Analisis Morfometrik dan Meristik Hasil Persilangan Ikan Pelangi Boesemani (Melanotaenia boesemani) dan Ikan Pelangi Merah Abnormal (Glossolepis incisus)

Main Article Content

Irsyah Afini
Dewi Elfidasari
Tutik Kadarini
Siti Zuhriyah Musthofa

Abstract

Ikan pelangi merupakan jenis ikan hias air tawar yang diminati masyarakat, diantaranya adalah ikan pelangi boesemani dan ikan pelangi merah. Kedua jenis ikan tersebut merupakan ikan endemik yang berasal dari Irian Jaya dan termasuk kelompok ikan yang terancam punah. Tingginya minat masyarakat terhadap ikan pelangi menyebabkan breeder melakukan usaha budidaya dengan cara persilangan. Ikan hasil persilangan memiliki karakter fenotip yang khas meliputi, warna, bentuk, morfometrik dan meristik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis variasi morfologi, karakter morfometrik dan meristik serta pola pertumbuhan individu ikan hasil persilangan antara ikan pelangi boesemani normal (jantan) dan ikan pelangi merah abnormal (betina). Pengukuran 30 karakter morfometrik dan meristik dilakukan terhadap ikan dewasa (hidup) yang berusia 9 bulan. Analisis data menggunakan analisis komponen utama (PCA), analisis perbandingan karakter meristik, analisis hubungan panjang-berat. Hasil PCA menunjukkan perbedaan karakter dan ciri khas morfometrik tertentu antara ikan hasil persilangan yang normal dan abnormal. Hasil analisis perbandingan karakter meristik menunjukkan bahwa kisaran nilai setiap karakter meristik tidak berbeda jauh dengan hasil penelitian sebelumnya. Hasil analisis hubungan panjang-berat menunjukkan bahwa ikan jantan normal bersifat allometrik positif, sedangkan ikan jantan abnormal dan ikan betina (normal-abnormal) bersifat allometrik negatif. Perbedaan dalam setiap parameter ini disebabkan oleh perbedaan bentuk dari tubuh ikan akibat keabnormalan.

 

Rainbow fish is species of freshwater fish that interest the public, such as the boesemani rainbow fish and red rainbow fish. Both of these fishes are endemic fish from Irian Jaya and includes a group of endangered fish. The high of public interest cause a rainbow fish breeders to do cultivation by crossing way. The fish from crosses have distinctive phenotypic characters include, color, shape, morphometric and meristic. This study aims to analyze morphological variation, morphometric and meristic characters and growth patterns of individual fish from crosses between normal boesemani rainbow fish (males) and abnormal red rainbow fish (females). 30 characters of morphometric and meristic measurement were conducted on adult fish (live) 9 month old. Analysis of data by using principal component analysis (PCA), comparative analysis of meristic characters, analysis of the length-weight relationship. PCA results showed the characteristic differences in morphometric characters and certain fish from crosses between normal and abnormal. The results of comparative analysis of meristic characters show that the range of values of each character was not much different from the previous results of the study. The results of the analysis of the length-weight relationship showed that the normal male fish are positively allometric whereas, abnormal male fish and female fish (normal-abnormal) are negatively allometric. Differences in each parameter was caused by differences in the shape of a fish's body as a result of abnormality.

Article Details

How to Cite
Afini, I., Elfidasari, D., Kadarini, T., & Musthofa, S. (1). Analisis Morfometrik dan Meristik Hasil Persilangan Ikan Pelangi Boesemani (Melanotaenia boesemani) dan Ikan Pelangi Merah Abnormal (Glossolepis incisus). Life Science, 3(2). Retrieved from https://journal.unnes.ac.id/sju/UnnesJLifeSci/article/view/4567
Section
Articles

References

Allen GR, Cross. 1980. Description of Five New Rainbowfishes (Melanotaeniidae) from New Guinea Rec. West. Aust. Mus 8(3):337-396.

Allen GR. 2001. A New Species of Rainbowfish (Glossolepis: Melanotaeniidae) from Irian Jaya. Indonesia. Fishes of Sahul. J of Aust New Guinea Fish Assoc 13(3):766-775.

Affandi R, Sjafei DS, Rahardjo MF, Sulistiono. 1992. Ikhtiologi, Suatu Pedoman Kerja Laboratorium. IPB.

