Pelatihan Pengembangan Praktikum Digital Fisika pada MGMP Fisika SMA Kabupaten Pati
Abstract
The 21st century learning paradigm demands the ability to think critically, creatively, and master information and communication technology. One of the characteristics of the Independent Curriculum is the existence of project-based learning that involves the activeness of students in solving problems, but is often not in line with the availability of practicum facilities in the laboratory. As an alternative to overcome this problem, this community service activity aims to introduce computational thinking skills through digital practicum using Scratch. The activities are packaged in a training and carried out offline, then there is an assignment to make a simple physics case simulation followed by an evaluation. The distributed questionnaire data informed that this activity was very useful for teachers, especially new knowledge about Scratch simulation as a means of digital practicum and its use in learning physics.
Paradigma pembelajaran abad 21 menuntut menuntut kemampuan berpikir kritis, kreatif, serta menguasai teknologi informasi dan komunikasi. Salah satu karakteristik Kurikulum Merdeka yaitu adanya pembelajaran berbasis proyek yang melibatkan keaktifan peserta didik dalam memecahkan masalah, namun sering tidak selaras dengan tersedianya fasilitas praktikum di laboratorium. Sebagai salah satu alternatif mengatasi masalah tersebut, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan mengenalkan kemampuan berpikir komputasional melalui praktikum digital menggunakan Scratch. Kegiatan dikemas dalam suatu pelatihan dan dilaksanakan secara luring, kemudian ada penugasan pembuatan simulasi kasus fisika sederhana dilanjutkan dengan evaluasi. Data angket yang disebarkan memperoleh informasi bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi guru terutama pengetahuan baru tentang simulasi Scratch sebagai sarana praktikum digital dan pemanfaatannya dalam pembelajaran fisika
References
[2] Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
[3] Trisdiono, H. 2013. Strategi Pem-belajaran Abad 21. Jurnal Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi DIY.
[4] Farida Huriawati dan Andista Can-dra Yusro. Pengembangan Odd "Osi-lator Digital Detector" Sebagai Alat Peragapraktikum Gerak Harmonik Sederhana. Jurnal Inovasi Dan Pem-belajaran Fisika.
[5] Zul Azhar 2018. Pembuatan Alat Praktikum Digital Pada Konsep Gerak Jatuh Bebas Sebagai Media Pembelajaran Fisika. Jurnal Ikatan Alumni Fisika Universitas Negeri Medan 4 (1)
[6] Sutikno, Susilo, dan Wahyu Har-dyanto. 2018. Pelatihan Pemanfaatan Scratch sebagai Media Pembelajaran. Rekayasa 16 (2) 173-178.
[7] Faikotun Nikmah dan Ellianawati. 2019. Integration Of Peer Instruction In The Guided Inquiry Learning Model: Practicing Science Literacy Through Scratch. JPPPF (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pen-didikan Fisika) 5 (2) 177-182.
[8] Nurhasan Ropi`i, Wahyu Hardyanto, dan Ellianawati. 2019. JPPPF (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pen-didikan Fisika) 5 (2) 63-68
[9] Asmaul Husna, Edy Cahyono, Fianti. 2019. The Effect Of Project Based Learning Model Aided Scratch Me-dia Toward Learning Outcomes And Creativity. Journal Of Innovative Science Education 8(1) 1-7
[10] Rai Sujanem, Erwan Sutarno, I Gede Aris Gunadi. 2019. Pelatihan dan Pendampingan Pembuatan Media Simulasi Praktikum IPA SMP dengan Program Simulasi Phet. In-ternational Journal of Community Service Learning 3(1) 11-17
[11] Elia Maryam Ramadani, Nana Nana. 2020. Penerapan Problem Based Learning Berbantuan Virtual Lab Phet pada Pembelajaran Fisika Guna Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa SMA: Literature Review. Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) 8(1) 87-92
[12] Arifudin. 2021. Penggunaan Labora-torium Virtual Phet untuk Mening-katkan Hasil Belajar Fisika Siswa SMA. Jurnal Inovasi dan Riset Akad-emik 2(6) 906-916