BUKU CERITA INTERAKTIF “PEMUDA DAN SINGA” SEBAGAI MEDIA EDUKASI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
Abstract
Dalam pendidikan khusus, saat ini pemanfaatan media masih belum secara spesifik
diperuntukkan untuk anak berkebutuhan khusus. Pemanfaatan media hampir sama dengan yang
digunakan oleh siswa normal pada umumnya (Tumanggor et al., 2023). Menanggapi hal tersebut,
Sekolah Khusus Kak Seto yang merupakan lembaga pendidikan khusus memiliki keinginan untuk
membuat media edukasi berbentuk buku cerita yang dikhususkan untuk siswa berkebutuhan
khusus agar dapat membantu kegiatan belajar mengajar. Dalam hal ini, buku cerita interaktif
menjadi solusi permasalahan tersebut. Pada perancangannya, buku cerita interaktif “Pemuda dan
Singa” menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pengumpulan data melalui wawancara,
observasi, dan studi literatur. Perancangan ini menggunakan metode design thinking yang
dikembangkan oleh Institut Desain Hasso-Plattner di Stanford (d.school) yang menjabarkan lima
tahapan utama design thinking yaitu Empathize, define, ideate, prototype, dan testing. Perancangan
ini menghasilkan buku cerita interaktif “Pemuda dan Singa” dengan fitur interaktif pop up, lift the
flap, dan pull the tab, menggunakan layout asimetris yang bebas serta ilustrasi yang ramai dan
menyebar, warna earth tone yang cerah, tipografi dengan jenis huruf dekoratif dan sans serif, serta
penggunaan gaya ilustrasi pada karakter yang sederhana, dan tekstur krayon. Terdapat beberapa
media pendukung seperti stiker, puzzle, dan lembar mewarnai. Tujuan dari penelitian ini ialah
merancang media edukasi buku cerita interaktif “Pemuda dan Singa” serta media pendukung untuk
siswa berkebutuhan khusus di Sekolah Khusus Kak Seto dengan menerapkan teori desain grafis .