KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC DAN NHT DENGAN PEMODELAN MATEMATIKA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA KELAS VIII

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Rosina Retno Setyaningrum
Moch Chotim
Mashuri Mashuri

Abstract

Kemampuan menyelesaikan soal cerita siswa cukup memprihatinkan sehingga diperlukan suatu model pembelajaran yang aktif dan menyenangkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dan NHT dengan pemodelan matematika untuk menyelesaikan soal cerita pada materi kubus dan balok serta untuk mengetahui model pembelajaran yang lebih efektif antara model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dan NHT. Suatu pembelajaran dikatakan efektif apabila dapat mencapai ketuntasan belajar, ada pengaruh positif antara kemampuan proses dan kemampuan menyelesaikan soal cerita, dan apabila nilai rata-rata kemampuan menyelesaikan soal cerita pada kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol.  Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 18 Semarang yang terdiri dari delapan kelas. Dengan teknik cluster random sampling terrpilih tiga kelas sebagai sampel penelitian yaitu kelas VIII F sebagai kelas eksperimen I, kelas VIII G sebagai kelas eksperimen II, dan kelas VIII E sebagai kelas kontrol. Variabel dalam penelitian ini yaitu keterampilan proses sebagai variabel independen dan kemampuan menyelesaikan soal cerita sebagai variabel dependen. Pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi, tes, dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelas Eksperimen I nilai rata-rata kemampuan menyelesaikan soal cerita =  82,67secara uji statistik memenuhi KKM sebesar 70 dan lebih baik daripada nilai rata-rata kemampuan menyelesaikan soal cerita kelas kontrol = 68,875. Selain itu, terdapat pengaruh positif kemampuan proses terhadap kemampuan menyelesaikan soal cerita sebesar 55,5%. Pada kelas Eksperimen II nilai rata-rata kemampuan menyelesaikan soal cerita = 75,267 secara uji statistik memenuhi KKM sebesar  dan lebih baik daripada nilai rata-rata kemampuan menyelesaikan soal cerita kelas kontrol = 70. Selain itu, terdapat pengaruh positif kemampuan proses terhadap kemampuan menyelesaikan soal cerita sebesar 31,3%. Pada uji banding secara uji statistik menunjukkan bahwa nilai rata-rata kemampuan menyelesaikan soal cerita dan proporsi ketuntasan siswa dengan model pembelajaran CIRC lebih besar dari nilai rata-rata kemampuan menyelesaikan soal cerita dan proporsi ketuntasan siswa dengan model pembelajaran NHT. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dan NHT dengan pemodelan matematika efektif terhadap kemampuan menyelesaikan soal cerita materi kubus dan balok namun model pembelajaran kooperatif tipe CIRC lebih efektif daripada model pembelajaran kooperatif tipe NHT.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

Author Biographies

Rosina Retno Setyaningrum, Semarang State University

Jurusan Matematika ; Mathematics Department

Moch Chotim, Semarang State University

Jurusan Matematika ; Mathematics Department

Mashuri Mashuri, Semarang State University

Jurusan Matematika ; Mathematics Department
How to Cite
Setyaningrum, R., Chotim, M., & Mashuri, M. (2012). KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC DAN NHT DENGAN PEMODELAN MATEMATIKA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA KELAS VIII. Unnes Journal of Mathematics Education, 1(2). https://doi.org/10.15294/ujme.v1i2.1105

References

Anni, Tri Catarina, dkk. 2009. Psikologi Belajar. Edisi Revisi. Semarang: Universitas Negeri Semarang Press.

Arcaro, J. 2006. Pendidikan Berbasis Mutu. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Arifin, Zaenal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Arikunto, S. 2006. Dasar-dasar Evaluasi Pendiikan. Jakarta: Bumi Aksara.

_________. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Chotim, Moch. 2009. Model Pembinaan Olimpiade Matematika SD/MI suatu Implementasi Pendekatan Konstruktifis dan pemodelan Matematika. Prosiding Seminar Nasional Matematika V Matematika dan Pendidikan Matematika serta Pengembangan dan Aplikasinya. Semarang: Jurusan Matematika Universitas Negeri Semarang.

Erliani, Eneng, dkk. 2011. Pembelajaran untuk Meningkatkan Kemampuan Membuat Model Matematika dari Soal Cerita. Jurnal PTK. http://inovasipendidikan.net/jurnalptk/Jurnal%20PTK%20DBE%203_Anw-revisi%20(Main%20Files).pdf [diakses tanggal 15 Januari 2012].

Ibrahim, Muslimin, dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.

Murtini, Tri. 2006. Analisis Kesulitan dalam Menyelesaikan Soal Cerita Studi Kasus di SMP N 10 Surakarta. Jurnal penelitian pendidikan dan kebudayaan bimasuci volum 12 nomor 1. Semarang: Balitbang Provinsi Jawa Tengah.

Nur, Mohamad. 2011.Model Pembelajaran Kooperatif. Surabaya:Unesa.

Prabowo, Ardhi. 2008. Keefektifan Model Pembelajaran Bernuansa Problem Based Learning Berbantuan Media Film beserta Aplikasi 3DSmax Terhadap Penguasaan Kompetensi Mahasiswa Mata Kuliah Geometri Ruang. Thesis. Semarang: Universitas Negeri Semarang (tidak diterbitkan).

Slavin, Robert E. 2005. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media.

Sudjana.2002. Metode Statistika.Bandung: Tarsito.

Sugandi, Achmad.2007. Teori Pembelajaran. Semarang: UPT MKK UNNES.

Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV ALFABETA.

Sukestiyarno. 2011. Olah Data Penelitian Berbantuan SPSS. Semarang: UNNES Press.

Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo: Masmedia Buana Pustaka.

Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Surabaya: Prestasi Pustaka.