Profil Berpikir Metaforis (Metaphorical Thinking) Siswa SMP dalam Memecahkan Masalah Pengukuran Ditinjau dari Gaya Kognitif
Abstract
Berpikir metaforis adalah aktivitas mental dengan menggunakan metafora-metafora yang sesuai dengan situasi yang dihadapi. Metafora adalah suatu ide untuk mengaitkan masalah yang dihadapi dengan pengalaman sehari-hari dan materi matematika yang dikenalnya. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan profil berpikir metaforis siswa SMP dalam memecahkan masalah pengukuran ditinjau dari gaya kognitif. Subjek penelitian ini adalah dua siswa yang terdiri atas siswa bergaya kogntif reflektif (SR) dan siswa bergaya konitif impulsif (SI). Pengumpulan data dilakukan dengan pemberian tugas pemecahan masalah dan wawancara semi terstruktur. Triangulasi waktu digunakan untuk menguji kredibilitas data. Hasil penelitian ini adalah deskripsi berpikir metaforis yang terdiri atas connect, relate, explore, analyze, transform dan experience. Secara umum, deskripsi berpikir metaforis kedua sebjek ialah sebagai berikut. Pada tahap connect, SR menghubungkan dua ide yang berbeda. Ide pertama adalah menentukan selisih keliling kedua persegipanjang dengan cara memisalkan pergeseran titik pada salah satu sisi persegipanjang sesuai keinginannya, perubahan keliling persegipanjang dengan memisalkan penambahan ukuran panjang dan lebar persegipanjang tersebut, dan jumlah panjang semua rusuk balok setelah panjang, lebar, dan tinggi balok diperpanjang sepertipada umumnya. Sedangkan ide yang kedua, ketiga hal tersebut dinyatakan dalam bentuk persamaan. Pada tahap relate, SR menghubungkan ide yang berbeda dengan pengetahuan yang dia miliki. SR menghubungkan dengan beberapa materi di matematika. Pada tahap explore, SR membuat model yang sesuai dengan permasalahan yang ia hadapi dan mendeskripsikan kesamaan kedua ide yang ia temukan. Pada tahap analyze, SR menjelaskan kembali langkah-langkah yang ia lakukan dalam menemukan selisih keliling kedua persegipanjang, perubahan keliling persegipanjang, dan jumlah panjang semua rusuk balok yang dinyatakan dalam bentuk persamaan serta mendeskripsikan kembali kesamaan kedua ide yang ia temukan. Pada tahap transform, SR menyimpulkan besarnya selisih keliling kedua persegipanjang setelah titik pada salah satu sisi persegipanjang digeser ke kiri atau kanan, perubahan keliling persegipanjang, dan jumlah panjang semua rusuk balok dengan tepat. Pada tahap experience, SR dapat menerapkan hasil yang didapat untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Pada tahap connect, SI menghubungkan dua ide yang berbeda. SI memiliki dua ide yang berbeda. Ide pertama adalah menghitung selisih keliling kedua persegipanjang sebelum titik pada salah satu sisi persegipanjang digeser, perubahan keliling persegipanjang dengan memisalkan penambahan ukuran panjang dan lebar persegipanjang tersebut, dan jumlah panjang semua rusuk balok sebelum ukuran panjang, lebar, dan tinggi balok berubah. Sedangkan ide yang kedua, ketiga hal itu dinyatakan dalam bentuk persamaan. Pada tahap relate, SI mengaitkan ide yang berbeda dengan pengetahuan yang dia miliki. SI menghubungkan dengan beberapa materi yang ia pelajari di matematika. Pada tahap explore, SI membuat model yang sesuai dengan permasalahan yang ia hadapi namun, ia tidak dapat mendeskripsikan kesamaan kedua ide yang ia temukan. Pada tahap analyze, SI menjelaskan kembali langkah-langkah yang ia lakukan sebelumnya dan tidak dapat mendeskripsikan kesamaan kedua ide yang ia temukan. Pada tahap transform, SI menyimpulkan besarnya selisih keliling kedua persegipanjang setelah titik pada salah satu sisi persegipanjang digeser digeser ke kiri atau kanan, perubahan keliling persegipanjang, dan jumlah panjang semua rusuk balok dengan tepat. Pada tahap experience, SI dapat menerapkan hasil yang didapat untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.
