Status Gizi dan Kebutuhan Energi Pekerja Pabrik di Indonesia
Main Article Content
Abstract
Tenaga kerja merupakan sumber daya manusia yang ada dalam suatu perusahaan yang memegang peranan penting terhadap keberhasilan suatu perusahaan. Gizi merupakan salah satu aspek kesehatan kerja yang memiliki peran penting dalam peningkatan produktivitas kerja. Penyelenggaraan makanan pada pekerja merupakan upaya pemenuhan kebutuhan gizi yang sesuai bagi tenaga kerja. Jenis metode dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan deskriptif analistis. Responden pada penelitian ini adalah pekerja pabrik yang ada pada masing-masing peneliti dengan total responden 18 pekerja pabrik. Penelitian ini menggunakan teknik wawancara dengan instrument yang digunakan adalah form assessment, form FFQ, form recall 24 jam, form NHWP dan form konseling identitas diri. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif yang menghasilkan tabel beserta perhitungan persentase dan kemudian diinterpretasikan. Responden memiliki rata-rata usia 28 tahun dengan rata-rata IMT 22,62 kg/m² dan status gizi beragam mulai dari status gizi underweight (11,1%), normal (50%), overweight (22,2%) obesitas (5,5%) hingga obesitas tingkat I (11,1%). Responden juga memiliki beberapa tingkat asupan energi yaitu defisit kecukupan energi kategori berat (61,11%), defisit kecukupan energi kategori ringan (11,11%), kecukupan energi kategori lebih (16,67%) dan kecukupan energi kategori normal (11,11%). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu masih banyak pekerja yang mengalami defisit kecukupan energi.
Article Details
References
Aziza, Z. (2014). Perbedaan Aktivitas Fisik Intensitas Berat, Asupan Zat Gizi Makro, Persentase Lemak Tubuh, dan Lingkar Perut Antara Pekerja Bagian Produksi Dan Administrasi Pt. Pupuk Kujang Cikampek. 1–26.
Novanda, A. W., & Dwiyanti, E. (2014). Hubungan Pemenuhan Kebutuhan Kalori Kerja Dengan Produktivitas Di Pabrik Sepatu. The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health, 3(2), 117–127.
Putri, M. M. (2012). Analisis Pemenuhan Kebutuhan Energi Kerja Pada Penyelenggaraan Menu Makan Siang Oleh Katering di PT. Riung Mitra Lestari Site Rantau.
Ratnawati, I. (2011). Pemenuhaan Kecukupan Bagi Pekerja. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
RI, Kemenkes, P. N. 4. tentang P. G. S. (2014). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2014 Tentang Pedoman Gizi Seimbang. 1–96.
Sabtiwi, B. Y. (2012). Analisis Pemenuhan Kebutuhan Gizi Kerja Pada Penyelenggaraan Jasa Catering di Kantin Pt. Marunda Grahamineral, Laung Tuhup Site, Kalimantan Tengah. In עלון הנוטע (Vol. 66, Issue December). UNIVERSITAS SEBELAS MARET.
Sari, A. R., & Muniroh, L. (2017). Hubungan Kecukupan Asupan Energi dan Status Gizi dengan Tingkat Kelelahan Kerja Pekerja Bagian Produksi (Studi di PT. Multi Aneka Pangan Nusantara Surabaya). Amerta Nutrition, 1(4), 275. https://doi.org/10.20473/amnt.v1i4.7127
Taqhi, A. (2014). The Description of Food Procurement Systemat the Hubulo Islamic Boarding School, Gorontalo. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 10(4), 241–247.
Utami, S. R. (2014). Hubungan Antara Status Gizi dan Tingkat Kebugaran Jasmani Dengan Produktivitas Kerja Pada Tenaga Kerja Wanita Unit Spinning 1 Bagian Winding PT. Apac Inti Corpora Bawen. Unnes Journal of Public Health, 3(1), 1–10.
Wening, D. K., & Afiatna, P. (2019). Determinan Status Gizi Tenaga Kerja di CV. Karoseri Laksana. Sport and Nutrition Journal, 1(2), 48–52. https://doi.org/10.15294/spnj.v1i2.32706