STRENGTHENING ECOPRENEURSHIP IN PAKIS VILLAGE, LIMBANGAN SUBDISTRICT, KENDAL DISTRICT
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Tujuan dari pelaksanaan pengabdian ini adalah agar para pemilik usaha dapat melakukan bisnis kolang-kolang dengan memperhatikan lingkungan untuk kelangsungan usahanya. Pengabdian ini dilaksanakan pada tanggal 11 Agustus 2020 di Kantor Kelurahan Pakis Kabupten Kendal diikuti oleh 30 pelaku bisnis. Pelatihan dimulai dengan penyampaian materi oleh narasumber, dilanjutkan dengan diskusi dan diakhiri dengan praktik pembuatan berbagai olahan dari kolang-kaling seperti manisan kolang-kolang, donat dan selai kolang-kaling. Simpulan dalam pengabdian ini kegiatan pengabdian kepada masyarakat mengenai produk hijau dalam sosialisasi penguatan ecopreneurship dan praktik pengolahan produk kolang kaling pada Masyarakat desa Pakis mendapatkan respon yang antusias dari peserta. Saran dalam pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat yaitu kegiatan pengabdian seperti ini dapat dilakukan secara rutin dengan sasaran yang benar-benar membutuhkan untuk penguatan ecopreneurship dan praktik pengolahan produk kolang kaling pada Masyarakat desa Pakis.
The purpose of the implementation of this devotion is so that business owners can do business kolang-kolang by paying attention to the environment for the continuity of their business. This service was held on August 11, 2020 at Pakis Village Office of Kendal District followed by 30 businesses. The training began with the delivery of materials by the speakers, followed by discussions and ended with the practice of making various preparations of kolang-kaling such as candied kolang-kolang, donuts and kolang-kaling jam. In conclusion, in this service activities of community service on green products in the socialization of strengthening ecopreneurship and the practice of processing kaling-kolang products in pakis village communities get an enthusiastic response from participants. Suggestions in the implementation of community service that is this kind of devotion activities can be done routinely with the target that really needs to strengthen ecopreneurship and the practice of processing kolang -koling products in pakis village community.
##plugins.themes.academic_pro.article.details##
References
Jurnal Borneo Administrator, 8(1), 7–30.
Basrowi, & Juariyah, S. (2010). Analisis Kondisi Sosial Ekonomi dan Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Srigading, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur. Jurnal Ekonomi & Pendidikan, 7(1), 58–81.
Damayanti, D., Pritasari, & Lestari, N. T. (2017). Gizi dalam Daur Kehidupan. Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan.
HT, M. A. (2017). Economic Policy Based On Creative Industries Craft Supreme Effort Lifting Local Wisdom In Distrik Tuban. Cakrawala, 11(2), 157–169.
Purwati, & Nugrahini, T. (2018). Pemanfaatan Buah Kolang Kaling dari Hasil Perkebunan sebagai Pangan Fungsional. Jurnal Abdimas Mahakam, 2(1), 24–33.
Ratima. (2014). Khasiat Tersembunyi Kolang-kaling. Tabloit Sinar Tani. https://tabloidsinartani.com/detail/indeks/olahan-pasar/612-khasiat-tersembunyi-kolang- kaling
Schaltegger, S. (2002). A Framework for Ecopreneurship: Leading Bioneers and Environmental Managers to Ecopreneurship. Greener Management International. Greener Management International, 38.
Sina, P. G. (2012). Analisis Literasi Ekonomi. Jurnal Economia, 8(2), 135–143. https://doi.org/10.21831/economia.v8i2.1223
Thohir, M., Soesatyo, Y., & Harti. (2016). Pengaruh Status Sosial Ekonomi Oeang Tua, Literasi Ekonomi, dan Percaya Diri terhadap Minat Wirausaha Siswa SMP Negeri di Kecamatan Tenggilis Mejoyo Surabaya. Jurnal Ekonomi Pendidikan Dan Kewirausahaan, 4(2), 149– 163.
Yenrina, R., Azima, F., & Khumairoh., F. (2016). Betacyanin Content and Antioxidant Activity of Slice Jam Mixture of Kolang-Kaling (Arenga Pinnata) and Dragon Fruit Peel (Hylocereus Polyrhizus). International Journal of Advanced Research, 4(12), 1223–1229. https://doi.org/10.21474/ijar01/2513