PERBEDAAN KEMANDIRIAN REMAJA YANG TINGGAL DI PONDOK PESANTREN DENGAN YANG TINGGAL DI RUMAH BERSAMA ORANG TUA (Studi Komparatif pada siswa kelas 9 MTs Al Asror Semarang)
(1) Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang
(2) Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang
Abstract
Abstrak. Latar belakang penelitian ini adalah kemandirin yang merupakan aspek penting dalam perkembangan pada diri remaja dimana mereka bisa bertindak sesuai dengan keinginannya tetapi tetap bertanggung jawab terhadap tindakannya tersebut. Kemandirian tentu diharapkan oleh orang tua terdapat pada diri anaknya. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kemandirian remaja. Lingkungan pendidikan dapat meliputi pendidikan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Oleh karena itu adakah perbedaan kemandirian pada remaja yang tinggal di pondok pesantren dan remaja yang tinggal di rumah. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif komparatif bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemandirian remaja yang tinggal di pondok pesantren dan remaja yang tinggal di rumah. Subjek pada penelitian ini berjumlah 80 subjek. 40 subjek yang tinggal di pondok pesantren dan 40 subjek yang tinggal di rumah. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling. Data penelitian diambil menggunakan skala kemandirian berdasarkan aspek kemandirian Steinberg. Metode analisis data yang digunakan adalah teknik statistik independent sample t-test. Skala kemandirian terdiri dari 45 item dengan koefisien alpha cronbach reliabilitasnya 0,663. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan tidak ada perbedaan kemandirian antara remaja yang tinggal di pondok pesantren dan remaja yang tinggal di rumah. Kedua kelompok remaja tersebut sama-sama pada kategori tinggi. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka baik orang tua ataupun pengasuh pondok ditingatkan lagi lingkungan yang baik untuk remaja mengembangkan kemandiriannya agar kemandirian yang dimiliki lebih baik lagi. Hasil penelitian ini memiliki keterbatasan antara lain adalah peneliti tidak memasukkan variabel-variabel utama yang dapat mempengaruhi kemandirian pada remaja.
Abstract. Background of this research was that autonomy is an important aspect in the development in adolescents where they can act in accordance with his wishes but still be held responsible for his actions. Autonomy certainly expected by parents there on his son. Education is one of the factors that could affect the autonomy of adolescents. Environmental education can include family education, school, and community. Therefore is there any difference in autonomy on teens who live in boarding schools and adolescents who live in the House. This research is a comparative quantitative research aims to find out the difference autonomy an adolescents living in boarding schools and adolescents who live in the house. The subject of this research totalled 80 subject. 40 subjects living in boarding schools and 40 subject who lives at home. Sampling in this study using simple random sampling. Research data taken using scale autonomy based on aspect autonomy of Steinberg. Methods of data analysis statistical techniques used are independent sample t-test with the help of program data processing. Scale autonomy consists of 33 items with alpha cronbach coefficient of reliability 0,869. Based on the results of the study showed no difference between the autonomy of adolescents living in boarding schools and adolescents who live in the house. Two groups of adolescents that are equally on the high category. Based on the results of this research, then either the parents or caretakers cottage increases the longer a good environment for teens to develop his autonomy so that autonomy owned better again. The results of these studies have limitations, among others, are the researchers did not include major variables that can affect in adolescents autonomy.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Bisono, Tika. 2008. My teens, My inspiration. Jakarta: McBook (Grup Puspa Swara), Anggota Ikapi
Brilliantes , Ruel A. (2012). The Living Conditions of University Students in Boarding Houses and Dormitories in Davao City, Philippines. IAMURE: International Journal of Social Science, Vol. 1
Fatimah, Enung. 2010. Psikologi Perkembangan: Perkembangan Peserta Didik. Bandung: CV Pustaka Setia
Hasbullah. (2001). Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Grafindo Persada
Newman, Barbara M. dan Philip R. Newman. (1999). Development Through Life (7th ed). California: Wadsworth Publishing Company
Papalia, D. E., Olds, S. W., & Feldman, R. D. (2007). Human Development (Psikologi Perkembangan). Jakarta: Kencana
Qomar, Mujamil. (2007). Pesantren Dari Transformasi Metodologi Menuju Demokrasi Institusi. Jakarta: Erlangga
Santosa, Ayu Winda Utami dan Adijanti Marheni. (2013). Perbedaan Kemandirian Berdasarkan Tipe Pola Asuh Orang Tua pada Siswa SMP Negeri di Denpasar. Jurnal Psikologi Uda Jurnal Psikologi Udayana, Vol.1, No.1, 54-62
Santrock, Jhon W. (1996). Adolescence: Perkembangan Remaja. Translated by Shinto B. Adelar dan Sherly Saragih. 2003. Jakarta: Erlangga
Steinberg, Laurence. (2011). Adolescence (9th ed). New York: McGraw-Hill
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatid R&D. Bandung:ALFABETA
Widyarini, Nilam. (2009). Relasi Orang Tua dan Anak. Jakarta:Elex Media Komputindo
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.