Enforcement of Human Rights through Criminal Law Against Environmental Destruction Due to Batik Industry Activities

Rayhan Fiqi Fansuri, Juan Matheus

Abstract

Water as one of the basic needs must be maintained both in quality and quantity. However, the occurrence of pollution in watersheds due to the influence of wastewater quality that exceeds the quality standard of wastewater can affect the carrying capacity of the environment around the river which has an impact on the violation of community rights to a good and healthy environment. One example of river water pollution occurred in the Bengawan Solo River due to the activities of the batik cloth industry in the Laweyan area. The pollution of the Bengawan Solo River is due to the lack of strict legal rules governing violations of waste water quality standards so that river water pollution is rampant and of course violates human rights for a clean and healthy environment. Currently, the article that regulates the violation of waste water quality standards is regulated in Article 100 paragraphs (1) and (2) of the Law on Environmental Protection and Management. To suppress the occurrence of river water pollution which is a violation of human rights, strict rules are needed by applying the principle of primum remedium. The research method used in this paper is a normative juridical method by examining secondary data with a statutory approach, a case approach, a conceptual approach, and a historical approach. For this reason, it is necessary to apply the principle of primum remedium to prevent river water pollution so that human rights for a good and healthy environment and obtain clean water can be enforced.

Keywords

Water Pollution, Human Rights, Primum Remedium, Batik Industry

Full Text:

PDF

References

Akib, M. (2014). Hukum Lingkungan Perspektif Global dan Nasional. Jakarta: Rajawali.

Ali, A. (2007). Menguak Teori Hukum Legal theory Dan Teori Peradilan Judicialprudance. Makassar: Kencana.

Antara. (2021). "KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat", Online, retrieved from https://bisnis.tempo.co/read/1488232/klhk-ungkap-penyebab-59-persen-sungai-di-indonesia-tercemar-berat, accessed on April 19, 2022.

Ashar, Y. K., Susilawati, & Agustina, D. (2020). "Analisis Kualitas (BOD, COD, DO) Air Sungai Pesanggrahan Desa Rawadenok Kelurahan Rangkepan Jaya Baru Kecamatan Mas Kota Depok", Online, retrieved from http://repository.uinsu.ac.id/8797/, accessed on April 19, 2022.

Asshiddiqie, J. (2005). Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia. Jakarta: Konstitusi Press.

Belladona, M. (2017). "Analisis Tingkat Pencemaran Sungai Akibat Limbah Industri Karet di Kabupaten Bengkulu Tengah". Prosiding Semnastek.

CNN Indonesia. (2019). "1.286 Industri di Citarum Tak Terdata Punya Pengolahan Limbah", Onlline, retrieved from https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20190430094126-92-390740/1286-industri-di-citarum-tak-terdata-punya-pengolahan-limbah, accessed on April 19, 2022.

Constitution of the Republic of Indonesia, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Danusaputra, M. (1985). Hukum Lingkungan (1st ed.). Jakarta: Binacipta.

Declaration of the United Nations Conference on the Human Environment, Deklarasi Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Lingkungan Manusia.

Decree of the Consultative Assembly of the Republic of Indonesia Number XVIII/MPR/1998, Ketetapan Majelis Permusyawaratan Republik Indonesia Nomor XVIII/MPR/1998.

Dihni, V. A. (2022). "Banyak Desa yang Sungainya Tercemar, Dari Mana Sumber Limbahnya?". Online, retrieved from https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/03/29/banyak-desa-yang-sungainya-tercemar-dari-mana-sumber-limbahnya, accessed on April 23, 2022.

Ditjen Cipta Karya. (2021). "Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Tahun 2021", Online, retrieved from https://data.pu.go.id/dataset/instalasi-pengolahan-air-limbah-ipal-0, accessed on April 22, 2022.

Erliyani, R. (2017). "The Essence of Primum Remedium Principle in The Enforcement of Environmental Criminal Law". Journal of Law, Policy and Globalization 64, 77-84.

Faiz, P. M. (2016). "Perlindungan terhadap Lingkungan dalam Perspektif Konstitusi". Jurnal Konstitusi 13(4), 766-787.

Hardjasoemantri, K. (2000). Hukum Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Harmayani, K. D., & Konsukartha, I. G. M. (2007). "Pencemaran Air Tanah Akibat Pembuangan Limbah Domestik di Lingkungan Kumuh Studi Kasus Banjar Ubung Sari, Kelurahan Ubung". Jurnal Permukiman Natah 5(2), 62–108.

International Covenant on Civil and Political Rights, Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik.

International Covenant on Economic, Social and Cultural Rights, Konvensi Internasional tentang Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya.

Isnanto, B. A. (2021). Bengawan Solo Tercemar, Gibran Sebut IPAL Kampung Batik Tak Optima. Detiknews. Retrieved from https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-5716964/bengawan-solo-tercemar-gibran-sebut-ipal-kampung-batik-tak-optimal, accessed on April 25, 2022.

Isnanto, B. A. (2021). "DLHK Jateng: 63 Industri Cemari Bengawan Solo, 4 Terancam Pidana", Online, retrieved from https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-5715589/dlhk-jateng-63-industri-cemari-bengawan-solo-4-terancam-pidana, accessed on April 20, 2022.

Kahpi, A. (2013). "Jaminan Konstitusional Terhadap Hak Atas Lingkungan Hidup Di Indonesia". Al Daulah : Jurnal Hukum Pidana & Ketatanegaraan 2(2), 153–159.

