Kejadian DBD di Kota Semarang Tahun 2019-2021

  • Chindy Hermania IKM FIK UNNES
  • Widya Hary Cahyati Universitas Negeri Semarang
Keywords: Dengue Hemorrhagic Fever, morbidity, mortality, Incidence Rate, Case Fatality Rate

Abstract

Abstrak

Demam Berdarah Dengue/Dengue Hemorrhagic Fever (DBD/ DHF) merupakan penyakit disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti. Indonesia sebagai salah satu negara tropis berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, DBD telah menjadi masalah endemis di 33 provinsi dan 436 kabupaten/kota. DBD merupakan salah satu penyakit infeksi yang menyebabkan wabah di berbagai daerah di Indonesia dengan tingkat morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Kota Semarang merupakan salah satu wilayah endemis DBD dengan kasus DBD tertinggi kedua di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan rancang bangun case series. Sumber data pada penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu dari Buku Saku Kesehatan Jawa Tengah Tahun 2019-2021, data Badan Pusat Statistik Kota Semarang, dan website resmi Dinas Kesehatan Kota Semarang Tahun 2019-2021 yaitu jumlah kasus DBD berupa angka kesakitan dan angka kematian per Kecamatan. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan kejadian DBD di Kota Semarang yang mengalami kenaikan pada tahun 2019 setelah mengalami penurunan di tahun sebelumnya yaitu 2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kasus DBD di Kota Semarang pada tahun 2019-2021 mengalami fluktuasi.

Abstract

            Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a disease caused by the bite of the Aedes aegypti mosquito. Indonesia as a tropical country based on the report of the Ministry of Health of the Republic of Indonesia, DHF has become an endemic problem in 33 provinces and 436 districts/cities. DHF is an infectious disease that causes outbreaks in various regions in Indonesia with high morbidity and mortality rates. Semarang City is one of the DHF endemic areas with the second highest DHF cases in Indonesia. This research is a descriptive study with a case series design. The source of data in this study used secondary data, namely from the Central Java Health Pocket Book for 2019-2021, data from the Central Bureau of Statistics for the City of Semarang, and the official website of the Semarang City Health Service for 2019-2021, namely the number of DHF cases in the form of morbidity and mortality rates per District. The aim of this research is to describe the incidence of DHF in Semarang City which has increased in 2019 after experiencing a decrease in the previous year, namely 2018. The results of the study show that DHF cases in Semarang City in 2019-2021 have fluctuated.

Published
2023-07-18
How to Cite
Hermania, C., & Cahyati, W. (2023). Kejadian DBD di Kota Semarang Tahun 2019-2021. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 7(3), 376-385. https://doi.org/10.15294/higeia.v7i3.65192
Section
Articles

Most read articles by the same author(s)