PEMBINAAN PENGEMIS, GELANDANGAN, DAN ORANG TERLANTAR DIBALAI REHABILITASI SOSIAL“SAMEKTO KARTI” PEMALANG

  • Rizky Dwitanto Putro Jurusan Pendidikan Non-Formal Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang
  • Joko Sutarto Dosen Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang
Keywords: Development, Beggars, Homeless, Displaced Persons, Social Rehabilitation Center

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pola Pembinaan PGOT di Balai Rehabilitasi Sosial “Samekto Karti†Pemalang serta mengetahui faktor pendorong dan faktor penghambat berikut cara penanganannya. Penelitian dilakukan di Balai Rehabilitasi Sosial “Samekto Karti†Pemalang dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah 5 orang penerima manfaat, 2 orang instruktur pembinaan sebagai informan utama, dan Kepala Balai sebagai informan pendukung. Metode pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Keabsahan data yang digunakan yaitu teknik triangulasi sumber dan metode. Teknik analisis data melalui tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada umumnya Pembinaan PGOT ada beberapa tahap yaitu: pendekatan awal; pengungkapan dan pemahaman masalah; perencanaan program pelayanan; pelaksanaan pelayanan; pasca pelayanan. Faktor penghambat yang paling mendasar adalah kurangnya sarana dan prasarana serta sumber daya manusia yang kurang memadai, sementara faktor pendukung yaitu adanya kerjasama lintas sektoral yang menunjang proses pembinaan.

This study aims to determine PGOT Development Patterns in Social Rehabilitation Center "Samekto Karti" Pemalang and identify factors driving and inhibiting factors following way of handling. Research conducted at the Center for Social Rehabilitation "Samekto Karti" Pemalang with a qualitative approach. The subjects were five beneficiaries, 2 instructors coaching as key informants, and Head of the supporting informers. The method of collecting the data were interviews, observation and documentation. The validity of the data used is triangulation techniques and methods. Stages of data analysis techniques through data reduction, data presentation, and conclusion. The results showed that in general there PGOT Coaching several steps: an initial approach; disclosure and understanding of the problem; program planning services; implementation services; post service. The most fundamental obstacle is the lack of infrastructure and human resources are inadequate , while contributing factor is the presence of cross-sectoral cooperation to support the development process.

References

Dubowitz, Howard. 2000. Handbook for Child Protection Practice. USA: SAGE Publication.

Gerungan, W A. 2009.PSIKOLOGI SOSIAL edisi ketiga cetakan kedua. Bandung. PT. Refika Aditama.

Gunawan, Ari. 2000. Rehabilitasi untuk masyarakat. Jakarta: Haji Mas Agung.

Siswanto. 2012. BIMBINGAN SOSIAL Warga Belajar Pendidikan Non Formal. Semarang: FIP

Suparlan, Parsudi. 1993. Orang Gelandangan di Jakarta: Politik pada golongan termiskin dalam kemiskinan di Perkotaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Umam, Saiful. 2010. Istilah “Ngemis†Ternyata Bermula dari Santri dalam dalam http://www.lareosing.org/archive/index.php/t-1691.html (diunduh pada: 23 Juni 2013, 22:24 )

Walgito, Bimo. 1980. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: ANDI OFFSET

Zebua, C. 2014. Makalah Mengenai Gelandangan dan Pengemis di Kota Medan dalam http://citraaguszebua.blogspot.com/2014/12/makalah-mengenai-gelandangan-dan.html (diakses pada: 16 Januari 2015, 12:51)

How to Cite
Putro, R., & Sutarto, J. (1). PEMBINAAN PENGEMIS, GELANDANGAN, DAN ORANG TERLANTAR DIBALAI REHABILITASI SOSIAL“SAMEKTO KARTI” PEMALANG. Journal of Nonformal Education and Community Empowerment, 4(2). https://doi.org/10.15294/jnece.v4i2.8050
Section
Articles