Meningkatkan Nilai Kemandirian Melalui Bimbingan Kelompok pada Siswa Kelas VIIIa SMP 3 Kembang
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan nilai kemandirian siswa kelas VIIIA SMP Negeri 3 Kembang melalui layanan bimbingan kelompok. Penelitian ini termasuk dalam penelitian eksperimen. Desain yang digunakan adalah one group pre-test and post-test design. Populasi dalam penelitian adalah siswa kelas VIIIA SMP Negeri 3 Kembang. Teknik pengambilan sampel menggunakan Proportionate Stratified Random Sampling. Sampel penelitian berjumlah 12 siswa terdiri dari 3 siswa berkriteria tingkat kemandirian rendah, 6 siswa berkriteria tingkat kemandirian sedang, dan 3 siswa berkriteria tingkat kemandirian tinggi. Metode pengumpulan data menggunakan skala psikologi yang digunakan pada saat sebelum dan sesudah pemberian bimbingan kelompok. Teknik analisis data menggunakan uji Wilcoxon dan deskriptif persentase. Pada hasil pre test diperoleh hasil sebesar 63,18% dan setelah diberikan treatment diperoleh hasil post test sebesar 73,67%. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan kemandirian pada semua siswa sebesar 10,49% setelah pemberian treatment. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan bahwa Zhitung > Ztabel, artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian, nilai kemandirian siswa pada kelas VIIIA dapat ditingkatkan melalui layanan bimbingan kelompok. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat peningkatan nilai kemandirian siswa kelas VIIIA SMP Negeri 3 Kembang setelah pemberian layanan bimbingan kelompok.
The purpose of this research is to determine of enhanced the self-supporting value by group guidance services in class IIIA SMP 3 Kembang. This research included in experimental research. Design that used are one group pre-test and post-test design. The population is class VIIIA SMP Negeri 3 Kembang. The sampling technique used proportionate stratified random sampling. The research sample totaling 12 students consisted of 3 students with low level, 6 students with average level, and 3 students with high degree of self-supporting. Methods of data collection using psychological scales which before and after the group guidance services. The analysis techniques are Wilcoxon test and descriptive percentages. In the pre test results obtained 63.18% and after treatment given post test results obtained by 73.67%. The results showed an increase in self-supporting for all students of 10.49% after the treatment. Wilcoxon test results show that Zhitung> Ztabel, that Ho is reject and Ha accept. So, the self-supporting value of the students in the class VIIIA can be enhanced through group guidance services. The conclusion of this research is that there is an increase in the value of self-supporting in class VIIIA SMP Negeri 3 Kembang after the group guidance services.
##plugins.themes.academic_pro.article.details##
References
Depdiknas. 2007. Penataan Pendidikan Profesional Konselor dan Layanan Bimbingan dan konseling dalam Jalur Pendidikan Formal. Jakarta: Depdiknas.
Kemendiknas. 2010. Pendidikan Karakter di Sekolah Menengah Pertama. Diunduh dari http://goeroendeso.feles.wordpress.com/2011/09/ Panduan-pendidikan-karakter-di-smp-pdf.(akses10/2/12).
Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok (dasar dan profil). Jakarta: Ghalia Indonesia.
Prayitno. 2004. Layanan Bimbingan dan Konseling. Padang: BK FIP.
Gea, Antonius Atosakhi, dkk. 2003. Character Building 1 Relasi dengan Diri Sendiri (edisi revisi). Jakarta: PT Elex Media Komputindo.