Perilaku Agresif Anak di Yayasan Setara Kota Semarang

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Angga Nurlitasari Hariyono
Sinta Saraswati
Catharina Tri Anni

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran bentuk perilaku agresif anak dan faktor yang menjadi pemicunya di Yayasan Setara Kota Semarang. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Subyek dalam penelitian ini adalah lima orang anak usia 7—12 tahun. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan instrumen observasi dan wawancara. Adapun teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif presentase dan analisis model Miles and Huberman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk perilaku agresif anak yang muncul adalah perilaku agresif fisik dan perilaku agresif verbal. Perilaku agresif fisik yang muncul adalah menendang, mendorong, memukul, merampas, dan merusak. Perilaku agresif verbal yang muncul dalam penelitian ini adalah mengejek, berkata-kata kotor, mengancam, dan tidak mematuhi perintah. Sedangkan faktor yang mempengaruhi anak berperilaku agresif adalah adanya provokasi, melihat kekerasan, dan kondisi dalam kelompok. Dengan demikian dapat diketahui bahwa perilaku agresif yang muncul di Yayasan Setara ada dua macam yaitu perilaku agresif fisik dan perilaku agresif verbal. Saran yang dapat diberikan untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat menggunakan penelitian ini sebagai bahan acuan untuk penelitian lanjutan dan dapat meneliti lebih dalam mengenai self regulation pada anak di Yayasan Setara.


Kata Kunci : Perilaku agresif anak


ABSTRACT 


The aims of the research was to find the description of forms of aggressive behavior and the triggers factors of aggressive behavior in Yayasan Setara of Semarang City. In this study, the research was used qualitative research. The subjects in this study  were 5 children from 7—12 years. Data were collected by observation and interview. In this study, precentage description of analysis and Miles and Huberman’s Model Analysis were used to analyze the data. The result of the study showed that the aggressive behavior kind in children in Yayasan Setara  of Semarang City is physical aggressive behavior and verbal aggressive behavior. The kind of physical aggressive behavior is kicking, pushing, hitting, robsing, and damaging another person’s possession. The kind of verbal aggressive behavior is mocking people, speaking of filthy, intimidate, and disobeying. Whereas the triggers factors of aggressive behavior is provocation, viewed violence, and condition in the groups. Thus it may be known that the aggressive behavior that appears in Yayasan Setara i.e physical aggressive behavior and verbal aggressive behavior. Advice that can be given to the next researchers is to used this study as a reference and can be researched more about self regulation of Yayasan Setara.


Keyword : Children’s aggressive behavior

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

How to Cite
Hariyono, A., Saraswati, S., & Anni, C. (2018). Perilaku Agresif Anak di Yayasan Setara Kota Semarang. Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application, 7(4), 17-24. https://doi.org/10.15294/ijgc.v7i4.20327

References

Bushman, B. J. and L. R. Huesmann. (2010). Chapter 23 Aggression. Handbook Social. http://www.rcgd.isr.umich.edu/aggr/articles/Huesmann/2010.Bushman&Huesmann.Aggression.HandbookSocial.pdf. diakses pada 11 Maret 2017. hlm 833—863.

Creswell, J. W. (2009). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Feist, J. dan Feist, G. J. (2006). Theories Of Personality (Ed. 6). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Dayakisni, T. dan Hudaniah. (2015). Psikologi Sosial. Malang: UMM Press.

Dyastuti, Susanti. (2012). Mengatasi Perilaku Agresif Pelaku Bullying Melalui Pendekatan Konseling Gestalt Teknik Kursi Kosong. Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application Vol. 1 No. 1. Semarang: Universitas Negeri Semarang. ISSN 2252-6374. hlm 31—35.

Hurlock, E. B. (2006). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Kirsh, S. J. (2006). Cartoon Violence and Aggression in Youth. Aggression and Violent Behavior 11. https://www.geneseo.edu/~kirsh/vita/AVB360.pdf. doi:10.1016/j.avb.2005.10.002. hlm 547—557.

Khaninah, A. N. dan Widjanarko, M. (2016). Perilaku Agresif yang Dialami Korban Kekerasan dalam Pacaran. Jurnal Psikologi Undip Vol. 15 No. 2. Semarang: Universitas Diponegoro. hlm 151—160.

Krisnawati, Eva Nila. (2006). Hubungan Antara Self-Regulation dan Perilaku Agresi pada Siswa/i SLTP ‘X’ Bandung. Thesis. Bandung: Universitas Kristen Maranatha.

L, Renee, dkk. (2011). Children’s Perception of Intimate Partner Violence: Causes, Consequences, and Coping. J Fam Viol 26. http://semblance.bien.mu.edu/psyc/documents/DeBoard-LucasGrych2011.pdf. doi: 10.1007/s10896-011-9368-2. hlm 343—354.

Myers, D. G. (2012). Psikologi Sosial Edisi 10 Buku 2. Jakarta: Salemba Humanika.

Rifa’i, A. dan Catharina T. A. (2016). Psikologi Pendidikan. Semarang: Unnes Press.

Santrock, J. W. (2002). Life Span Development: Perkembangan Masa Hidup Edisi 5 Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatid, dan R&D). Bandung: ALFABETA.

Sutoyo, A. (2012). Pemahaman Individu (Observasi, Cheklist, Interviu, Kuisioner, dan Sosiometri). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Tentama, F. (2012). Perilaku Anak Agresif: Asesmen dan Intervensinya. Jurnal Kes Mas Vol 6 No 2. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan. ISSN: 1978-0575. hlm 162—232.

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>