Law Number 39 of 1999 concering to Human Rights, Undnag-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.

Law Number 32 of 2009 concerning to Protection and Management of the Environment, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Lidwina, A. (2019). "Jenis Polusi Penyebab Kematian di Indonesia", Online, retrieved from https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/12/26/apa-saja-jenis-polusi-penyebab-kematian-di-indonesia, accessed on April 25, 2022.

Lisdiyono, E., & Rumbadi. (2018). "Penerapan Asas Premium Remedium Dalam Perkara Pencemaran Lingkungan Hidup Akibat Limbah B3". Bina Hukum Lingkungan 3(1), 1–12.

Lolo, E. U., & Pambudi, Y. S. (2020). "Penurunan Parameter Pencemar Limbah Cair Industri Tekstil Secara Koagulasi Flokulasi (Studi Kasus: IPAL Kampung Batik Laweyan, Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia)". Jurnal Serambi Engineering 5(3), 1090–1098.

Mahfudloh, & Lestari, H. (2017). "Strategi Penanganan Limbah Industri Batik Di Kota Pekalongan". Jurnal of Public Policy and Management Review 6(3), 54–69.

Manik, K. E. S. (2016). Pengelolaan Lingkungan Hidup. Jakarta: Kencana.

Pasapan, P. T. (2020). "Hak Asasi Manusia Dan Perlindungan Lingkungan Hidup". Paulus Law Journal 1(2), 48–58.

Pratiwi, K. T., Kotijah, S., & Apriyani, R. (2021). "Penerapan Asas Primum Remedium Tindak Pidana Lingkungan Hidup". SASI 27(3), 363-375.

Pratiwi, S. S. D. (2021). "Analisis Dampak Sumber Air Sungai Akibat Pencemaran Pabrik Gula dan Pabrik Pembuatan Sosis". Journal of Research and Education Chemistry 3(2), 122–142.

Puspitasari, D. E. (2009). "Dampak Pencemaran Air Terhadap Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hukum Lingkungan (Studi Kasus Sungai Code di Kelurahan Wirogunan Kecamatan Mergangsan dan Kelurahan Prawirodirjan Kecamatan Gondomanan Yogyakarta)". Jurnal Mimbar Hukum 21(1), 23–34.

Rachman, D. N. (2020). "Analisa Infrastruktur Saluran Pembuangan Air Limbah Eksisiting di Kelurahan 2 Ilir Kecamatan Ilir Timur II Kota Palembang". Jurnal Teknik Sipil 9(1), 16-24.

Rahardjo, S. (2012). Ilmu Hukum. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Ramadhani, E., Anna, A. N., & Cholil, M. (2016). Analisis Pencemaran Kualitas Air Sungai Bengawan Solo Akibat Limbah Industri di Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar. Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Rintayati, P. (2017). "Hubungan Kemampuan Kognitif, Nilai Budaya, Gaya Hidup Dengan Empati Lingkungan Pada Masyarakatwilayah Sungai Pembuangan Limbah Batik Survei Pada Masyarakat Kota Batik Surakarta". Jurnal Ilmiah Pendidikan Lingkungan Dan Pembangunan 12(1), 45–61.

Rochmani, R. (2015). "Perlindungan Hak Atas Lingkungan Hidup Yang Baik Dan Sehat Di Era Globalisasi". Masalah-Masalah Hukum 44(1), 18-25.

Rosyidah, M. (2018). "Analisis Pencemaran Air Sungai Musi Akibat Aktivitas Industri (Studi Kasus Kecamatan Kertapati Palembang)". Jurnal Redoks 3(1), 21–32.

Safuan, A. (2019). "Pencemaran Parah Sungai Bengawan Solo Kian Parah", Online, retrived from https://mediaindonesia.com/nusantara/274823/pencemaran-parah-sungai-bengawan-solo-kian-parah, accessed on April 20, 2022.

Singadimedja, M. H. N. (2016). "Penerapan Hukum Pidana Lingkungan bagi Pelaku Pencemaran Citarum di Karawang". Jurnal Ilmiah Hukum DE’JURE: Kajian Ilmiah Hukum 1(2), 301–328.

Sodikin. (2021). "Perumusan Hak Atas Lingkungan Hidup Yang Baik Dan Sehat Dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Serta Upaya Perlindungan Dan Pemenuhannya". SUPREMASI: Jurnal Hukum 3(2), 106–125.

Soekanto, S., & Mamudji, S. (2006). Penelitian Hukum Normatif (Suatu Tinjauan Singkat). Jakarta: Rajawali Press.

Tamami, M. W. (2020). "Penegakan Hukum Terhadap Pencemaran Limbah Cair di Kota Surakarta". Dinamika Hukum 11(2), 146-159.

Universal Declaration of Human Rights, Deklarasi Hak Asasi Manusia.

Utomo, A. D., Ridho, M. R., Saleh, E., & Putranto, D. D. A. (2010). "Pencemaran di Sungai Bengawan Solo antara Solo dan Sragen, Jawa Tengah". Jurnal BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap 3(1), 25–32.

Yudo, S., & Said, N. I. (2001). "Masalah Pencemaran Air di Jakarta, Sumber dan Alternatif Penanggulangannya". Jurnal Teknologi Lingkungan 2(2), 199–206.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.