Bagaimanakah Cara Siswa Tunagrahita Ringan dalam Menyelesaikan Soal Operasi Hitung Pembagian?: Exploratory Case Study dalam menggunakan Media Kotak Puzzle Geometri
Abstract
Each child has their own characteristics, including mild mentally retarded students. There are several ways to help the mild mentally retarded students in learning mathematics. One of the ways is by using square geometry puzzle media. This study aimed to explore the learning process of mild mental retardation students in solving division count operations using square geometry puzzle media. The research design was an exploratory case study of 2 male mild mentally retarded students in a special school in Indramayu Regency. Data collection techniques used in this were used observation, interviews, and documentation which were analyzed by using data analysis techniques from Bogdan and Biklen. The research findings illustrated that the use of square geometry puzzle media can make students more active and expressive. It was because there was body movement that makes students do not feel bored in the learning process. In addition, according to the ability of students in solving division questions, it is found that mentally retarded students are able to solve division questions until the numbers divided that reached 30 and 40.
Setiap anak memiliki karakteristik sendiri, termasuk siswa tunagrahita ringan. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk membantu siswa tunagrahita ringan belajar matematika. Salah satu cara yakni menggunakan media kotak puzzle geometri. Fokus penelitian ini mengeksplorasi cara siswa dalam menyelesaikan soal operasi hitung pembagian bilangan bulat sampai 40 menggunakan media kotak puzzle geometri. Desain penelitian menggunakan exploratory case study terhadap 2 siswa tunagrahita laki-laki di salah satu SLB di Kabupaten Indramayu. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi yang dianalisis menggunakan teknik analisis data dari Bogdan dan Biklen. Hasil temuan penelitian menggambarkan bahwa penggunan media kotak puzzle geometri dapat membuat siswa menjadi lebih aktif dan ekspresif. Hal tersebut karena semua anggota badan bergerak dan tidak menimbulkan kebosanan dalam mengikuti proses pembelajaran. Selain itu, jika dilihat dari kemampuan siswa dalam menyelesaiakan soal pembagian diperoleh bahwa siswa tunagrahita mampu menyelesaikan soal pembagian sampai angka yang dibagi mencapai 30 dan 40.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Afwan, Zulmiyetri, & Hasan, Y. (2013). Efektifitas Penggunaan Media Puzzle Rumah Angka Untuk Pemahaman Angka 1 Sampai 10 Pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas II/C Di SLB Amal Bhakti Kec. 2x11 Enam Lingkung. Jurnal Ilmiah Pendidikan Khusus, 2(3), 59–71.
Arjanggi, R., & Suprihatin, T. (2010). Metode Pembelajaran Tutor Teman Sebaya Meningkatkan Hasil Belajar Berdasar Regulasi-Diri. Makara Human Behavior Studies in Asia, 14(2), 91.
Belmont, J. M. (1966). Long-Term Memory in Mental Retardation. International Review of Research in Mental Retardation, 1, 219–255.
Bogdan, R. C., & Biklen, S. K. (2007). Quality Research for Education: An Introduction to Theory and Methods (5th ed.). Pearson Education.
Carulla, L. S., Reed, G. M., Azizi, L. M. V., Cooper, S. A., Leal, R. M., Bertelli, M., Adnams, C., Cooray, S., Deb, S., Dirani, L. A., Girimaji, S. C., Katz, G., Kwok, H., Luckasson, R., Simeonsson, R., Walsh, C., Munir, K., & Saxena, S. (2011). Intellectual Developmental Disorders: Towards a New Name, Definition and Framework for “Mental Retardation/Intellectual Disability†in ICD-11. World Psychiatry, 10(3), 175–180.
Dougherty, J. M., & Moran, J. D. (1983). The Relationship of Piagetian Stages to Mental Retardation. Division on Autism and Developmental Disabilities, 18(4), 260–265.
Ekawati, A. (2016). Penggunaan Software Geogebra dan Microsoft Mathematic dalam Pembelaran Matematika. Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika, 2(3), 148–153.
Elfawati. (2012). Meningkatkan Pengenalan Bangun Datar Sederhana Melalui Media Puzzel Bagi Anak Tunagrahita Ringan. Jurnal Ilmiah Pendidikan Khusus, 1(3), 198–207.
Fudholy, A. M. (2013). Penggunaan Model Pembelajaran Langsung untuk Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan dan Penjumlahan pada Siswa Tunagrahita Ringan. 12(2), 123–132.
Hakim, A. R. (2018). Mendorong Perkembangan Kognitif Anak Tunagrahita Melalui Permainan Edukatif. Jurnal Ilmiah PENJAS, 4(3), 11–20.
Jofipasi, R. A., & Purwanta, E. (2019). Needs Analysis for the Development of Career Choice Assessment Instruments for Intellectual Disability Students in Extraordinary High Schools. Education and Humanities Research, 296(Icsie 2018), 93–97.
Juwadi, I. (2013). Penerapan Media Permainan Puzzle untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas I di SLB/C TPA Jember. Jurnal Pendidikan Khusus, 1(1).
Lindblad, I., Gillberg, C., & Fernell, E. (2011). ADHD and Other Associated Developmental Problems in Children with Mild Mental Retardation. The Use of the “Five-To-Fifteen†Questionnaire in a Population-Based Sample. Research in Developmental Disabilities, 32(6), 2805–2809.
Sari, L., Pratama, R. A., & Permatasari, B. I. (2020). Media Pembelajaran Puzzle Angka dan Corong Angka (PANCORAN) Bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif, 11(1), 88–100.
Senjaya, A. J., Sudirman, & SW, P. E. (2017). Analisis Gaya Belajar Siswa Tunagrahita Ringan Materi Perkalian di Sekolah dan di Rumah. Journal of Mathematics Education IKIP Veteran Semarang, 1(1), 1–8.
Setiawan, A., Akina, & Sudarman. (2014). Penerapan Alat Peraga Kartu Posinega dalam Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Perkalian dan Pembagian Bilangan Bulat pada Siswa Kelas V SDN Oloboju. Elementary School of Education E-Journal, 2(2), 42–54.
Smith, M. (2006). Mental Retardation. In ثبثبثب: Vol. ث ققثق (Issue ثق ثقثقثق). Oxford University Press.
Soendari, T. (2006). Pendekatan Realistik dalam Meningkatkan Kemampuan Matematika Anak Tunagrahita Ringan Di Sekolah Luar Biasa. Laporan Penelitian Mandiri, 1(1), 1–10.
Sulistiani, I. R. (2016). Pembelajaran Matematika Materi Perkalian dengan Menggunakan Media Benda Konkret (Manik –Manik dan Sedotan) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas 2 SD Dinoyo 1 Malang. VICRATINA : Jurnal Kependidikan Dan Keislaman, 10(2), 22–23.
Swanborn, P. (2010). Case Study Research. British Library.
Yosiani, N. (2014). Relasi Karakteristik Anak Tunagrahita dengan Pola Tata Ruang Belajar Di Sekolah Luar Biasa. E-Journal Graduate Unpar, 1(2), 111–124.
Yudianto, E. (2016). Studi Kasus: Karakteristik Antisipasi Eksploratif. AdMathEdu : Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, Ilmu Matematika Dan Matematika Terapan, 6(1), 1–6.
Yulianti, A., Dahriyanto, L. F., & Sugiariyanti. (2018). Efektivitas Pembelajaran Remedial dengan Media Puzzle Angka Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengenal Angka 1-5 pada Anak Tunagrahita. INTUISI : Jurnal Psikologi Ilmiah, 10(1), 72–78.
Refbacks
- There are currently no refbacks.