Study of the 2019 Solo Batik Carnival Costume with an Anthropological Artistic Approach
Kajian Kostum Solo Batik Carnival 2019 dengan Pendekatan Antropologi Seni
Abstract
Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui bagaimana pementasan Solo Batik Carnival
ditinjau dari segi antropologis untuk refleksi para pihak yang terlibat dalam pertunjukan seni tersebut
baik dari segi design yang terkandung dalam busana batik, bahan yang dipakai dan mendeskripsikan
performa yang dipakai dalam busana batik. Penelitian ini dilakukan di Kota Surakarta. Khusus nya
pada persiapan, pelaksanaan dan pasca pelaksanaan Batik Solo Carnival (SBC) tahun 2019. Sumber
data yaitu data primer dari informan yang dipilih secara acak dalam kegiatan koncarnival dan
sekunder dari dokumen pendukung dan jurnal. Metode pengambilan data menggunakan metode
observasi, In Depth Interview dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis data interaktif dengan pendekatan kualitatif dari teori antropologi seni.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pagelaran Batik Solo Carnival (SBC) diikuti oleh kostum dari
beberapa negara yaitu Be Enchanted Myanmar, Amazing Thailan, Great adventure Timor Leste,
Vietnam Timeless Charm, Kingdom of Wonder Kamboja, Wonderfull Indonesia, Uniquely
Singapura, Malaysia Truly Asia, Kay Ganda Philipines, Simply Beautiful Laos dan The Green
Heart of Brunai. Berdasarkan jenis kostum yang ditampilkan kemudian dianalisis berdasarkan
desain, bahan batik dan peforma dalam penampilannya Kesimpulan dari penelitian ini adalah (1)
Desain yang dilandasi semangat mengeksplorasi ide, gagas, bahan, dan teknik, dapat menghasilkan rasa
estetis yang mengekspresikan dan memberikan kesan kemegahan, mewah, glamour, dan kemeriahan.
(2) Bahan batik merupakan pusaka warisan leluhur yang telah mengalami percanggihan yang luar biasa
khususnya batik Jawa memiliki corak ragam hias paling kaya, teknik pewarnaan paling berkembang,
dan teknis pembuatan paling sempurna dibandingkan batik dari daerah lainSebagai (3) Performa Solo
Batik Carnival 2019 bukan hanya ajang kemeriahan karnaval tetapi juga sebagai alat dalam
mengenalkan kebudayaan dari masing-masing negara ASEAN.