Metaphorical thinking is the mental activity by using metaphors that fit the situation. Metaphor is an idea to link the problems faced by everyday experience and the familiar mathematical material. This research is descriptive research with qualitative approach that aimed to describe the metaphorical think profile of junior high school students for solving measurement problem based on cognitive style. The subjects of this research are two students consist of a student with cognitive style (SR) and a student with cognitive impulsive style (SI). The data collecting technique that used in this research is by giving the assignment of problem solving and semi-structured interviews. Triangulation of time used to test the credibility of the data out of this research. The result of this study is description of metaphorical thinking consists of connect, relate, explore, analyze, transform and experience. In general, description of metaphorical thinking of the two subjects is as follows. At connect stage, SR connected two different ideas. The first idea is to determine the difference between the two rectangular perimeter by supposing the friction of point in one of the rectangular’s side as SR wanted, the change of rectangle perimeter by supposing the extension of the length and width of the rectangle, and the total length of all the sides of the square after length, width, and height of the square that is extended just like in general. While the second idea is three of it is assumed using equation. At relate stage, SR connected the ideas that contrast with the knowledge SR had that related to some material in mathematics. At explore stage, SR created a model that appropriate to the problems SR faced and describes the similarities of two ideas that SR found. At analyze stage, SR reexplained the steps SR did in finding the difference between two rectangular perimeter, the changing of rectangle perimeter, and the total length of all sides of the square that is assumed using some equation and redescribe the similarities of two ideas that he found. At transform stage, SR concluded the difference magnitude between two rectangles after point in one of the rectangular’s side is shifted to the left or right, the perimeter changing of rectangle, and the total length of all the sides of the square appropriately. At this stage of experience, SR could apply the results obtained to resolve the problems faced. At connect stage, SI connected two different ideas. SI had two different ideas. The first idea is to calculate the difference between the two rectangular perimeter before point in one of the rectangular’s side is shifted, the changes of rectangle perimeter by letting addition of the length and width of the rectangle, and the total length of all sides of square before the length, width, and height of the square was changed. While the second idea is to assume them as x equation. At relate stage, SI associated different ideas with the knowledge that SI had. SI connected with some materials that SI had learned in mathematics. At explore stage, SI made the model appropriate to the problems SI faced, but SI could not describe the similarity of the two ideas that SI found. At analyze stage, SI reexplained the steps which SI had done before and can not describe the similarities of the two ideas that SI found. At transform stage, SI summed up the magnitude both of rectangles perimeter after point in one of the rectangular’s side is shifted to the left or right, the perimeter changing of rectangle, and the total length of all the sides square appropriately. At experience stage, SI could apply the results obtained to resolve the problems faced.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Alhaddad, I. (2012). Sejauh Mana Guru Menggunakan Metafora Dalam Kepeduliannya untuk meningkatkan Kemampuan Matematika Siswa. Jurnal Infinity, 1(2), 159-168.
Carreira, S. (2001). Where there's a model, there's a metaphor: Metaphorical thinking in students' understanding of a mathematical model. Mathematical thinking and learning, 3(4), 261-287.
Hendriana, H. (2012). Pembelajaran Matematika Humanis dengan Metaphorical Thinking Untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa. Infinity Journal, 1(1), 90-103.
Hendriana, Heris. (2015). Kemampuan Metaphorical Thinking Guru Dalam Mengembangkan Pembelajaran Matematika. Makalah disajikan pada Prosiding Seminar Nasional dan Lomba Media Pembelajaran Lubuk Linggau, tanggal 21-22 November 2015
Hendriana, H. dan Soemarmo, U. (2014). Penilaian Pembelajaran Matematika. Bandung: Refika Aditama.
Sanchez-Ruiz, M. J., Santos, M. R., & Jiménez, J. J. (2013). The role of metaphorical thinking in the creativity of scientific discourse. Creativity Research Journal, 25(4), 361-368.
Lai, M. Y. (2013). Constructing Meanings of Mathematical Registers Using Metaphorical Reasoning and Models. Mathematics Teacher Education and Development, 15(1), 29-47.
Nasution. (2008). Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Nasution, S. (2012). Kurikulum dan Pengajaran. Bandung: Sinar Grafika Ofset.
NCTM. (2012). Principles and Standards for School Mathematics. Canada.
Sunito, I. (2013). Metaphorming. Jakarta: Indeks.
Susanah. (2014). Geometri. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya University Press.
Susanto. (2008). Mahasiswa Field Independent dan Field Dependent Dalam Memahami Konsep Grup *. Artikel disajikan dalam Seminar Matematika dan Pendidikan Matematika tanggal 28 Nopember 2008 di Universitas Negeri Yogyakarta.
Warli. (2010). Profil Kreativitas Siswa yang Bergaya Kognitif Reflektif dam Siswa yang Bergaya Kognitif Impulsif dalam Memecahkan Masalah Geometri. (Disertasi Tidak Dipublikasikan). Universitas Negeri Surabaya.
Yuwono, I. (2010). Pendidikan Matematika 2. Jakarta: Universitas Terbuka
Refbacks
- There are currently no refbacks.