KAJIAN KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR MINUM ISI ULANG DI KABUPATEN BLORA
Main Article Content
Abstract
Konsumsi dari air minum isi ulang di Kabupaten Blora semakin hari semakin meningkat. Depo air minum isi ulang (DAMIU) pada satu sisi mendukung upaya mewujudkan masyarakat sehat karena memperluas jangkauan konsumsi air bersih, tetapi pada satu sisi yang lain DAMIU menjadi cenderung bermasalah ketika dihadapkan dengan kepentingan bisnis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas bakteriologis air minum isi ulang yang ada di Kabupaten Blora dengan metode Most Probable Number (MPN). Sampel yang digunakan adalah 25 depo air minum isi ulang yang berlokasi di setiap kecamatan, di Kabupaten Blora. Uji bakteriologis air minum isi ulang menggunakan metode MPN. Hasil uji MPN yaitu 24 sampel air minum isi ulang tidak terkontaminasi bakteri coliform, sedangkan 1 sampel air minum isi ulang terkontaminasi bakteri coliform. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kualitas bakteriologis air minum isi ulang di Kabupaten Blora menunjukkan hasil layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat, karena 24 air minum produk depo air minum isi ulang tidak terkontaminasi bakteri coliform, sedangkan 1 produk air minum isi ulang terkontaminasi bakteri coliform.
Consumption of drinking water refill in Blora increasingly rising. Depo drinking water refill (DAMIU) on the one hand to support efforts to create a healthy society because it expands the range of water consumption, but on the other hand tend DAMIU becomes problematic when faced with business interests This study aimed to determine the bacteriological quality of refill drinking water that existing Blora with Most Probable Number (MPN) method . The sample used for this study 25 different refill drinking water depots located in every district, in Blora. Bacteriological testing of drinking water refill using theMost Probable Number (MPN). The result of  MPN was 24 samples of refill drinking water were not contaminated with coliform bacteria, whereas 1 sample of refill drinking water was contaminated with coliform bacteria. From this research we can conclusion that bacteorogical quality of refill drinking water in Blora was indicated that its proper to consume for people in Blora. For, 24 of 25 samples of refill drinking water were not contaminated with coliform bacteria, whereas 1 of 25 samples was contaminated with coliform bacteria.
Article Details
References
Asfawi S. 2004. Analisis Faktor-faktor Yang Berhubungan dengan Kualitas Bakteriologis Air Minum Isi Ulang Pada Tingkat Produsen di Kota Semarang (Thesis). Semarang: Universitas Diponegoro
Bambang F. 2005. Kualitas air minum isi ulang di kota Surabaya. Universitas Airlangga Folio Medica Indonesia 4(1):25-36
Byna S, Krisdiantoro & HS Nur. 2009. Kajian kualitas air sungai yang melewati Kecamatan Gambut dan Aluh aluh Kalimantan Selatan. BIOSCIENTAE 6(1):40-50
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2002. Syarat–syarat Pengawasan Kualitas Air Minum PerMenkes RI No.907/Menkes/SK/VII/2002. DepKes RI. Jakarta
Dhahono AD. 2010. Kinerja Dinas Kesehatan Kota Surakarta Dalam Mengawasi Kualitas Depot Air Minum Isi Ulang. (Skripsi). Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik: Universitas Sebelas Maret
Eulis TM, RL Balia & AH Yulia. 2008. Reduksi bakteri total dan Entherobacteriaciaea pada campuran lumpur susu dan onggok fermentasi oleh Aspergillus niger. Proseding ISBN 978-602-8475-05-1
Farida N. 2009. Uji MPN coliform dan fecal coli dalam sampel air limbah, air bersih dan air minum. Yogyakarta:SMTI
Indirawati SM. 2009. Analisis Higiene Sanitasi dan Kualitas Air Minum Isi Ulang (AMIU) Berdasarkan Sumber Air Baku Pada Depot Air Minum di Kota Medan. Tesis. Universitas Sumatera Utara:Medan
Kharismajaya T. 2012. Pengawasan Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Banyumas Terhadap Kualitas Air Minum Usaha Depot Air Minum
Isi Ulang. (Skripsi). Fakultas Hukum: Universitas Jenderal Sudirman
Pratiwi AW. 2007. Kualitas bakteriologis air minum isi ulang di wilayah kota bogor. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional 2(2):120-131
Pracoyo NE. 2006. Penelitian bakteriologi air minum isi ulang di wilayah Jabodetabek. Cermin Dunia Kedokteran 15(2):37-40
Purnawijayanti HA. 2001. Sanitasi higiene air minum dan keselamatan kerja. Jogjakarta: Kanisius
Purwaningsih H. 2009. Analisis Hubungan Antara Kondisi Sanitasi, Air Bersih dan Pendertita Diare di Jawa Timur. (Skripsi). FMIPA: ITS
Sabariah V. 2003. Eschericia coli bakteri indikator pencemar perairan studi pendahuluan di Teluk Doreri Manokwari. Warta Iptek hal 11-15 No 14/Tahun 2003 Oktober. UNIPA: Manokwari
Sembiring FY. 2008. Manajemen Pengawasan Sanitasi Lingkungan dan Kualitas Bakteriologis Pada Depot Air Minum Isi Ulang Kota Batam. USU: Digital libary
Shodikin MA. 2007. Kontaminasi bakteri coliformpada air es yang digunakan oleh pedagang kaki lima di sekitar kampus Universitas Jember. Jurnal Biomedis 1(1):26-33
Simbolon VA. 2012. Pelaksanaan Hygiene Sanitasi Depot dan pemeriksan Kandungan Bakteri E. coli Pada Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Tanjung Pinang Barat. (Skripsi). FKM: Universitas Sumatera
Suprihatin. 2003. Sebagian Air Minum isi Ulang Tercemar Bakteri Coliform. Tim Penelitian Laboralorium Teknologi dan Manajemen Lingkungan IPB. Kompas: Jakarta
Suprihatin B & A Retno. 2008. Higiene sanitasi depot air minum isi ulang di kecamatan Tanjung Redep kabupaten Berau Kalimantan Timur. Kesehatan lingkungan 4(2):81-88
Suriawiria U. 1996. Pengantar Mikrobiologi Umum. Angkasa: Bandung
Taib DA. 2012. Aspek kualitas dan hygiene sanitasi depot air minum isi ulang (DAMIU) di kecamatan kota utara kota Gorontalo. Public Health Journal. 1(1):93-104
Waluyo L. 2009. Mikrobiologi lingkungan. UMM Press: Malang
Widjianti NL, P manik & RN Putu. 2004. Analisis kualitatif bakteri coliform pada depo air minum isi ulang di kota Singaraja Bali. Jurnal ekologi lingkngan 3(1):64-73