Evaluation Study of the Chancery Court (Balai Harta Peninggalan) as a Bankruptcy Curator

Tata Wijayanta(1), Sheva Trisanda Adistia(2), Rado F. Leonardus(3), B.E. Hermawan(4),


(1) Faculty of Law, Universitas Gadjah Mada
(2) Faculty of Law, Universitas Gadjah Mada
(3) DPH Lawfirm
(4) KH Law Office

Abstract

Article 15 of Law Number 34 of 2004 concerning Bankruptcy and Suspension of Obligations for Payment of Debt (UUK PKPU) states that in a bankruptcy declaration decision, a Curator and a Supervisory Judge must be appointed from the Commercial Court judges. The curator has the authority to manage and receive bankruptcy assets. The curators referred to under Article 70 paragraph (1) of the PKPU UUK are the Trustees' Office (BHP) and the Individual Curator (Curator). The results of previous research conducted by Pandu Yudha Pratama (2016) and Sheva Trisanda Adistia and Tata Wijayanta (2023) show that BHP is not widely appointed as administrator and receiver of bankruptcy assets in bankruptcy decisions handed down by commercial courts. This paper seeks to identify and evaluate the duties and powers of BHP as bankruptcy curator. This research is normative legal research, and the type of research is library research. The type of data used is secondary data obtained from literature studies. Methods and tools for collecting research data, namely document studies for secondary data. The data obtained will be analyzed using qualitative methods and presented descriptively. The results of the study show that the appointment of BHP as bankruptcy curator is much less than that of Curator. Optimization that can be done by BHP is to improve the quality of Human Resources and resolve the obstacles experienced in carrying out their duties as bankruptcy curator.

Keywords

Heritage Hall (BHP), Curator, Bankruptcy, Bankruptcy Assets.

Full Text:

PDF

References

Adistia, Sheva Trisanda, Balai Harta Peninggalan Semarang sebagai Pengurus dan Pemberes Harta Pailit setelah berlakunya Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, (Skripsi, Tidak dipublikasikan, Program Sarjana Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, 2023).

Adistia, Sheva Trisanda, dan Tata Wijayanta, Eksistensi Balai Harta Peninggalan sebagai Pengurus dan Pemberes Harta Pailit, Privat Law 10, No. 3, (Desember 2022): 341-353, https://doi.org/10.20961/privat.v10i2.77537.

Al Syahrin, M. Najeri, Kebijakan Poros Maritim Jokowi dan Sinergitas Strategi Ekonomi dan Keamanan Laut Indonesia, Indonesian Perspective 3, no. 1 (Juni 2018): 1-17, https://doi.org/10.14710/ip.v3i1.20175.

Dewi, Vita Kusuma, Yuhelson,Bernanrd Nainggolan, Akibat Hukum Putusan Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) Terhadap Status Sita Dan Eksekusi Jaminanditinjau Dari Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004, Jurnal Studi Interdisipliner Perspektif 22, No. 2, (Juli 2023): 128-133.

Ginting, E. R, Hukum Kepailitan: Teori Kepailitan, (Jakarta: Sinar Grafika, 2018).

Haq, M. Bagas Amirul dan Tata Wijayanta, Recognition of Foreign Insolvency Proceedings: A Comparative Study between the Laws of Indonesia and South Korea, International Jurnal of Innovation, Creativity and Change 14, Issue 12 (2020): 715-729.

Hasan, Yunani, Tinjauan Sejarah Terhadap Penetapan Pulau-Pulau Di Indonesia, Jurnal Criksetra 5, No. 10 (Agustus 2016): 125-129, https://doi.org/10.36706/jc.v5i2.4809.

Hasanuddin, Hasanuddin, Politik Dan Perdagangan Kolonial Belanda di Pontianak, Patanala (Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya 8, No. 2 (Juni 2016): 203-218, http://dx.doi.org/10.30959/patanjala.v8i2.73.

