PERAN MP3EI BERBASIS ”NOT BUSINESS AS USUAL” UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING DAN PENYERAPAN TENAGA KERJA

Hardiansyah Nur Sahaya(1), Ali Arto(2),


(1) Universitas Negeri Semarang
(2) Universitas Negeri Semarang

Abstract

Indonesia, as a developing country, is currently facing a tremendous challenge. Global era can be an opportunity, a challenge, as well as a threat. In this globalization era, known as economic liberalization or free trade in services in particular labor. Indonesian workers are expected to be able to compete with workers from other countries. To meet the challenges of globalization workforce, the government has prepared MP3EI (Master Plan for the Acceleration and Expansion of Indonesia's Economic Development) which is not based on common business. MP3EI is a government program that is made by considering the various advantages and potential, as well as the development challenges that Indonesia must face. However, in the implementation of the strategic role of MP3EI, there are still problems in terms of human resources, science and technology. Education focuses mainly on Java, less access to education, use of science and technology training, lack of infrastructure investment training. Therefore, we need a concrete solution in optimizing regional autonomy to address the education gap in each corridor, develop the concept of "one corridor, one potential school corridor". This concept is expected to optimize each economic corridor, regeneration and gradual training for cadres training centers, increasing government and private partnership (PPP) in infrastructure investment in training through the implementation of regional autonomy.

Indonesia sebagai bangsa yang sedang membangun, saat ini sedang menghadapi tantangan yang luar biasa. Era global dapat menjadi peluang, tantangan, sekaligus juga menjadi ancaman. Dalam era globalisasi yang dikenal dengan liberalisasi ekonomi atau perdagangan bebas khususnya bidang jasa tenaga kerja. Tenaga kerja Indonesia dituntut harus mampu bersaing dengan tenaga kerja dari negara lain. Untuk menjawab tantangan globalisasi tenaga kerja yang ada, pemerintah telah menyiapkan MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) berbasis not business as usual. Dimana MP3EI merupakan program pemerintah yang dibuat dengan mempertimbangkan berbagai keunggulan dan potensi yang dimiliki, serta tantangan pembangunan yang harus Indonesia hadapi. Akan tetapi dalam pelaksanaan peran strategis MP3EI ini masih terdapat kendala dalam segi kemampuan SDM dan IPTEK seperti, masih terfokusnya pendidikan di koridor ekonomi Jawa, masih lemahnya akses pendidikan di masing-masing koridor, rendahnya kaderisasi pelatihan, rendahnya pengunaan IPTEK dalam pelatihan, rendahnya investasi infrastruktur pelatihan. Oleh karena itu diperlukan solusi nyata seperti optimalisasi otonomi daerah untuk mengatasi kesenjangan pendidikan di masing-masing koridor, mengembangkan konsep “one corridor one potential school” untuk mengoptimal­kan masing-masing koridor ekonomi, regenerasi kader dan pelatihan bertahap untuk calon kader pelatih balai latihan kerja (BLK), meningkatkan kerja sama pemerintah dan swasta (KPS) dalam investasi infrastruktur pelatihan melalui implementasi otonomi daerah.

Keywords

MP3EI, Quality Competitiveness, Employment, Era of Globalization

Full Text:

PDF

References

Bauder, Harald. 2006. The segmentation of aca-demic labour: A Canadian example. ACME: An International E-Journal for Critical Geographies 4 (2): 228–39.

Danim Sudarwan. 2004. Ekonomi Sumber Daya Manusia. Bandung : CV Pustaka Setia.

Dabla-Norris, E., M. Gradstein, and G. Inchauste. 2007. competitveness and strategy in globali-zation. Journal of Development Economics.

Guscina, Anastasia, 2006, “Effects of Globalization on Labor’s Share in National Income,” IMF Working Paper 06/294 (Washington: Interna-tional Monetary Fund).

http://datakesra.menkokesra.go.id/sites/default/files/pendidikan_file/human_developement_index_2011.pdf (diakes pada 16 Mei 2012 pukul 15:30 wib).

http://pusbinsdi.net/news.php?op=news&page=detail&id=12 (diakses pada 17 Mei 2012 pukul 14:27 wib).

http://www.bappenas.go.id/node/165/3532/sarasehan-nasional-meningkatkan-kualitas-tenaga-kerja-muda-menuju-indonesia-maju-2025/ (diakses pada 02 Mei 2012 pukul 21:34 wib).

http://pusdatinaker.balitfo.depnakertrans.go.id/ (diakses pada 02 Mei 2012 pukul 23:52 wib).

http://bps.go.id/menutab.php?kat=1&tabel=1&id_subyek=06 (diakses pada 03 Mei 2012 pukul 18:40 wib).

Imron Bashori M. 2001. Penyiapan Tenaga Kerja Di Era Global. Jakarta : LIPI.

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. 2012. Hasil Saresehan Nasional Meningkatkan Kualitas Tenaga Kerja Muda Menuju Indonesia Maju 2025. Jakarta : Bappenas.

Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. 2011. Indeks Pembangunan Ketenagakerjaan Tahun 2011. Jakarta : Depnaker.

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. 2011. Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2010-2025. Jakarta : Kemenko.

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. 2012. Program Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan di Indonesia. Jakarta : Bappenas.

Kucera, David. 2002. Core Labour Standards and Foreign Direct Investment. International Labour Review 141, no. 1 / 2: 31-69.

Mair, & Marti. 2006. Labor force research: A source of explanation, prediction, and solutions. Journal of World Business, 41, 36–44.

Sumarsono Sonny. 2009. Teori dan Kebijakan Publik Ekonomi Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.