PENINGKATAN KEMAMPUAN SENSORI INTEGRASI MELALUI PEMBERIAN STIMULASI NEUROKINESTETIK PADA ANAK 6-8 TAHUN
(1) Fakultas Psikologi, Universitas Setia Budi, Surakarta
(2) Fakultas Psikologi, Universitas Setia Budi, Surakarta
Abstract
Abstrak. Neurokinestetik adalah bagian dari neuroscience terapan yang merupakan salah satu bentuk stimulasi yang dapat merangsang sel-sel otak anak untuk berkembang dengan baik dan membentuk kecerdasan kinestetik sehingga dapat mendukung berkembangnya kecerdasan majemuk. Penelitian ini dilakukan untuk melihat keefektifan stimulasi neurokinestetik terhadap peningkatan kemampuan sensori integrasi anak 6-8 tahun. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen semu jenis non randomized pre-test-post-testcontrol group design. Teknik analisis data menggunakan uji Mann Whitney. Hasil olah data pre-test dan post-test menunjukkan nilai z sebesar -2,814 (p < 0,05) yang berarti ada perbedaan kemampuan sensori integrasi antara hasil pre-test dan post-test. Hasil uji hipotesis menunjukkan besarnya z sebesar -2,024 (p < 0,05) yang berarti ada perbedaan antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen memiliki kemampuan sensori integrasi yang lebih baik dibandingkan kelompok kontrol. Hal tersebut menunjukkan bahwa stimulasi neurokinestetik berpengaruh secara signifikan untuk meningkatkan kemampuan sensori integrasi pada anak.
Abstract. Neurokinestetik is part of neuroscience applied which is one form of stimulation to stimulate the child's brain cells to develop well and form a kinesthetic intelligence so as to support the development of multiple intelligences of children. This study was conducted to look at the effectiveness of the stimulation of sensory integration neurokinestetik on the ability of children aged 6-8 years. This quatutative research using quasi experimental research of non randomized pretest-posttest control group design. Mann-Whitney test use to elicit the output . The results of the analysis of the pre-test and post-test research subjects showed that the magnitude of z is -2.814 with a p-value of 0.005, which means that there are differences in sensory integration capabilities pre-test score and post-test score. While the results of hypothesis test shows the amount z of -2.024 with p-value of 0.043, which means there is a difference between the experimental group and control group. The experimental group had sensory integration capabilities better than the control group. It shows that stimulation neurokinestetik significant effect to improve the ability of sensory integration.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Gracia, A. (2014). Handbook Of Spiral Development Maturity. Jakarta: Smart Brain Energy
Hadi, S. (2004). Statistik (Jilid 2). Yogyakarta :Andi Offset.
Sinaga, T.P (2015) Rangkaian Pola Gerak Alfabet Engram Kinestetik. Neurokinestetik Sebagai Pedoman Dasar Menyusun Aktivitas Gerak. Jakarta: Smart Brain Energy.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.