Abstract
This study aims to evaluate the implementation of learning video entitled Cycling is Fun on learning practice of students grade XII-B of public special education in Semarang. The research uses quantitative descriptive analysis by involving six deaf special need students through observation, testing, interview and document search. The research result shown that the learning video could (1) create a conducive learning atmosphere of 88%, (2) motivate the students’ motivation of 96%, (3) build a students’ discipline reached 95%, (4) encourage students’ activeness reached 85%, and (5) affect the average of students’ learning outcomes with a score of 84,43. Student learning activities look very good and they are able to reach the learning outcome standard. Thus, it can be concluded that the use of the learning video with the title Cycling is Fun is very well used to learn English subject for student with deaf special need.
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi penggunaan media video pembelajaran bertema cycling is fun pada aktivitas belajar siswa kelas XII-B SLB Negeri Semarang. Penelitian menggunakan metode deskriptif-kuantitatif dan melibatkan enam siswa tunarungu melalui observasi, tes, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media video pembelajaran tema cycling is fun mampu (1) menciptakan suasana belajar kondusif sebesar 88%, (2) memotivasi belajar siswa sebesar 96%, (3) membangun kedisiplinan siswa mencapai 95%, (4) mendorong keaktifan belajar siswa mencapai 85%, dan (5) memengaruhi rata-rata nilai hasil belajar siswa dengan skor 84,43. Aktivitas belajar siswa terlihat sangat baik dan mereka mampu mencapai standar ketuntasan hasil belajar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan media video pembelajaran tema cycling is fun sangat baik digunakan untuk pembelajaran Bahasa Inggris oleh siswa tunarungu.
References
Alfikri, I., & Ahsyar, T. K. (2017). Media Pembelajaran Interaktif Seni Origami Berbasis Animasi untuk Anak Tunagrahita Sedang. Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Manajemen Sistem Informasi, 3(2), 50–60.
Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S., & Jabar. (2004). Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Beni A., K., Gita, I. N., & Suarsana, I. M. (2017). Media Pembelajaran Matematika Interaktif untuk Siswa Tunarungu: Perancangan dan Validasi. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Informatika (SENAPATI) ke-8, 16–22.
Cook, B. G., & Schirmer, B. R. (2003). What is Special About Special Education? Overview and Analysis. The Journal of Special Education, 37(3), 200–205.
Fathoni, M. I. (2018). Pasar Tenaga Kerja dan Penyandang Disabilitas. Retrieved April 24, 2020, from Geotimes.co.id website: https://geotimes.co.id/opini/pasar-tenaga-kerja-dan-penyandang-disabilitas/
Goldstein, H. (2004). Education for All: the globalization. Comparative Education, 40(1), 7–14.
Hajar, S., & Mulyani, M. S. R. (2017). Analisis Kajian Teoretis Perbedaan, Persamaan dan Inklusi dalam Pelayanan Pendidikan Dasar bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Jurnal Ilmiah Mitra Swara Ganesha, 4(2), 37–48.
Ibrahim, H., Sihkabuden, S., & Kustiawan, U. (2000). Media Pembelajaran. Malang: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang.
Januszewski, A., & Molenda, M. (Eds.). (2008). Educational Technology: A Definition with Commentary. New York: Taylor & Francis Group.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2016). Gambaran Sekolah Inklusif di Indonesia: Tinjauan Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan.
Kosasih, E. (2012). Cara Bijak Memahami Anak Berkebutuhan Khusus. Bandung: Yrama Widya.
Kustiono. (2010). Media Pembelajaran. Semarang: UNNES Press.
Lorenz, B., Kikkas, K., & Laanpere, M. (2014). The Role of Educational Technologist in Implementing New Technologies at School. In P. Zaphiris & A. Ioannou (Eds.), Learning and Collaboration Technologies. Technology-Rich Environments for Learning and Collaboration (LCT 2014.). Springer, Cham.
Mazurek, K., & Winzer, M. A. (Eds.). (2002). Special Education in the 21st Century: Issues of Inclusion and Reform. Washington, DC: Gallaudet University Press.
