konflik Interpersonal Pada Dewasa Awal yang enjalani Hubungan Pacara Jarak Jauh. Jurnal Psikologi Udayana, 3(1) , 10-19.
Xu, Z., Muller, M., Heekren, K., Theodoridou, A., Dvosky, D., Metzler, S., et al. (2016). Self-Labelling and Stigma as Predictors of Attitudes Towards Help-Seeking Among People at Risk of Psychosis: 1-year Follow Up. Eur Arch Psychiatry Clin Neurosci , 79-82.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.