Komparasi Keefektifan Model Pembelajaran Collaborative Problem Solving dan Cooperative Problem Solving dalam Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah pada Materi Konsep Mol
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Berdasarkan hasil PISA tahun 2018, kemampuan siswa Indonesia masih berada dibawah rata-rata skor internasional. Perlu adanya upaya dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah salah satunya dengan melatih siswa melalui pembelajaran pemecahan masalah dalam kelompok. Pembelajaran pemecahan masalah dalam kelompok dapat dilakukan melalui pembelajaran collaborative problem solving (ColPS) dan pembelajaran cooperative problem solving (CooPS). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah sebagai dampak dari penerapan kedua pembelajaran tersebut dalam materi konsep mol. Penelitian dilakukan dengan jenis quasi experiment, desain one shot case study dengan dua kelas eksperimen. Pemilihan sampel dilakukan dengan perpaduan teknik purposive sampling dan cluster random sampling. Hasil uji statistik menunjukan tidak terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah pada materi konsep mol di kedua kelas eksperimen, dilihat dari nilai signifikasinya (0,056) yang lebih dari 0,05. Hasil kemampuan pemecahan masalah individual dan pengetahuan siswa dengan pembelajaran CooPS memiliki rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan kelas dengan pembelajaran ColPS tetapi masih dalam kategori yang sama yaitu sangat baik (79,09% > 79,07% & 90,06 > 89,79). Hasil kemampuan pemecahan masalah kolaboratif dalam kelompok kelas dengan pembelajaran ColPS rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan kelas dengan pembelajaran CooPS tetapi masih dalam level yang sama yaitu level 2 (67% > 54%).