Pengembangan Modul Pembelajaran Discovery Learning untuk Peningkatan Kemampuan Literasi dan Kemandirian Belajar Materi Pernafasan pada Siswa Kelas V SD
Abstract
Pembelajaran pendekatan saintifik model Discovery Leaning berbasis modul tepat digunakan utnuk mengatasi permasalahan kemandirian siswa dan kemampuan literasi pada pelajaran IPA. Penerapan model discovery learning berbasis pembelajaran mandiri dengan modul mampu mengembangkan kemampuan untuk menyelesaikan masalah. Tujuan penelitian ini adalah proses, hasil dan pengaruh dari pengembangan modul pembelajaran discovery learning untuk peningkatan kemampuan literasi dan kemandirian belajar materi pernafasan pada siswa kelas V SD. Penelitian ini dilakukan siswa kelas V SD Negeri 1 dan SD Negeri 2 Karangayu Kecamatan Cepiring Kabupaten Kendal. Sampel yang digunakan adalah siswa kelas V SD Negeri 1 dan SD Negeri 2 Karangayu Kecamatan Cepiring Kabupaten Kendal. Penelitian dan pengembangan ini, peneliti membatasi langkah-langkah pengembangan sesuai dengan kebutuhan yang dibutuhkan peneliti dalam mengembangkan produk. Langkah-langkah penelitian dan pengembangan Borg dan Gall yang peneliti gunakan: () Penelitian dan pengumpulan data 2) Perencanaan 3) Pengembangan produk modul, 4). Merevisi hasil ujicoba, 5). Uji pelaksanaan lapangan Analisis data dilakukan dengan menggunakan antara lain : analisis kevalidan modu, silabus dan RPP, sedangkan analisis kuantitatif dengan uji t dan regresi linier serderhana. hasil validasi modul pembelajaran yang dikembangjan dengan rata-rata 3.69 yang termasuk dalam criteria sangat baik, hasil validasi silabus pembelajaran yang dikembangjan dengan rata-rata 3.63 yang termasuk dalam kriteria sangat baik, dan hasil validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dikembangjan dengan rata-rata 3.59 yang termasuk dalam kriteria sangat baik. Keefektifan modul mendapatkan rata-rata data hasil belajar postes kelas control sebesar 69.26 sedangkan rata-rata hasil belajar post test kelas eksperimen sebesar 81.42. Dan uji t diperoleh t hitung = 3.163 dengan signifikan 0.003, karena tingkat sig 0.003 < 0,05 maka pengembangan modul pembelajaran discovery learning dapat meningkatkan kemampuan literasi dan kemandirian belajar. Modul efektif untuk meningkatkan kemampuan kemandirian siswa dan kemampuan literasi siswa. Ada pengaruh modul pembelajaran pembelajaran discovery learning untuk peningkatan kemampuan literasi dan kemandirian belajar materi pernafasan pada siswa kelas V SD.
