TARUB DAN PERLENGKAPANNYA SARAT DENGAN MAKNA DAN FILOSOFI
(1) TJP, Fakultas Teknik UNNES
Abstract
Pernikahan secara adat jawa, selaku menjadi pernikahan yang sakral dan agung. Adat – istiadat yang turun temurun penuh dengan, makna dan filosofi. Pemasangan tarub yang masih di pertahankan dan dilestarikan sampai masa kini diawali dengan pernikahan pada masa raja-raja mataram islam. Yaitu saat Ki Ageng Tarub, menikahkan putranya Raden Bondan Kejawen Dan Dewi Nawangsasih, karena merasa rumahnya kecil dan tamu yang akan hadir itu jumlahnya banyak oleh sebab itu ada ide untuk membuat tarub, dan dengan bantuan tetangga dan sanak family maka pembuatan tarub dapat di wujudkan dan pada saat itu berkembang cerita dongeng tentang Joko Tarub dan Dewi Nawang Wulan yang sampai saat ini cerita dongeng tersebut masih di kenal oleh masyarakat jawa. Tarub dengan segala perlengkapannya mengenalkan, makna dan filosofi petuah, tata kehidupan berumah tangga. Contoh janur kuning mengandung makna rasa syukur kepada Allah dan filosofinya untuk mendapatkan Cahaya Illahi Atau Keberkahan Allah, pohon pisang, buah dan jantung pisang mengandung makna pisang buah yang manis dan mengandung filosofi agar mendapatkan keturunan yang banyak sebanyak buah pisang setandan. Cengkir Gading mempunyai makna kebulatan tekad filosofinya berarti sudah siap berumah tangga dan daun opo-opo daun yang mempunyai makna dan filosofi dapat menolak halangan dan rintangan dalam rumah tangga. Tarub dengan segala bentuk dan perkembangnnya tetap mempertahankan adat istiadat budaya jawa yang mempunyai nilai luhur.
Keywords
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.