Mulyadi, A. W. E. (2017). Policy of Inclusive Education for Education for All in Indonesia. Policy & Governance Review, 1(3), 201–212.
Mulyasa, E. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nazir, M. (2005). Metode Penelitian. Bandung: Ghalia Indonesia.
Nurfadilah, N., & Nurhastuti, N. (2018). Media Pembelajaran Video Komunikasi Total untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Anak Tunarungu. Jurnal Penelitian Pendidikan Khusus, 6(2), 230–237.
Parwoto. (2007). Strategi Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Pemerintah Republik Indonesia. (2003). Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta.
Pratiwi, J. C. (2015). Sekolah Inklusi untuk Anak Berkebutuhan Khusus: Tanggapan terhadap Tantangan Kedepannya. Meretas Sukses Publikasi Ilmiah Bidang Pendidikan Jurnal Bereputasi, 237–242.
Rohman, F., & Wagino. (2013). Permainan Sususn Kata terhadap Peningkatan Perbendaharaan Kata Anak Tuarungu. Jurnal Pendidikan Khusus, 2(2). Retrieved from http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-khusus/article/view/2871
S.R., W. E., & Susetyo, B. (2016). Perbandingan Media Kartu Gambar dengan Rosetta Stone dalam Meningkatkan Perbendaharaan Kosakata Bahasa Inggris Anak Turarungu. Jassi_Anakku, 18(2), 1–5.
Salim, A. (2016). Pembelajaran Matematika Berbasis Komuter dengan Metode Multikomunikasi untuk Siswa Kelas IV SDLB-B. Jurnal Informatika, 3(1), 9–21.
Seels, B. B., & Richey, R. C. (1994). Instructional Technology: The Definition and Domains of the Field. Washington, DC: Association for Educational Communication and Technology.
Selwyn, N. (2011a). Education and Technology: Key Issues and Debates. London & New York: Continuum.
Selwyn, N. (2011b). School and Schooling in the Digital Age: a critical analysis. London & New York: Routledge.
Setyawan, D. I., Tolle, H., & Kharisma, A. P. (2018). Perancangan Aplikasi Communication Board Berbasis Android Tablet sebagai Media Pembelajaran dan Komunikasi Bagi Anak Tuna Rungu. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, 2(8), 2933–2943.
Sharma, P. (2019). Digital Revolution of Education 4.0. International Journal of Engineering and Advanced Technology (IJEAT), 9(2), 3558–3564. https://doi.org/10.35940/ijeat.A1293.129219
Smith, P. L., & Ragan, T. J. (2005). Instructional Design (3rd ed.). Wiley & Sons.
Subkhan, E. (2016). Sejarah & Paradigma Teknologi Pendidikan untuk Perubahan Sosial. Jakarta: Prenada Media Group.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alvabeta.
Tomasevski, K. (2004). Manual on Right-based Education: global human right requirements made simple. Bangkok, Thailand: Unesco.
Unesco. (2015a). Education for All 2000-2015: Achievements and Challenges. Paris: Unesco Publishing.
Unesco. (2015b). The Right to Education for Persons with Disabilities: Overview of the Measures Supporting the Right to Education for Persons with Disabilities reported on by Member States. From Exclusion to Empowerment: Role of ICTs for Persons with Disabilities. Paris: Unesco Publishing.
Unesco. (2019). The Right to Education for Persons with Disabilities. Paris: Unesco Publishing.
Yuliansyah. (2018). Penggunaan Metode Abjad Jari dan Bahasa Tubuh serta Media Pembelajaran dalam Pembelajaran PAI bagi Anak Berkebutuhan Khusus Tunarungu di SLB Negeri Musi Rawas. Al-Bahtsu, 3(1), 73–91.
Zakia, D. L., Sunardi, & Yamtinah, S. (2016). Pemilihan dan Penggunaan Media dalam Pembelajaran IPA Siswa Tunarungu Kelas XI di Kabupaten Sukoharjo. Jurnal Sainsmat, 5(1), 23–29.