The module-based Discovery Leaning scientific model learning approach is appropriate for overcoming problems of student independence and literacy skills in science lessons. The application of the Discovery Learning model based on independent learning with modules is able to develop the ability to solve problems. The aim of this research is the process, results and influence of developing the Discovery Learning learning module to improve literacy skills and independent learning of respiratory material in fifth grade elementary school students. This research was conducted by fifth grade students at SD Negeri 1 and SD Negeri 2 Karangayu, Cepiring District, Kendal Regency. The samples used were fifth grade students at SD Negeri 1 and SD Negeri 2 Karangayu, Cepiring District, Kendal Regency. In this research and development, researchers limit the development steps according to the needs of researchers in developing products. The Borg and Gall research and development steps that researchers use: () Research and data collection 2) Planning 3) Module product development, 4). Revising test results, 5). Field implementation tests Data analysis was carried out using, among other things: analysis of the validity of the module, syllabus and lesson plans, while quantitative analysis used the t test and simple linear regression. the results of the validation of the learning module developed with an average of 3.69 which is included in the very good criteria, the validation results of the learning syllabus developed with an average of 3.63 which is included in the very good criteria, and the results of the validation of the Learning Implementation Plan (RPP) which was developed with an average of The average is 3.59 which is included in the very good criteria. The effectiveness module obtained an average post-test learning result data for the control class of 69.26, while the average post-test learning result for the experimental class was 81.42. And the t test obtained t = 3.163 with a significance of 0.003, because the sig level is 0.003 < 0.05, the development of the Discovery Learning learning module can improve literacy skills and learning independence. Effective module for increasing students' independence and literacy skills. There is an influence of the Discovery Learning learning module on increasing literacy skills and independent learning of respiratory material in fifth grade elementary school students
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ali, L. U., Suastra, I. W., & Sudiatmika, A. A. I. A. R. (2013). Pengelolaan pembelajaran IPA ditinjau dari hakikat sains pada SMP di Kabupaten Lombok Timur. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran IPA Indonesia, 3(1), 11 pages.
Ali, M. dan Asrori, H. (2005). Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik. PT Bumi Aksara.
Arivina, A. N., Masrukan, M., & Prabowo, A. (2017). Ability Of Mathematical Reasoning in SMK 10th Grade with LAPS-Heuristic using Performance Assessment. Unnes Journal of Mathematics Education, 6(3), 318-324.
Bahtiar, Safilu, dan Alimin. (2019). Penerapan experiential learning model pada pembelajaran IPA untuk pengembangan literasi sains peserta didik SMP. Jurnal Biofiskim, Penelitian dan Pembelajaran IPA, 1(1), 20-28
Basri, A. M. (2018). Penerapan model pembelajaran discovery learning untuk meningkatkan hasil belajar IPA kelas V SDN 124 Batuasang Kecamatan Herlang Kabupaten Bulukumba. [Dostoral Dissertation] Universitas Negeri Makassar.
Elvinaro, A. (2007). Komunikasi massa suatu pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Endang, M. (2012). Metode penelitian terapan bidang pendidikan. Bandung: Alfabeta
Hill, J. R. (2007). A Conceptual Model for Understanding Self-Directed Learning in Online Environments. Journal of Interactive Online Learning, 6(1), 27-42.
Hosnan. (2014). Pendekatan saintifik dan kontekstual dalam pembelajaran abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia.
Husniati, A., Suciati, S., & Maridi, M. (2016). Pengembangan Modul Berbasis Problem Based Learning (PBL) Disertai Diagram Pohon Pada Materi Fotosintesis Kelas VIII SMP Negeri 1 Sawoo. Inkuiri, 5(2), 30-39.
Kemendikbud No. 67 Tahun 2013. Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
Kemendikbud. (2013). Kerangka dasar kurikulum 2013. Kementerian Pendidikandan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar . Jakarta
Liliasari, T. (2014). Berpikir kompleks dan implementasinya dalam pembelajaran IPA. Makasar: Badan Penerbit UNM
Sugandi, A. I. (2013). Pengaruh pembelajaran berbasis masalah dengan setting kooperatif jigsaw terhadap kemandirian belajar siswa SMA. Infinity Journal, 2(2), 144-155.
Pambudiarso, R. B., Mariani, S., & Prabowo, A. (2016). Komparasi kemampuan pemecahan masalah materi geometri antara model SPS dan model sps dengan hands on activity. Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif, 7(1), 1-9.
Sudjana, N. (2010). Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Sudjana. (2003). Metode statistik. Bandung: Transito.
Sugiyono. (2009). Metoda penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung : CV Alfabeta
Sugiyono. (2010). Statistika untuk penelitian. Bandung: Alfabeta
Suharsimi, A. (2013). Prosedur penelitian. Jakarta : Rineka Cipta
View Counter: Abstract - 394 and PDF - 202
Refbacks
- There are currently no refbacks.