Imadudin, Iim, Perdagangan Lada Di Lampung Dalam Tiga Masa (1653-1930), Patanala (Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya 8, No. 3 (September 2016): 349-364, http://dx.doi.org/10.30959/patanjala.v8i3.14.

Jatmika, Bayu Jati, Asas Hukum Sebagai Pengobat Hukum; Implikasi Penerapan Omnibus Law, Jurnal Audit dan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tanjungpura 9, No. 1 (Juni 2020): 47-83, http://dx.doi.org/10.26418/jaakfe.v9i1.41145.

Jovina, Roswita Sitompul, Kartina Pakpahan, Implementasi Penyelesaian Sengketa Tanah Adat di Mataram (Studi Putusan Nomor:2884 K/Pdt/2022), Sibatik Journal 2, No. 8, (Juli 2023): 2547-2558, https://doi.org/10.54443/sibatik.v2i8.1283.

Kalengkongan, Stevania Bella, Kajian Hukum Pidana Adat Dalam Sistem Hukum Pidana Indonesia, Lex Crimen 6, No. 2 (Mar 2017): 29-35.

Kartoningrat, R. Besse, Peter M. Marzuki, M. Hadi Shubhan, Prinsip Independensi dan Pertanggung Jawaban Kurator Dalam Pengurusan dan Pemberesan Harta Pailit, RechtIdee 16, No. 1 (Juni 2021): 37-64, https://doi.org/10.21107/ri.v16i1.10165.

Kesowo, Bambang, “Perpu Nomor 1 Tahun 1998, Latar Belakang dan Arahnya” dalam A. Rudy Lontoh et. al Penyelesaian Utang-piutang melalui Pailit atau Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, Edisi Pertama, (Bandung: Alumni, 2001).

Kurniawan, Moh., Tugas Dan Fungsi Balai Harta Peninggalan Semarang Sebagai Kurator Kepailitan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, Jurnal Daulat Hukum 1, No. 1, (Maret 2018): 65-76, 10.30659/jdh.1.1.%p.

Mardiyati, Siti, Reformasi Hukum Perdata Dalam Kaitan Dengan Kemudahan Berusaha Dan Hubungan Transnasional, UNES Journal of Swara Justisia 7, No. 1 (April 2023): 277-283, https://doi.org/10.31933/ujsj.v7i1.331.

Nadirah, Ida, Studi Komparatif Terhadap Kepailitan Perusahaan Asuransi Syariah Menurut Hukum Islam Dan Undang-Undang No 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU), Iuris Studia Jurnal Kajian Hukum 2, No. 2, (Juni 2021): 257-263, https://doi.org/10.55357/is.v2i2.131.

Noviana, Nina, Perubahan Pokok Dalam Peraturan Kepailitan Menurut Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, Jurnal Hukum & Pembangunan 36, No. 2, (Juni 2006): 128-158, 10.21143/jhp.vol36.no2.301.

Pratama, Pandu Yudha, Pemilihan Dan Pengangkatan Kurator Dalam Pengurusan Dan Pemberesan Harta Pailit Pada Putusan Pailit Di Pengadilan Niaga Pada Pengadilan Negeri Semarang, (Tesis, Tidak dipublikasikan, Program Magister Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, 2014).

Pujiarto, Iwan Wahyu, Syafruddin Kalo, dan Edy Ikhsan, Pelaksanaan Pemberi Bantuan Hukum Dikaitkan Dengan Undang-Undang No. 16 Tahun 2011 Tentang Bantuan Hukum, Arena Hukum 8, No. 3 (Maret 2016): 318-341, https://doi.org/10.21776/ub.arenahukum.2015.00803.2.

Rahmad, Riadi Asra, The Government's Legal Politics on Land Acquisition for Development in Terms of Aspects Ius Constitutumand Ius Operatum, Pena Law: International Journal of Law 1, No. (September 2022): 55-62, https://doi.org/10.56107/penalaw.v1i2.40.

Raissa, Amanda, Avira Rizkiana Yuniar, Anita Gladina Ayu Nurhayati, Kelemahan Kurator Dalam Pemberesan Harta Pailit Jurnal Hukum Magnum Opus 3, No. 3, (Agustus 2020): 214 213-222, https://doi.org/10.30996/jhmo.v3i2.3442.

