The Relationship of Illegal Fishing with the Entry of Illegal Immigrants as a Form of Transnational Crime

Main Article Content

Yanti Amelia Lewerissa

Abstract

This writing aims to assess the relationship between illegal fishing and the entry of illegal immigrants as a form of transnational crime. The research method used is normative legal research. Sources of legal materials used are primary, secondary and tertiary legal materials related to writing. Data collection techniques through literature study and analyzed qualitatively. From the results of the study showed that Indonesia as the largest archipelago in the world with 17,504 large and small islands and a coastline length of 81,700 km 2 makes Indonesia a country that has abundant marine resource potential. For this reason, many foreign naval fleets make Indonesian waters the main destination for their capture fisheries. These foreign-owned capture fisheries companies, the exploitation of marine resources that we have owned both legally and illegally. Likewise what happened in the Maluku region. As an archipelago province with an area of ​​658,295 km 2 with a coastline length of 11,000 km 2, the Maluku sea holds the potential for abundant marine wealth. Arafura Sea is one of the fisheries management areas which is often the main destination of foreign-owned fishing fisheries. Illegal fishing activities not only make Indonesia economically disadvantaged, but there is another problem, namely the existence of other crimes that usually follow the illegal fishing activities. One of them is the entry of illegal immigrants into Indonesian territory. It was concluded that there was a connection between illegal fishing and the entry of illegal immigrants into Indonesia. 

Article Details

How to Cite
Lewerissa, Y. (2018). The Relationship of Illegal Fishing with the Entry of Illegal Immigrants as a Form of Transnational Crime. Law Research Review Quarterly, 4(1), 50-71. https://doi.org/10.15294/snh.v4i01.25556
Section
RESEARCH ARTICLE
Author Biography

Yanti Amelia Lewerissa, Universitas Pattimura

Mahasiswa Program Doktor Ilmu Hukum Universitas Hasanuddin Makassar

References

Abdul Haris dan Nyoman Andika. (2002). Gelombang Migrasi dan konflik kepentingan Regional: dari Perbudakan ke Perdagangan Manusia, Yogyakarta: LEFSEI.
Akhmad Fauzi. (2005). Kebijakan Perikanan dan Kelautan (Isu, Sintesis dan Gagasan). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Budut W.Andibya , dkk.(2008). Maluku The Wonderful Islands. Jakarta: Gibon Group Publications.
International Organization for Migrations (IOM). (2012). Petunjuk Penanganan Tindak Pidana Penyelundupan Manusia (Pencegatan, Penuntutan dan Koordinasi di Indonesia). Jakarta: IOM.
Sefriani. (2016). Peran Hukum Internasional dalam Hubungan Internasional Kontempoter. Jakarta: Rajawali Pers.
Tridoyo Kusumastanto. (2003). Ocean Policy Dalam Membangun Negara Bahari di Era Otonomi Daerah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Victor PH Nikijuluw. (2008). Blue Water Crime. Jakarta: Pustaka Cidesindo.
Artikel dan Sumber Online
Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, KKP Tangkap 58 Kapal Illegal Fishing, http://djpsdkp.kkp.go.id/index.php/arsip/c/31
Eva Johan, Kebijakan Indonesia Terhadap Imigran Ilegal dan Hubungannya dengan Kedaulatan Negara, https://e-journal.unair.ac.id/YDK/article/viewFile/5712/3608
Hukum 012.blogspot.com, 17 Okt 2009, Penegakan hukum Kejahatan Transnasional, diakses tgl 1 April 2018
Jurnal Maritim, 400 orang ABK Asing dipindahkan ke Tual, 8-04-2015, diakses tgl 1 April 2018
Jurnal Maritim, Perbudakan di Laut dilakukan Perusahaan Asing, 10-04-2015, diakses tgl 1 April 2018
Jurnal Srigunting, Kejahatan Transnasional, 22 Des 2012, http://jurnal srigunting.wordpress.com, diakses tgl 1 April 2018
Kesbangpol,Penanggulangan Imigran Ilegal Di Indonesia, 03 Maret 2016, http://www.kesbangpolpekalongankota.org/index.php?option=com_content&view=article&id=1069:penanggulangan-imigran-ilegal-di-indonesia&catid=48:artikel&Itemid=56
Kumparan News : 14 Ribu Imigran Gelap Tersebar di Indonesia, 9 Maret 2017, http://kumparan .com/@kumparannews/14-ribu-imigran-gelap-tersebar-di-Indonesia
Laporan Ramidi dan Desy Pakpahan dalam artikel yang berjudul “ Justru di Laut Kita Dijarah “ Majalah Tempo. Edisi 14-20 Januari 2008, hal 34-35
Mongabay, Maluku menempati urutan Pertama Pelanggaran Kepatuhan Kapal, 8 Juni 2015
Mukhtar Api “Illegal Fishing di Indonesia, http://Mukhtar-api.blogspot.com/2011/05/
Mukhtar Api, Illegal Fishing di Indonesia, 9 Maret 2015, http://mukhtar-Api-blogspot.com
Nanda F Batubara, Tribun Medan 21 Juli 2017, Data Dirjen Imigrasi Total imigran Gelap Sepanjang 2017 capai 14.337 Imigran, http://medan.tribunnews.com/2017/07/20/segini-total-imigran-gelap-sepanjang-2017
Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Mengenal IUU Fishing yang Merugikan Negara 3 Triliun Rupiah/Tahun, 12 Maret 2008, http://p2sdkpkendari.com
Preliminary Report, Study on the Implication of Illegal, Unreported dan Unregulated (IUU) Fishing in Arafura Sea for Indonesian Fishery Statistics. Project # PR34944. Collaboration between FAO and Research Center for Capture Fisheries, Agency for Marine and Fisheries Research.
Yulianingsih, Republika.co.id, Kasus Imigran Illegal Masuk Perairan Indonesia, 06 November 2013,http://republika.co.id/berita/nasional/jawa-tengah-diyasional/13/11/06/mvuci610593-kasus-imigran-illegal-masuk-perairan-indonesia