Zona Kerentanan Kejadian Leptospirosis Ditinjau dari Sisi Lingkungan
Abstract
Abstrak
Leptospirosis merupakan infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri Leptospira. Salah satu faktor yang mempengaruhi kejadian Leptospirosis di wilayah Kecamatan Gajahmungkur Kota Semarang tahun 2014-2018 adalah faktor risiko lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan penentuan zona kerentanan faktor risiko lingkungan kejadian Leptospirosis berupa keberadaan tanda-tanda tikus, wilayah tergenang pasca hujan, keberadaan sungai, tempat pembuangan sampah sementara, keberadaan selokan/parit di wilayah Kecamatan Gajahmungkur. Jenis penelitian ini berupa penelitian deskriptif kuantitatif berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan objek penelitian faktor risiko lingkungan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei tahun 2018. Hasil penelitian penentuan zona kerentanan faktor risiko lingkungan kejadian Leptospirosis di Kecamatan Gajahmungkur menunjukkan bahwa variabel penelitian yang diteliti banyak terjadi pada 3 kelurahan yaitu Kelurahan Sampangan, Kelurahan Bendan Ngisor, dan Kelurahan Bendan Duwur. Pada 3 kelurahan tersebut sangat rentan terhadap penyebaran bakteri Leptospira pada lingkungan. Simpulan penelitian adalah bahwa penentuan titik zona kerentanan merata di seluruh Kecamatan Gajahmungkur. Keberadaan tanda-tanda tikus merupakan faktor risiko lingkungan yang sangat rentan terhadap variabel lainnya.
Abstract
Leptospirosis is an acute infection caused by Leptospira bacteria. One of the factors influencing the incidence of Leptospirosis in Gajahmungkur District of Semarang City 2014-2018 is environmental risk factor. This study aimed to explain the determination of vulnerability zone of Leptospirosis environmental risk factors in the form of existence of rat’s signs, water logged area after rain, the existence of river, temporary garbage disposal, and the existence of ditch in Gajahmungkur district area. It was a quantitative descriptive study using Geographic Information System (GIS) with environmental risk factors as objects. This study was conducted on May 2018. The results showed that the variables studied were occur in 3 urban villages,i.e. Sampangan, Bendan Ngisor and Bendan Duwur. They are highly full vulnerable to the spread of Leptospira bacteria in the environment. It can be concluded that the determination of vulnerability zone is evenly distributed throughout Gajahmungkur district. The presence of rats signs is an environmental risk factor that affects other variables.
Keyword : Environmental factors, susceptibility zones, Leptospirosis