Abstract

Meningkatnya jumlah penduduk telah meningkatkan kebutuhan sarana transportasi dan aktivitas industri yang berakibat pada peningkatan kebutuhan dan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM). Untuk memenuhi kebutuhan dan konsumsi BBM harus mencari sumber energi alternatif yang terbarukan, Alternatif tersebut adalah pemanfaatan jerami padi menjadi bioetanol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi HCl pada proses hidrolisis untuk menghasilkan glukosa dan untuk mengetahui pengaruh waktu fermentasi terhadap kadar etanol.  Jerami padi dihirolisis dengan HCl pada konsentrasi (7%, 14%, 21% dan 28%). Untuk menentukan kadar glukosa hasil hidolisis dianalisis dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Setelah mendapatkan konsentrasi HCl yang optimal, dilakukan proses fermentasi pada variasi (5, 7, 9, 11, dan 13 hari). Dari hasil analisis menggunakan spektofotometer UV-Vis konsentrasi HCl yang paling optimum pada konsentrasi 21% dengan kadar glukosa sebesar 70,85 ppm. Hasil analisis menggunakan Gas Chromatography (GC) menunjukkan bahwa semakin lama fermentasi maka semakin tinggi kadar etanolnya. Hasil presentase kadar etanol paling maksimum pada fermentasi 13 hari yaitu sebesar 6,405%.