MODEL DISCOVERY LEARNING BERMUATAN ETNOSAINS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Hasil observasi menunjukkan pembelajaran kimia pada umumnya masih berpusat pada guru, metode belajar dengan menghafal dan siswa belum mengenal kimia dalam masyarakat. Hal ini menyebabkan siswa sulit membangun pengetahuannya sendiri sehingga kemampuan berpikir kritis siswa kurang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa melalui model discovery learning bermuatan etnosains. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen sebenarnya (true experimental design). Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling, yaitu melalui pertimbangan sehingga diperoleh kelas XI IPA 2 sebagai kelas eksperimen dan XI IPA 5 sebagai kelas kontrol. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes, angket, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa N-gain kemampuan berpikir kritis siswa secara klasikal untuk kelas eksperiman sebesar 0,76 dengan kategori tinggi, sedangkan kelas kontrol 0,69 dengan kategori sedang. Pada kelas eksperimen, N-gain untuk indikator berpikir kritis adalah 0,79; 0,54; 0,71; 0,52; 0,85, sedangkan pada kelas kontrol adalah 0,61; 0,53; 0,60; 0,53; 0,79. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa model discovery learning bermuatan etnosains dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.
Kata kunci: discovery learning; etnosains; kemampuan berpikir kritis.