PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PEMBELAJARAN DARING DI PRODI PENDIDIKAN IPS PADA SEMESTER GASAL 2020/2021

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Asep Ginanjar
Noviani Achmad Putri
Heri Setiawan

Abstract

Pandemi Covid-19 di Indonesia pada tahun 2020 dampaknya merambah ke berbagai sektor salah satunya sektor pendidikan. Pembelajaran daring dipilih sebagai solusi untuk melaksanakan pembelajaran di tengah pandemi Covid-19 ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi mahasiswa terhadap pembelajaran daring selama masa pandemic Covid-19. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Informan pada penelitian ini adalah mahasiswa Prodi Pendidikan IPS. Analisis data pada penelitian ini menggunakan deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi mahasiswa terhadap pembelajaran daring mahasiswa masih merasa kurang nyaman dengan pembelajaran virtual saat ini. Dari hasil tanggapan mahasiswa IPS menyatakan bahwa pemanfaatan pembelajaran virtual tetap harus disertai dengan pembelajaran tatap muka secara langsung (blended learning). Mahasiswa banyak mengalami kendala mulai dari sulit memahami materi, tidak dapat berinteraksi langsung dengan dosen, tenggat waktu pengumpulan tugas yang terlalu singkat, dan terhambat karena masalah jaringan yang tidak mendukung serta sarana dan prasarana yang kurang memadai.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

References

Azwar, S. 2001. Metode Penelitian, Edisi I, cet.3. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Harjanto. 2020. Tantangan dan Peluang Pembelajaran dalam Jaringan Studi Kasus Implementasi Elok. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan.
Inah, E. N. 2015. Peran Komunikasi dalam Interaksi Guru dan Siswa. Jurnal Al-Ta’dib, 8(2), 150- 167.

Kadir, A. 2018. Pengaruh Kompetensi Dosen dan Motivasi Belajar Terhadap Kemampuan Analisis Statistika Mahasiswa FTIK IAIN Kendari. Al Izzah: Jurnal Hasil-Hasil Penelitian, 1(1), 1-15.

Kemendikbud, D. G. 2016. Petunjuk Teknis Program Peningkatan Guru Pembelajar Muda dalam Jaringan.

Miles, M. B. & Huberman, M. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.

Moleong, L. J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Moore, J. L., Dickson-Deane, C., dan Galyen, K. 2011. E Learning, Online Learning, and Distance Learning Environments: Are They the Same?. Internet and higher Education. https://doi.org/10.1016/jiheduc.2010.10.001

Novita, M. 2017. Sarana dan Prasarana yang Baik Menjadi Bagian Ujung Tombak Keberhasilan Lembaga Pendidikan Islam. Nur El-Islam, 4(2), 97-129.

Panduan Penjaminan Mutu Proses Pembelajaran Daring. 2014. Jakarta: Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Moore, J. L., Dickson-Deane, C., dan Galyen, K. 2011. E Learning, Online Learning, and Distance Learning Environments: Are They the Same?. Internet and higher Education. https://doi.org/10.1016/jiheduc.2010.10.001.

Suyanto & Jihad, A. 2013. Menjadi Guru Profesional (Strategi Meningkatkan Kualifikasi dan Kualitas Guru di Era Global). Jakarta: Esensi Erlangga Group.

Widiyono, A. 2020. ‘Efektifitas Perkuliahan Daring (Online) pada Mahasiswa PGSD di Saat Pandemi Covid 19’. Jurnal Pendidikan, 8(2), 169–177. https://doi.org/10.36232/pendidikan.v8i2.458.

Zhafira SM. 2020. Daring Sebagai Sarana Pembelajaran Selama Masa Karantina Covid-19. 4, 37–45.

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>