PENGEMBANGAN PERANGKAT LARUTAN ASAM BASA DENGAN STRATEGI INTEGRATED SCIENCE PROCCESS SKILL

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Ratna Nurfasya

Abstract

KTSP menuntut guru untuk mengembangkan sendiri perangkat pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Oleh karena itu, diperlukan pengembangan perangkat pembelajaran yang tepat untuk mencapai kompetensi dasar yang diinginkan. Permasalahan yang sering terjadi adalah pembelajaran yang kurang mengaktifkan siswa dan jarang melakukan kegiatan laboratorium sehingga keterampilan proses siswa kurang terukur. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran larutan asam basa berstrategi integrated science process skill yang valid dan efektif. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian R&D (Research and Development) menggunakan metode one group pre tes – post test. Perangkat yang dikembangkan adalah silabus, RPP, bahan ajar larutan asam basa, dan alat evaluasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran berstrategi integrated science process skill yang dikembangkan valid dengan rata – rata skor sebesar 3,71. Perangkat pembelajaran juga efektif karena hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa berada di atas KKM yaitu mencapai nilai ≥ 80.  Integrated science process skill (ISPS) berada pada kategori baik untuk tiap aspeknya yaitu mencapai nilai ≥ 80. Untuk hasil angket respon, seluruh siswa memberikan respon positif terhadap pembelajaran kimia menggunakan strategi ISPS. Simpulannya perangkat pembelajaran berstrategi ISPS yang dikembangkan valid dan efektif sehingga dapat diimplementasikan dalam lingkup yang luas.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

References

Chebii, R., S. Wachanga & J. Kiboss. 2011. Effect of Science Process Skills Mastery Learning Approach on Student’s Acquisition of Selected Chemistry Practical Skills in School. Creative Education Journal, 3 (8): 91- 96.
Chotimah, Umi. 2007. Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa Melalui Implementasi Model Cooperative Learning. Jurnal forum pendidikan, 27 (1): 58-66.
Dewi, K., I. W. Sadia, & N. P. Ristiati. 2013. Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Terpadu Dengan Setting Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Kinerja Ilmiah Siswa. E-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, Program Studi Pendidikan IPA, 3: 1 – 11.
Fauzi, Ahmad. 2011. Pentingnya Pembelajaran Fisika Melalui Kegiatan Laboratorium Fisika Berbasis Inquery. Jurnal Orbith, 7 (1): 86-93.
Karamustafaoglu, Sevilay. 2011. Improving The Science Process Skills Ability of Science Student Teachers Using I Diagrams. Eurasian Journal Physic Chemistry Education, 3(1): 26 - 38.
Karsli, F. & A. Ayas. 2011. Developing A Laboratory Activity On Electrochemical Cell By Using 5E Learning Model For Teaching and Improving Science Process Skills. Western Anatolia Journal of Education Science (WAJES), ISSN 1308-8971.
Mundilarto. 2002. Kapita Selekta Pendidikan Fisika. Yogyakarta: UNY.
Prahastuti, W., Supartono & A.T. Widodo. 2013. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Chemo-Entrepreneurship Materi Reaksi Redoks Untuk Siswa Kelas X SMA. Innovative Journal of Curriculum and Educational Technology, 2 (1): 143 – 149.
Suastra, I. W., 2006. Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kreatif Melalui Pembelajaran Sains. Jurnal IKA, 4 (2): 23 – 33.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan atau Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Temiz, B. K., et all. 2006. Development and Validation of A Multiple Format Test of Science Process Skills. International Education Journal, 7 (7): 7- 27.
Widayanto. 2009. Pengembangan Keterampilan Proses Dan Pemahaman Siswa Kelas X Melalui KIT Optik. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 7 (5): 1 – 7.
Wiyanto. 2008. Menyiapkan Guru Sains Mengembangkan Kompetensi Laboratorium. Semarang: UNNES PRESS.