The Effect of the Implementation of Multicultural Education in History Subjects on the Pluralistic Attitude of Grade XI Students of SMA Negeri 2 Pekalongan

  • Wirasari Wirasari SMA Negeri 2 Pekalongan (High School)
  • Bain Bain Universitas Negeri Semarang
  • Atno Atno Universitas Negeri Semarang
Keywords: Multicultural, Pluralism, History Learning

Abstract

This study aimed to determine the influence of multicultural education employment in the history subject towards the pluralist attitude of the eleventh-grade students of SMAN 2 Pekalongan in the academic year of 2017/2018. In this study, the approach used is a quantitative ex post facto. The techniques for collecting data were interviews, document studies, and questionnaires. The data analysis used two methods: percentage descriptive and statistical analysis. The results showed the historical influence of multicultural education employment on the students’ pluralist attitude. Based on the statistical analysis results, the probability (Sig) 0,000 < 0,05 is obtained on the hypothesis test, so it is decided that Ho is rejected and Ha is received. Meanwhile, in the determination, the coefficient value is 0,099. This means the employment of multicultural education as a history subject influences 9,9% of the students’ pluralist attitude. At the same time, 90,1% of pluralist attitudes are affected by other factors. It can be suggested that the teacher, as the holder of an essential role in learning, must keep cultivating the values of multiculturalism to the students even if they need to be improved, for example, through the use of media and various learning models. It is hoped to produce qualified and characterized output and to be able to accept and appreciate the existing differences.

References

Abdullah, A. C. (2009). ‘Multicultural Education in Early Childhood: Issues and Challenges’. Dalam Journal of International Cooperation in Education. Vol. 12. Hal. 160.
Amin, S. (2011). ‘Pewarisan Nilai Sejarah Lokal Melalui Pembelajaran Sejarah Jalur Formal dan Informal Pada Siswa SMA Di Kudus Kulon’. Dalam Paramita. Vol. 21. Hal. 106.
Anufia, B., & Alhamid, T. (2019). Instrumen pengumpulan data.
Arsal, T. (2009). “Peran Masyarakat Multikultural dalam Integrasi Bangsa (Perspesktif Sosiologi)” dalam Eko Handoyo & Mustofa (Ed.) Integrasi Sosial Dalam Negara Bermasyarakat Majemuk Pada Era Global. Semarang: Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang.
Atno, A. (2011). Efektivitas media CD interaktif dan media VCD terhadap hasil belajar sejarah siswa SMA Negeri di Banjarnegara ditinjau dari tingkat motivasi belajar. Paramita: Historical Studies Journal, 21(2).
Azwar, S. (2016). Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bain. (2011). ‘Nilai-nilai Pendidikan Pada Pemberontakan Rakyat Sumatera Barat Pada Awal Tahun 1927’. Dalam Paramita. Vol. 21. Hal 192.
Banks, J. A. (1993). ‘Multicultural Education: Development, Dimensions, and Challenges’. Dalam Phi Delta Kappa International. Vol. 75. Hal. 27.
Bungin, B. (2006). Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik serta Ilmu-ilmu Sosialnya. Jakarta: Rineka Cipta.
Bungsu, T. K., Vilardi, M., Akbar, P., & Bernard, M. (2019). Pengaruh kemandirian belajar terhadap hasil belajar matematika di SMKN 1 Cihampelas. Journal on Education, 1(2), 382-389.
Danoebroto, S. W. (2012). Model pembelajaran matematika berbasis pendidikan multikultural. Jurnal pembangunan Pendidikan: fondasi dan aplikasi, 1(1).
Digdoyo, E. (2018). Kajian isu toleransi beragama, budaya, dan tanggung jawab sosial media. JPK (Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan), 3(1), 42-59.
Fernanda, R., & Sagoro, E. M. (2016). Pengaruh kompensasi, kepuasan kerja, motivasi kerja dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan. Nominal Barometer Riset Akuntansi dan Manajemen, 5(2), 81-95.
Hanum, F. dan Siska Rahmadonna. (2009). ‘Implementasi Model Pembelajaran Multikultural di Sekolah Dasar di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta’. Dalam Satranas. Hal. 2–7.
Hasnunidah, N. (2017). Metodologi penelitian pendidikan. Yogyakarta: media akademi.
Kardi, I. W., Arcana, N., & Rasana, I. D. P. R. (2013). Hubungan Antara Kecerdasan Emosional dan Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SDN Kelurahan Kintamani Tahun Pelajaran 2012/2013. MIMBAR PGSD Undiksha, 1(1).
Rosyada, D. (2014). ‘Pendidikan Multikultural di Indonesia Sebuah Pandangan Konseptual’. Dalam Sosio Didaktika. Vol. 1. Hal.5.
Safa’at, R. (2013). Rekonstruksi politik hukum pangan: dari ketahanan pangan ke kedaulatan pangan. Universitas Brawijaya Press.
Subagyo. (2009). “Mempertahankan Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) melalui Pendidikan Multikultural” dalam Eko Handoyo & Mustofa (Ed.) Integrasi Sosial Dalam Negara Bermasyarakat Majemuk Pada Era Global. Semarang: Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang.
Sudrajat. (2014). ‘Revitalisasi Pendidikan Multiultural Dalam Pembelajaran’. Dalam Jurnal Pembangunan Indonesia:Fondasi dan Aplikasi, Vol. 2. Hal 89.
Supardan, Dadang dan A. Razak Ahmad. (2009). ‘Pembelajaran Sejarah Berbasis Pendekatan Multikultural dan Perspektif Sejarah Lokal, Nasional, dan Global’. Dalam Integrasi Bangsa’. Dalam Forum Kependidikan, Vol. 28. Hal. 97.
Supardi. (2014). ‘Pendidikan Multikultural Dalam Pembelajaran Sejarah Lokal’. Dalam Jurnal Pembangunan Indonesia:Fondasi dan Aplikasi, Vol. 2. Hal 95.
Suryadi, A. (2012). ‘Pembelajaran Sejarah dan Probematikanya’. Dalam Historia Pedagogia. Vol. 1. Hal. 76.
Wahab, R. (2015). Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers.
Wardani, W. (2019). Internalisasi nilai dan konsep sosialisasi budaya dalam menjunjung sikap persatuan masyarakat desa Pancasila. NUSANTARA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 6(2), 164-174.
Wasino dan Akhmad Arif Musadad. (2012). ‘Model Pelatihan IPS-Sejarah Berbasis Pendidikan Multikultural Untuk Guru SMP. Dalam Paramita. Vol. 22. Hal. 229.
Published
2021-03-15
How to Cite
Wirasari, W., Bain, B., & Atno, A. (2021). The Effect of the Implementation of Multicultural Education in History Subjects on the Pluralistic Attitude of Grade XI Students of SMA Negeri 2 Pekalongan. Indonesian Journal of History Education, 6(1), 97-112. https://doi.org/10.15294/ijhe.v6i1.27356