Pemanfaatan Program Pengelolaan Penyakit Kronis di Puskesmas

  • Shella Mediciani Purnamasari Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
  • Galuh Nita Prameswari Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Keywords: Chronic Disease Management Program

Abstract

ABSTRAK

Pada 37 puskesmas di Kota Semarang selama bulan Januari sampai Desember 2018 masih ada puskesmas yang memiliki rata-rata rasio kunjungan peserta Prolanis (RPPB) kurang optimal atau tidak memenuhi target minimal 50% kunjungan peserta Prolanis. Hal tersebut menunjukkan bahwa pemanfaatan Prolanis di puskesmas Kota Semarang masih rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan program pengelolaan penyakit kronis (Prolanis). Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini menggunakan metode Clustered Proportionate Random Sampling yaitu diperoleh sampel sebanyak 44 pasien Prolanis di Puskesmas Srondol dan 74 pasien Prolanis di Puskesmas Bandarharjo. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Data analisis dengan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan dengan pemanfaatan Prolanis pada puskesmas di Kota Semarang adalah tingkat pengetahuan (p=0,015), dukungan keluarga (p=0,002), dukungan tenaga kesehatan (p=0,009), dan tingkat keparahan yang dirasakan (p=0,025). Simpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan, dukungan keluarga, dukungan tenaga kesehatan, dan tingkat keparahan yang dirasakan dengan pemanfaatan Prolanis.

 

ABSTRACT

In Semarang City, there are 37 Primary Health Cares. However, from January to December 2018, some of which were still had an average Prolanis attendance ratio (RPPB) that was less than optimal or did not meet the minimum target 50% of Prolanis participant visits. It shows that the utilization of Prolanis in Semarang City’s Primary Health Care is still low. The purpose of this study is to determine the factors associated with the utilization of chronic disease management programs (Prolanis). This research used observational analytic cross-sectional design. It also used the Clustered Proportionate Random Sampling method, which obtained 44 samples of Prolanis patients at the Srondol Primary Health Care and 74 Prolanis patients at the Bandarharjo Primary Health Care. This research used a questionnaire to obtain the data. The data analysis was done by chi-square test. The results of this study showed that the variables associated with the use of Prolanis in Primary Health Care of Semarang City were the level of knowledge (p = 0.015), family support (p = 0.025), support of health workers (p = 0.003), and perceived severity (p = 0.0025). The results conclude that there is a relationship between the level of knowledge, family support, support of health workers, and the level of perceived severity with the utilization of Prolanis.

 

Published
2020-05-01
How to Cite
Purnamasari, S., & Prameswari, G. (2020). Pemanfaatan Program Pengelolaan Penyakit Kronis di Puskesmas. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 4(2), 256-266. https://doi.org/10.15294/higeia.v4i2.33805

Most read articles by the same author(s)