Kejadian BBLR di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungmundu, Kota Semarang

Main Article Content

Hanik Anur Maria
Arulita Ika Fibriana

Abstract

Abstrak


 


Berat Badan Lahir Rendah atau BBLR merupakan bayi yang lahir dengan berat kurang dari 2500 gram. BBLR termasuk masalah yang sangat kompleks karena dapat memberikan dampak jangka panjang terhadap kesehatannya. Puskesmas Kedungmundu merupakan puskesmas di Kota Semarang dengan angka kejadian BBLR teringgi selama 3 tahun berturut turut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian BBLR di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungmundu. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain cross sectional. Pengumpulan data dilakukan melalui data sekunder menggunakan buku KIA. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 95 orang yang ditentukan dengan teknik simple random sampling. Penelitian ini dilakukan pada 1 September – 1 November 2022 di wilayah kerja Puskesmas Kedungmundu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang berhubungan dengan BBLR adalah usia ibu (p=0.000), LILA (p=0.000), usia kehamilan (p=0.028), paritas (p=0.803), dan jarak kehamilan (p=0.000). Hasil analisis multivariat dengan regresi logistik menunjukkan variabel usia ibu PR=60.392, LILA PR=20.030, dan jarak kehamilan PR=8.046. Berdasarkan hasil analisis bivariat faktor yang berhubungan dengan BBLR di wilayah kerja Puskesmas Kedungmundu adalah usia ibu, LILA, usia kehamilan, dan jarak kehamilan, sedangkan berdasarkan hasil analisis multivariat faktor yang paling berpengaruh adalah usia ibu.


 


Kata kunci: Faktor Risiko, BBLR, Usia Ibu, Paritas, KEK


 


 


Abstract


 


Low Birth Weight or LBW are babies born weighing less than 2500 grams. LBW is a very complex problem because it can have a long-term impact on their health. Kedungmundu Health Center is a health center in Semarang City with the highest LBW incidence for 3 consecutive years. The purpose of this study was to determine the factors associated with the incidence of LBW in the Kedungmundu Health Center Work Area. This type of research is analytic observational with cross sectional design. Data collection was carried out through secondary data using the MCH handbook. The sample in this study was 95 people who were determined by simple random sampling technique. This research was conducted on September 1 – November 1 2022 in the working area of the Kedungmundu Health Center. The results showed that the factors associated with LBW were maternal age (p=0.000), LILA (p=0.000), gestational age (p=0.028), parity (p=0.803), and gestation interval (p=0.000). The results of multivariate analysis with logistic regression showed that the variables of maternal age were PR=60,392, LILA PR=20,030, and pregnancy interval PR=8,046. Based on the results of bivariate analysis, the factors associated with LBW in the working area of the Kedungmundu Health Center were maternal age, LILA, gestational age, and gestational age, while based on the results of multivariate analysis, the most influential factor was maternal age.


 


Keywords: Risk Factors, LBW, Maternal Age, Parity, MUAC

Article Details

How to Cite
Maria, H., & Fibriana, A. (2023). Kejadian BBLR di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungmundu, Kota Semarang. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 7(2), 219-228. https://doi.org/10.15294/higeia.v7i2.64210
Section
Articles