Santoso, Gunawan, et al, Kajian Ketahanan Nasional melalui Geopolitik dan Geostrategi Indonesia Abad 21, Jurnal Pendidikan Transformatif (Jupetra) 02, No.1 (Maret 2023): 184-196, https://doi.org/10.9000/jupetra.v2i1.145.

Shubhan, M. Hadi, Hukum Kepailitan: Prinsip, Norma, dan Praktik di Pengadilan, (Jakarta: Kencana, 2019).

Simatupang, Taufik H., Eksistensi dan Efektivitas Pelaksanaan Tugas Balai Harta Peninggalan di Indonesia, Penelitian Hukum De Jure 18, No. 3, (September 2018): 397-414, http://dx.doi.org/10.30641/dejure.2018.V18.397-414.

Simatupang, Taufik H., Menakar Popularitas Balai Harta Peninggalan Sebagai Kurator Kepailitan, (Jakarta Selatan, Balitbangkumham Press, 2021).

Sitepu, Camelia Fanny, Fitriani, Sejarah Hukum Perdata Dagang Di Indonesia: Pendekatan Kepustakaan, Niagawan 7, No. 3 (November 2018):153-162, https://doi.org/10.24114/niaga.v7i3.11605.

Sjahdeini, Sutan Remy, Sejarah, Asas, dan Teori Hukum Kepailitan (Memahami undang-undang No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran), (Jakarta: Kencana, 2016).

Sugiantari, Anak Agung Putu Wiwik, Perkembangan Hukum Indonesia dalam Menciptakan Unifikasi dan Kodifikasi Hukum, Jurnal Advokasi 5, No. 2 (September 2015): 109-122.

Suhadi, Endi, Akibat Kepailitan terhadap Perusahaan Asuransi, Jurnal Ilmiah Hukum dan Keadilan 10, No. 1, (Maret 2023): 1-16, https://doi.org/10.59635/jihk.v10i1.259.

Sulistiyono, Singgih Tri, Paradigma Maritim dalam Membangun Indonesia: Belajar dari Sejarah, Lembar Sejarah 12, No. 2 (Oktober 2016): 81-108, https://doi.org/10.22146/lembaran-sejarah.33461.

Tarmidi, Lepi T., Krisis Moneter Indonesia : Sebab, Dampak, Peran IMF Dan Saran, Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan 1, No. 4, (Desember 1999): 1-25, https://doi.org/10.21098/bemp.v1i4.183.

Widiarini, F. Sekar dan Teddy Anggoro, The Role of Balai Harta Peninggalan as Curator in The Management and Settlement of Bankrupt Assets, LEGAL BRIEF 11, No. 2 (Mei 2022): 964-978.

Wijayanta, Tata dan Muhammad Bagas A.H, Cross Border Insolvency Kerja Sama Lintas Batas AntarLembaga Peradilan Perbandingan Indonesia, Malaysia, dan Korea Selatan, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2021).

Wijayanta, Tata, Kajian Tentang Pengaturan Syarat Kepailitan Menurut Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004, Mimbar Hukum 26, No.1, (Februari 2014): 1-13, https://doi.org/10.22146/jmh.16063.

Wijayanta, Tata, Kewenangan Pengadilan Niaga dalam Penyelesaian Perkara Perniagaan Lain Berdasarkan Undang-undang Nomor 37 Tahun 2004, Mimbar Hukum 20, No. 2 (Juni 2008): 383-392, https://doi.org/10.22146/jmh.16309.

Wijayanta, Tata, Undang Undang dan Praktik Kepailitan: Perbandingan Indonesia dan Malaysia, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2015).

Wijayanta, Tata, Urgensi Pembentukan Pengadilan Niaga Baru, Mimbar Hukum 22, No. 2, (Juni 2010): 330-346, https://doi.org/10.22146/jmh.16230.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.