Boonanuntanasam SG, Yoshizaki KI, Takeuchi T. 2004. Molecular cloning, gene expression in albino mutants and gene knockdown studies of tyrosinase mRNA in tainbow trout. Pigment Cell Res, 17:413-421.
Campbell NA, Reece JB, Mitchell LG. 2002. Biologi Edisi Kelima, Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Djamhuriyah SS, Carman O. 2006. Variasi Penampilan Ikan Pelangi Irian (Famili Melanotaeniidae) Hibrida. Aquacult Indo 7(2): 115-121.
Irsyah Afini / Unnes Journal of Life Science 3 (2) (2014)
123

Djamhuriyah SS, Supyawati WD, Noortiningsih. 2005. Pengaruh Jenis Pakan dan Kondisi Cahaya Terhadap Penampilan Warna Ikan Pelangi Merah, Glossolepis incices Jantan. Jurnal Iktiologi Indonesia 5(2): 61-67.

Doherty D, Mccarthy TK. 2004. Morphometric and Meristic Characteristics Analyses of Two Western Irish Populations of Arctic char, Salvelinus alpinus (l.). J of Bio and Env: Proc of The Royal Irish Acad 104b(1): 75-85.

Fitriadi AF. 2013. Morfometrik dan Meristik Ikan Parang Parang (Chirocentrus dorab Forsskal, 1775) Di Perairan Bengkalis [Skripsi]. Pekanbaru. Universitas Riau. Pekanbaru.

Effendie MI. 1997. Metode Biologi Perikanan. Yayasan Dewi Sri. 111 hal.
IUCN. 2013. The IUCN Red List of Threatened Species (M. boesemani & G. incisus) http://www.iucnredlist.org/details/13058/0 & http://www.iucnredlist.org/details/full/9268/0 [30 Maret 2014].

Kadarusman, Sudarto E, Paradis dan Pouyaud L. 2010. Description of Melanotaenia fasinensis, A New Species of Rainbowfishes (Melanotaeniidae) from West Papua, Indonesia with Comment on The Rediscovery of M. ajamaruensis and The Endangered Status of M. Parva. Cybium 34(2):207-215.

Kuncoro EB. 2011. Sukses Budi Daya Ikan Hias Air Tawar. Yogyakarta: Lily Publisher.

Lesmana DS, Daelami D. 2009. Panduan Lengkap Ikan Hias Air Tawar Populer. Jakarta: Penebar Swadaya.

Mulfizar, Muchlisin ZA, Dewiyanti I. 2012. Hubungan Panjang Berat dan Faktor Kondisi Tiga Jenis Ikan yang Tertangkap di Perairan Kuala
Gigieng, Aceh Besar, Provinsi Aceh. Depik Jurnal 1(1): 1-9.

Musthofa S, Kadarini T. 2012. Abnormalitas Morfologi Tubuh Ikan Pelangi Merah, Glossolepis incices Dari Hasil Budidaya. Seminar Nasional Tahunan IX Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan; Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta 1-7.

Nasution SH, Sulistiono, Sjafei DS, Haryani GS. 2004. Variasi Morfologi Ikan Endemik Rainbow Selebensis (Telmatherina celebensis Boulenger) Di Danau Towuti, Sulawesi Selatan. Jurnal Akuakultur Indonesia 3(2): 5-11.

Nurbaety AT. 2012. Peningkatan Warna Ikan Rainbow Kurumoi (Melanotaenia sp.) Melalui Penambahan Tepung Udang Rebon Pada Pelet Komersil [Skripsi]. Bogor: Sekolah Sarjana, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Smith PJ, McMillan PJ, Bull B, McVeagh SM, Gaflhey PM, & Chow S. 2002. Genetic and Meristic Variation in Black and Smooth Oreos in the New Zealand Exclusive Economic Zone. J. Mar. Freshw. Res 36: 737-750.

Sembiring SBM, Setiawati KM, Hutapea JH, Subamia W. 2013. Pewarisan Pola Warna Ikan Klon Biak, Amphiprion percula. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis 5(2): 343-351.

Robisalmi A, Listiyowati N, Aryanto D. 2010. Evaluasi Keragaan Pertumbuhan dan Nilai Heterosis Pada Persilangan Dua Strain Ikan Nila (Oreochromis niloticus). Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 553-559.

Syamsiah H. 2001. Karakteristik Morfometrik dan Meristik Benih Ikan Hibrida Antara Ikan Mas Betina (Cyprinus carpio L.) dan Ikan Nilem Jantan (Osteochilus hasselti C.V.) [Skripsi]. Bogor. IPB. Bogor.
Tappin AR. 2010. Rainbowfishes: Their Care & Keeping In Captivity. Art Publication: Australia. 493 pages.

Widiyanto IN. 2008. Kajian Pola Pertumbuhan dan Ciri Morfometrik-Meristik Beberapa Spesies Ikan Layur (Superfamili Trichiuroidea) Di Perairan Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat [Skripsi]. Bogor. IPB. Bogor.