Uji Aktivitas Antibakteri Glutathion terhadap Infeksi P. aeruginosa secara In Vitro
Main Article Content
Abstract
Pseudomonas aeruginosa is a gram negative bacterium that is pathogens opportunistic and the cause of nosocomial infections. P. aeruginosa is resistant to antibiotics that are often given. The aim of this study is to prove the presence of antibacterial activity of isolated glutathione from S. cerevisiae on P. aeruginosa infection. The design of this study is a completely randomized design. The variation concentration used was 100%, 75% and 50%. The parameters observed were inhibition zone diameter, turbidity level and the presence or absence of growth in MHA media. The results showed that the diameter of the largest inhibition zone was found at a concentration of 100% which was 7.88 mm and included a moderate inhibition criteria. The clearest solution after 24 hours incubation is a solution with an isolated glutathione concentration of S. cerevisiae 100%. While when inoculated into MHA media, all concentrations still produce P. aeruginosa growth. It means that the isolated glutathione from S. cerevisiae is bacteriostatic. Based on the results of these studies, it can be concluded that the isolation of glutathione from S. cerevisiae has antibacterial activity against P. aeruginosa so that can be used as an alternative treatment for P. aeruginosa infection.
Pseudomonas aeruginosa merupakan bakteri gram negatif yang bersifat patogen oportunistik dan penyebab infeksi nosokomial. P. aeruginosa resisten terhadap antibiotik yang sering diberikan. penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya aktivitas antibakteri dari glutathion hasil isolasi dari S. cerevisiae terhadap infeksi P. aeruginosa. Rancangan penelitian ini adalah rancangan acak lengkap. Variasi konsentrasi yang digunakan adalah 100%, 75% dan 50%. Parameter yang diamati adalah diameter zona hambat, tingkat kekeruhan dan ada tidaknya pertumbuhan pada media MHA. Hasil penelitian menunjukan bahwa diameter zona hambat paling luas terdapat pada konsentrasi 100% yaitu 7,88 mm dan termasuk kriteria penghambatan sedang. Larutan yang jernih setelah inkubasi 24 jam adalah larutan dengan konsentrasi glutathion hasil isolasi dari S. cerevisiae 100%. Sedangkan ketika diinokulasikan ke media MHA, semua konsentrasi masih menghasilkan pertumbuhan P. aeruginosa. Hal tersebut berarti glutathion hasil isolasi dari S. cerevisiae bersifat bakteriostatik. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa glutathion hasil isolasi dari S. cerevisiae memiliki aktivitas antibakteri terhadap P. aeruginosa. Sehingga, glutathion hasil isolasi dari S.cerevisiae dapat digunakan sebagai alternatif pengobatan terhadap infeksi P. aeruginosa.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 3.0 License.