Studi Etnobotani sebagai Obat Tradisional Masyarakat di Desa Adat Kalisalak, Banyumas, Jawa Tengah
Main Article Content
Abstract
Kalisalak Traditional Village (KTV) is a village where people still use plants for survival and traditional medicine. This study aimed to determine the diversity of plants used as medicine and their utilization by the people. The method used in this research is a survey method with a random sampling technique. Data was collected through interviews with semi-structured interview techniques using a questionnaire guide. The determination of the respondents was representatives drawn from 5 hamlets, namely Depok, Karang Sari, Pandak Reja, Grumbul Semingkir, and Karangbanar, 10 respondents from each hamlet, including herbal medicine sellers, traditional birth attendants, PKK cadres, community leaders (village officials and traditional leaders), and the local community. The variables of this study were the diversity of medicinal plants and their use. At the same time, the parameters observed were the morphological characteristics of each species, the plant parts used, the processing methods, and the benefits of medicinal plants known to the people of KTV. Observational data were analyzed descriptively comparatively. This study showed that the diversity of medicinal plants used by the people of the KTV was 38 species and 20 families. People use plants as medicine by utilizing the roots, stems, leaves, fruit, seeds, flowers, bark, tubers, rhizomes, and sap.
Desa Adat Kalisalak merupakan desa yang masyarakatnya masih menggunakan tumbuhan untuk keberlangsungan hidup dan sebagai obat tradisional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan keanekaragaman tumbuhan yang digunakan sebagai obat dan pemanfaatannya oleh masyarakat Desa Adat Kalisalak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan teknik random sampling. Pengambilan data diperoleh melalui wawancara dengan teknik wawancara semi struktural dengan menggunakan panduan kuesioner. Penentuan responden adalah perwakilan yang diambil dari lima dusun yaitu Depok, Karang Sari, Pandak Reja, Grumbul Semingkir, dan Karangbanar yang masing-masing dusun diambil 10 responden meliputi penjual jamu, dukun bayi, kader PKK, tokoh masyarakat (perangkat desa dan tokoh adat), dan masyarakat setempat. Variabel dari penelitian ini adalah keanekaragaman tumbuhan obat dan cara pemanfaatannya, sedangkan parameter yang diamati karakter morfologi tiap spesies, bagian tumbuhan yang digunakan, cara pengolahannya dan manfaat dari tumbuhan obat yang diketahui masyarakat Desa Adat Kalisalak. Data hasil pengamatan dianalisis secara deskriptif komparatif. Hasil penelitian ini didapat bahwa keanekaragaman tumbuhan berkhasiat obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Adat Kalisalak sebanyak 38 spesies dan 20 familia. Masyarakat menggunakan tumbuhan sebagai obat dengan memanfaatkan bagian akar, batang, daun, buah, biji, bunga, kulit batang, umbi, rimpang, dan getah. Pemanfaatan tumbuhan dengan cara langsung maupun tidak langsung.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 3.0 License.