Pembuatan Pewarna Tekstil Ekstrak Pulutan (Urena Lobata L) Untuk Pencelupan Kain Rayon Viskosa
(1) 
(2) 
Abstract
Bahan alami yang digunakan sebagai pewarna kain, diharapkan dapat mengurangi pencemaran lingkungan akibat penggunaan warna sintetis. Pulutan mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, dan tanin. Tumbuhan yang mengandung tanin dan flavonoid merupakan pigmen tumbuhan penimbul warna yang dapat dijadikan pewarna alam. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ketuaan warna dan ketahanan luntur dari zat warna alam pulutan pada kain rayon viskosa. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Kain sebelum diwarnai diberi perlakuan pre mordanting menggunakan tawas, kapur tohor dan tunjung dengan konsentrasi 50gr/l. Pewarnaan dilakukan dengan cara merendam kain dalam waktu 30 menit, kemudian dijemur dan diulangi hingga frekuensi pencelupan 15 kali. Hasil pencelupan diuji nilai ketuaan warna dan ketahanan luntur yang dihasilkan.. Hasil uji ketuaan warna nilai tertinggi terdapat pada mordan tunjung, kemudian disusul mordan tawas dan nilai paling rendah adalah mordan kapur tohor. Ketahanan luntur paling baik diperoleh pada penggunaan mordan tunjung dan mordan kapur tohor, ketahanan luntur sedang diperoleh pada penggunaan mordan tawas. Simpulan dari penelitian ini adalah pulutan berpotensi sebagai pewarna alami dan jenis mordan berpengaruh terhadap hasil pewarnaan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Angendari, M. D. (2015). Pemanfaatan Kulit Bawang Merah Sebagai Pewarna Kain dengan Teknik Jumputan Menggunakan Mordan Tawas, Kapur dan Tunjung. Jurnal PTK Universitas Pendidikan Ganesha, 35-46.
Anzani, S. D. (2016). PEwarna Alami Daun SIrsak (Annona muricata L) untuk Kain Mori Primissima (Kajian: Jenis dan Konsentrasi Fiksasi). Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri, 132-129.
Chintya, N. &. (2017). Ekstraksi Tannin Dari Daun Sirsak (Annona muricata L) Sebagai Pewarna Alami Tekstil. Jurnal Cis-Trans, 22-29.
Das D., M. S. (2007). Dyeing of wool and Silk with Bixa Orellana. Indian Journal of Fibre and Textile Research, 366-372.
Ismarani. (2012). Potensi Senyawa Tannin dalam Menunjang Produksi Ramah Lingkungan . Jurnal Agribisnis dan Pengembangan, 46-55.
Kant, R. (2012). Textile Dyeing Industry an Environmental Hazard. Open Access Journal Natural Science, 22-26.
Nisa', A. R. (2018). Pengaruh Massa Mordan Tunjung terhadap Hasil Pewarnaan dengan Kulit Buah Asam (Sweettamarind) menggunakan Teknik Tie Dye. E-Journal, 41-47.
Nissa, N. B. (2017). Pengaruh Jenis Mordan Terhadap Kualitas Warna Kain Rayon Viskosa Yang Dicelup Dengan Menggunakan Ekstrak Kulit Pesang Kepok. Artikel Skripsi.
Paraetia, D. E. (2012). Pengambilan Zat Warna Alami dari Kayu Nangka. Jurnal Teknologi Kimia dan Industri, 502-507.
Pringgenies, D. E. (2013). Aplikasi Pewarna Bahan Alam Manggrove Untuk Bahan Batik Sebagai Diversifikasi Usaha Di Desa Binaan Kabupaten Semarang. Jurnal Info LPPM, 1-10.
Sachan, K. a. (2007). Optimization of Extraxtion and Dyeing Conditions for Traditional Turmeric Dye. IJTK, 270-278.
Samanta, A. K. (2009). Application of Natural Dyes on Textiles. Indian Journal of Fibre & Textile Research, 384-399.
Siva, R. (2007). Status of Natural Dyes anf Dye-yielding Plants in India. 916-92.
Sofyan, F. d. (2016). Pengaruh Suhu dan Lama Pencelupan Benang Katun Pada Pewarnaan Alami Ekstrak Gambir (Uncaia gabir Roxb). Jurnal Litbang Industri, 25-37.
Subositi, N. (2016). Potensi Rumput Liar (Gulma) Sebagai Pewarna Alam Batik Sutera. Artikel Skripsi.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suheryanto. (2010). Optimalisasi Celupan Ekstrak Daun Mangga Pada Kain Batik Katun Dengan Iring Kapur. Prosiding Seminar Nasional Rekayasa Kimia dan Proses Universitas Diponegoro. Semarang.
Sunarya, I. K. (2012). Zat Warna Alam Alternatif Warna Batik yang Menarik. Jurnal Inotek, 103-121.
Thomas, M. e. (2013). Pemanfaatan Zat Warna Alam Dari Ekstrak Kulit Akar Mengkudu Pada Kain Katun. Jurnal Kimia, 119-126.
Torachman, M. (2009). Eksperimen Zat Pewarna Alami Dari Bahan Tunbuhan Yang Ramah Lingkungan Sebagai Alternatif Untuk Pewarnaan Kain Batik. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Vankar, P. S. (2009). Dyeing Cotton, Silk, and Wool Yarn with Extract of Garnicia Mangostana Pericarp. JTATM.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.