Kejadian Demam Tifoid pada Usia 15-44 Tahun

  • Nur Riezqiyah Afifah Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Univesitas Negeri Semarang, Indonesia
  • Eram Tunggul Pawenang Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Keywords: demam tifoid, makanan, usia 15-44 tahun

Abstract

Demam tifoid pada tahun 2014-2016 merupakan penyakit peringkat 1 dari 10 besar penyakit di rumah sakit  Kota Semarang dan di wilayah kerja Puskesmas Tlogosari Kulon terjadi peningkatan kasus dari 211 kasus, 570 kasus, dan 829 kasus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian demam tifoid pada usia 15-44 tahun di wilayah kerja Puskesmas Tlogosari Kulon. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan rancangan case control, dengan 26 sampel kasus dan 26 sampel kontrol. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi square dan uji fisher. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara cuci tangan sebelum makan (p=0,026), kebiasaan makan (p=0,002), tempat makan (p=0,035), dan tidak ada hubungan antara konsumsi es (p=0,249), konsumsi sayuran mentah (p=0,703), jenis air minum (p=0,554), dan jenis makanan (p=0,140) dengan kejadian demam tifoid.

 

Published
2019-05-02
How to Cite
Afifah, N., & Pawenang, E. (2019). Kejadian Demam Tifoid pada Usia 15-44 Tahun. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 3(2), 263-273. https://doi.org/10.15294/higeia.v3i2.24387