Dispute over the 1974 MoU Box between Indonesia and Australia: How MoU Legally Binding in Two Countries? Sengketa MoU Box 1974 antara Indonesia dan Australia: Bagaimana MoU Mengikat Secara Hukum di Dua Negara?

Main Article Content

Salwa Noviana Putri
Ariq Fazari
Nico Ari Widodo
Faishal Fatahillah
Satria Dwinugraha

Abstract

This study aims to delineate the legal authority of Memorandum of Understanding (MoUs) within the jurisdictions of Indonesia and Australia, particularly concerning the resolution of international civil law disputes. The research employs a normative juridical approach, utilizing legal reviews and secondary data for support. The findings reveal that in civil law states, notably Indonesia, MoUs are regarded as binding agreements in accordance with the "Agreement is Agreement" perspective as per Article 1338 (1) of the Civil Code. Conversely, common law states, such as Australia, generally perceive MoUs as non-legally binding. However, an MoU may attain validity and binding status if it fulfills the six stipulated requirements outlined in Australian contract law. To address the dispute surrounding the 1974 MoU BOX between Indonesia and Australia, resolution options include examining international civil law rules based on primary and secondary links or resorting to an international arbitral tribunal.

Article Details

How to Cite
Noviana Putri, S., Fazari, A., Ari Widodo, N., Fatahillah, F., & Dwinugraha, S. (2024). Dispute over the 1974 MoU Box between Indonesia and Australia: How MoU Legally Binding in Two Countries?. Ikatan Penulis Mahasiswa Hukum Indonesia Law Journal, 4(1), 15-26. https://doi.org/10.15294/ipmhi.v4i1.76236
Section
Articles

References

Awida, Maria Sari. "Efektifitas MoU Box 1974 Terhadap Hak Perikanan Tradisional Nelayan Tradisional Nusa Tenggara Timur." Thesis (Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 2016).

Dien, Revyza J. “Kedudukan Dan Kekuatan Hukum Memorandum of Understanding Menurut Hukum Perdata.” Lex Privatum IV, no. 4 (2016): 94–102.

Fatmawati, Ana, and Elsa Aprina. “Keabsahan Alasan Penolakan Republik Rakyat Tiongkok Terhadap Putusan Permanent Court Arbitration Atas Sengketa Klaim Wilayah Laut Cina Selatan Antara Philipina Dan Republik Rakyat Tiongkok Berdasarkan Hukum Internasional.” Veritas et Justitia 5, no. 1 (2019): 105–29. https://doi.org/10.25123/vej.3289.

HS, H. Salim, H. Abdullah, and Wiwiek Wahyuningsih. Perancangan Kontrak Dan Memorandum of Understanding (MoU). Edited by Ade Hairul Rachman. (Jakarta: Sinar Grafika, 2017).

Ilahi, Akhmad Fadli Rakhmat, and Safaruddin Harefa. “Studi Kasus Sengketa Pulau Pasir di Laut Timor Antara Australia dan Indonesia" Sanskara Hukum dan HAM 2, no. 1 (2023): 49–57. https://doi.org/10.58812/shh.v2i01.

Indrawasih, Ratna, and Ary Wahyono. “Kerja Sama Bilateral Dalam Kerangka Penyelesaian Masalah Nelayan Pelintas Bat As Perairan Indonesia-Australia.” Jurnal Kependudukan Indonesia V, no. 2 (2010): 53–72.

Jubaidi, Didi. “Alternatif Penyelesaian Sengketa Internasional (Analisis Kasus Pertamina vs Karaha Bodas Company (KBC) Dan PT Newmont Nusa Tenggara.” Global Insight Journal 8, no. 2 (2023): 82–103.

Kake, Kristoforus Emanuel, Hendrik Saputra Doko, and Theresia Yovita Putri Lengari. “Upaya Pemerintahan Indonesia Dan Australia Dalam Penyelesaian Masalah Pemanfaatan Sumber Daya Laut Di Pulau Pasir Ditinjau Dari Hukum Laut Internasional.” Journal of Law and Nation 2, no. 3 (2023): 232–41.

Kusumadara, Afifah. “Pemakaian Hukum Asing Dalam Hukum Perdata Internasional: Kewajiban Dan Pelaksanaannya Di Pengadilan Indonesia.” Arena Hukum 15, no. 3 (2022): 443–70. https://doi.org/10.21776/ub.arenahukum.2022.01503.1.

Lintang, Gerry. “Kekuatan Hukum Memorandum of Understanding Ditinjau Dari Segi Hukum Perikatan” III, no. 8 (2015): 140–47.

Luthfi, Fuad. "Implemenetasi Yuridis tentang Kedudukan Memorandum of Understanding (MoU) dalam Sistem Hukum Perjanjian Indonesia." Syariah: Jurnal Hukum dan Pemikiran 17, no. 2 (2018): 179-202.

Maryati, B. "Aspek–Aspek Hukum Perjanjian Internasional dan Kaitannya dengan MoU Helsinki." Jurnal Humaniora: Jurnal Ilmu Sosial, Ekonomi dan Hukum 1, no. 1 (2017): 30-39.

Muhaimin. Metode Penelitian Hukum. Edited by Fatia Hijrianti. (Mataram: Mataram University Press, 2020).

Mulyadi, Kartini, and Gunawan Widjaja. Perikatan Pada Umumnya. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004).

Munir Fuady. Hukum Kontrak (Dari Sudut Pandang Hukum Bisnis). (Bandung: PT Citra Aditya, 2001).

Nasution, Hatta Agus Kurniawan. "Kebijakan Traditional Fishing Rights dalam MoU BOX 1974 (Kasus Daerah Papeta, Kabupaten Rote Ndao, Propinsi Nusa Tenggara Timur." Thesis (Bogor: Institut Pertanian Bogor, 2008).

Pratama, Gita Nanda. "Kekuatan Hukum Memorandum of Understanding (MoU) Dalam Hukum Perjanjian Indonesia." Veritas et Justitia 2, no. 2 (2016): 424-440. https://doi.org/10.25123/vej.2274.

Purwanto, Harry. "Keberadaan Asas Pacta Sunt Servanda dalam Perjanjian Internasional." Mimbar Hukum 21, no. 1 (2009): 155-170.

Restiyanda, Risa. “Penyelesaian Sengketa Dagang Internasional Melalui Mediasi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Pada Pemilihan Hukum Dan Forum Kontrak Dagang Internasional.” Aktualita (Jurnal Hukum) 3, no. 1 (2020): 130–46. https://doi.org/10.29313/aktualita.v0i0.5689.

Sanjaya, Jaka Bangkit. “Analisis Mengenai Kesepakatan Negara Indonesia Dalam Memutusakan Penyelesaian Kasus Sipadan Dan Ligitan Melalui Mahkamah Internasional.” Jurnal Analisis Hukum (JAH) 4, no. 1 (2021): 98–119.

Situngkir, Danel Aditia. "Terikatnya Negara dalam Perjanjian Internasional." Refleksi Hukum: Jurnal Ilmu Hukum 2, no. 2 (2018): 167-180.

Solihin, Akhmad. "Konflik Illegal Fishing di Wilayah Perbatasan Indonesia-Australia." Marine Fisheries: Journal of Marine Fisheries Technology and Management 1, no. 2 (2010): 29-36.

Sudaryati, Sudaryati. "Aspek Hukum Memorandum of Understanding dari Segi Hukum Perikatan dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata." Jurnal Rechtens 11, no. 1 (2022): 53-66.