Profil Berpikir Geometri Siswa Tunagrahita Berdasarkan Tingkatan Van Hiele Di SMPLB Negeri Salatiga
Abstract
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana profil berpikir geometri siswa tunagrahita berdasarkan tingkatan berpikir van Hiele. Subjek dalam penelitian ini adalah tiga orang siswa yang terdiri masing-masing satu siswa dari kelas VII, VIII dan IX SMPLB C Negeri Salatiga. Penelitian ini dilakukan melalui wawancara semi terstrukur. Hasil dari penelitian yang dilakukan, ketiga siswa cenderung memiliki kemampuan yang sama dalam berpikir geometri. Ketiga siswa dapat mencapai tingkat 1 (visualisasi) berdasarkan tingkat berpikir geometri van Hiele, namun terbatas pada bentuk-bentuk bangun geometri yang dipahami atau dikenalnya. Siswa belum dapat melakukan analisis pada tingkat 2 dan hanya sebatas mengetahui sebagian komponen pada bangun segiempat serta menamainya menggunakan bahasanya sendiri yang tidak baku. Selain itu siswa mengetahui beberapa istilah yang ada pada bangun segiempat, namun tidak mengetahui maksud dari istilah-istilah tersebut. Kendala dan masalah yang dihadapi ketiga siswa yaitu lebih cenderung memperhatikan pada bangun-bangun yang dikenalnya, kurang cermat dan teliti dalam menggambar, kesulitan dalam menjelaskan atau mendeskripsikan secara lisan suatu bangun segiempat dan hanya terbatas pada bangun yang diketahuinya, hal tesebut karena siswa tidak banyak mengenal macam-macam bangun.
This research is a qualitative descriptive which aims to determine how the profile geometry students think retarded by van Hiele levels of thinking. Subjects in this study were three students who comprised each of the students of class VII, VIII and IX SMPLB C State Salatiga. This research was conducted through semi-structured interviews. The results of the research conducted, the three students tend to have the same ability to think geometry. All three students can reach level 1 (visualization) based on the geometry of the van Hiele levels of thinking, but limited to the forms of geometry understood or known. Students have not been able to perform the analysis at 2 and merely knowing some components in the wake of the quadrilateral and named him use his own language is not standardized. In addition, students know some of the terms that exist in the wake of the quadrilateral, but do not know the purpose of these terms. Constraints and problems faced by the three students are more likely to pay attention in the wake familiar, less meticulous in drawing, difficulty in explaining or describing verbally a wake quadrilateral and confined to the waking knew, tesebut because students do not know a lot of Miscellaneous wake.
Keywords
Full Text:
PDF (rev1)References
Abdurrahman, Mulyono. (2010). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Anggraeny, V. F. (2014). Profil Pemecahan Masalah Siswa Tunagrahita pada Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Pendekatan Formal dan Pendekatan Formal Divariasi Pendekatan Fungsional. Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika, 2(7), 740-749.
Badan Standar Nasional Pendidikan. (2006). Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta
Bramasti, R. (2012). Kamus Matematika. Surakarta: Aksara Sinergi Media
Crowley, M.L. (1987). The van Hiele Model of the Development of Geomemc Thought. Learning and Teaching Geometry, K-12, Yearbook of the National Council of Teachers of Mathematics, edited by Mary Montgomery Lindquist, pp.1-16. Reston, Va.: National Council af Teachers af Mathematics.
Delphie, B. (2006). Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus. Bandung: Refika Aditama
Delphie, B. (2006). Pembelajaran Anak Tunagrahita. Bandung: Refika Aditama
Efendi, M. (2009). Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelainan. Jakarta: Bumi Aksara
Kerami, D & Sitanggang, C. (2003). Kamus Matematika. Jakarta: Balai Pustaka
Lestariyani, S. (2013). Identifikasi Tahap Berpikir Geometri Siswa SMP Negeri 2 Ambarawa Berdasarkan Teori Van Hiele (Doctoral dissertation, Program Studi Pendidikan Matematika FKIP-UKSW).
Maulani, R. H., Desmita, D., & Kurnia, L. (2014). Analisis Tahapan Kognitif Van Hiele Pada Materi Bangun Ruang Di Mtsn Batu Tebal. Edusainstika, 1(1).
Muhassanah, N., Sujadi, I., & Riyadi, R. (2014). Analisis Keterampilan Geometri Siswa Dalam Memecahkan Masalah Geometri Berdasarkan Tingkat Berpikir Van Hiele. Pembelajaran Matematika, 2(1), 54-66.
Somantri, T. S. (2006). Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung: Refika Aditama
Sugiyono. (2010). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. (2013). Motode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Sutama, I. K., Suharta, I. G. P., Si, M., & Suweken, G. (2014). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Geometri SMA Berdasarkan Teori Van Hiele Berbantuan Wingeom dalam Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Matematika, 3(1).
Utami, A. D. (2014). Strategi Guru Dalam Membelajarkan Matematika pada Materi Lingkaran Kepada Anak Tunagrahita (Studi Kasus pada Siswa Kelas VII SLB Muhammadiyah Cepu). Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika, 2(8), 853-864.
Walle, J.V.D. (2007). Matematika Sekolah Dasar dan Menengah Jilid 2. Jakarta: Erlangga
Refbacks
- There are currently no refbacks.